Tanya
Teruntuk Kakak Gus Mul/Cik Prim, perkenalkan, saya Rifia, asli Magelang kayak Gus Mul, bedanya Rifia di kabupaten.
Kak, curhat dong…
Jadi gini, entah anugerah apa yang diberikan Tuhan kepada Rifia sampai-sampai Rifia di dekati 5 pria sekaligus. Yang 2 biasa-biasa saja, nah, yang 3 ngajak rabi. Yang biasa-biasa saja ya Rifia abaikan, tinggal 3 yang ngajak rabi. 1 dari 3 tadi Rifia mlipir alus dengan mencoba menjelaskan kalau Rifia nggak bisa sama dia biarpun si doi tetep ngotot ngedeketin, Rifia tetep kekeuh kalo ngga mau.
Nah, sekarang tinggal 2 ya Kak Gus, Kak Cik, sebut saja mereka Ji Chang Wook sama Soon Joong Ki. Rifia mulai galau tak terhenti ketika mikirin mereka.
Kalau Ji Chang Wook kebetulan adalah teman satu sekolah dulu, sempat pacaran trus putus, saya kuliah dianya kerja. Setelah itu, kami kembali menjalin hubungan selama kurang lebih hampir 5 tahun, hubungan kami deket kayak orang pacaran, tapi ngga pacaran, HTS lah kak. Dan selama itu juga Rifia pacaran dan putus sama orang lain, dan baliknya lagi-lagi sama Ji Chang Wook ini. Bagi Rifia, dia udah kayak rumah, begitu juga sebaliknya, dan kita ya nerima aja kak, Rifia nerima dia, dia juga nerima Rifia. Kalo ditanya hatinya Rifia gimana sama Ji Chang Wook, ya Rifia jawab sayang banget. Cuma ada tapinya kak, jadi Rifia sama Ji Chang Wook ini LDR. Ngga cuma Long Distance Relationship aja, tapi kita juga Long Distance Religion. Berjarak iman. Hiks. Sedih.
Sebenernya kita pernah bahas sih soal ini, dan kita ngga masalah dengan adanya perbedaan ini, Kak, bahkan ibunya mengijinkan adanya perbedaan asal kita kelak akur. Udah itu doang. Saya yakin kak Gus/kak Cik mbatin “Sekarang Rifia, Ji Chang Wook sama ibunya tidak mempermasalahkan perbedaan, trus kenapa ngga sama Ji Chang Wook saja?”
Permasalahannya adalah keberanian Rifia untuk ngomong ke keluarga besar Rifia, dan menghadapi lingkungan Rifia. Secara, Rifia kerja di Yayasan katolik, Ibu juga kerja di tempat yang isinya pastor, Rifia aktif juga di gereja.
Nah, cukup bahas Ji Chang Wooknya, sekarang Rifia bahas pria yang satunya. Soon Joong Ki.
Kalau Soon Joong Ki ini dulu waktu kuliah sempat deket trus lost contact, nah sekarang ngedeketin lagi ngajakin rabi. Soon Joong Ki ini ngga LDR sama Rifia kak, wong dulu jadi satu di organisasi di gereja, otomatis masalah iman atau keyakinan nggak bakal ada masalah yang signifikan. Cuma kalau masalah sayang ya kak, di umpamain sayangnya Rifia itu ada 100, nah dia cuma kebagian 25, sisanya buat Ji Chang Wook.
Nah pertanyaan Rifia buat Kak Gus/Kak Cik:
- Kalau Rifia sama Ji Chang Wook, Rifia harus bagaimana sama keluarga/ lingkungan Rifia?
- Kalau Rifia sama Soong Joong Ki, Rifia nggak bisa ngelupain Ji Chang Wook, gimana dong Kak?
- Atau Rifia jadi biarawati saja Kak?
Dijawab ya Kak Gus/Kak Cik. Sesama orang Magelang harus saling membantu bukan?
Rifia selalu menunggu saran dari kalian berdua.
Jawab
Dear Rifia yang bimbang hatinya…
Sebelumnya salam kenal.
Senang rasanya, ternyata masih ada orang Magelang yang sudi baca Mojok. Oh ya, saya perlu klarifikasi sedikit, saya Magelangnya juga kabupaten kok, sama kaya Dik Rifia, (eh, boleh kan saya panggil “Dik”? habis sampeyan manggil saya “Kak” sih), jadi rumah kita itu dekat, orang tua kita kalau mau saling berkunjung aksesnya Insya Alloh juga mudah. Uhuk…
Begini, Dik Rifia…
Senang rasanya, ternyata masih ada cewek Magelang yang ditaksir oleh banyak lelaki (Bwahaha). Tapi saya nggak heran sih, soalnya sampeyan itu, sudahlah cantik, guru, suka menyanyi, menggemari sepakbola lokal lagi. Sungguh, seandainya saya belum punya pacar, mungkin saya sudah ikut-ikutan pakai nama Korea (bisa Cak Mah Food, atau Li Ceng Sue) dan ikut bersaing dengan Ji Chang Wook dan Soong Joong Ki dalam usaha memperebutkan sampeyan. Untung saya sudah punya pacar, kalau belum, maka Ji Chang Wook dan Soong Joong Ki bakal punya lawan yang tangguh dan cukup merepotkan.
Begini, Dik Rifia. Saya akan langsung jawab saja. Sebab saya nggak pengin basa-basi di sini sama sesama orang Magelang. Kalau ndilalah sampeyan pengin jawaban yang basa-basi, nanti saja, via wasap.
Kalau Rifia sama Ji Chang Wook, Rifia harus bagaimana sama keluarga/lingkungan Rifia?
Dik Rifia, ini pertanyaan yang mungkin simpel. Rifia harus bagaimana? Ya tentu saja ngomong dan memberi pengertian kepada keluarga. Bukankah itu juga yang dilakukan oleh Ji Chang Wook kepada keluarganya? Ia memberi tahu ibunya bahwa dirinya menjalin hubungan dengan perempuan yang berbeda iman. Yang mana hasilnya adalah ibunya mas Ji Chang Wook tidak mempermasalahkan perbedaan kalian.
Ikuti apa yang dilakukan oleh Ji Chang Wook, beri pengertian yang baik kepada segenap keluarga. Kalau ndilalah memang benar-benar tidak ada harapan oleh sebab keluarga sampeyan melarang, ya, mau bagaimana lagi, sebaiknya ya tinggalkan. Lagipula toh sampeyan sayang sama Ji Chang Wook tidak seratus persen kan?
Kalau Rifia sama Soong Joong Ki, Rifia ngga bisa ngelupain Ji Chang Wook, gimana dong Kak?
Begini Dik Rifia, Jika memang kemudian keluarga lebih merestui hubungan sampeyan dengan Soong Joong Ki oleh sebab iman, kendatipun sayang sampeyan hanya sebatas 25%, saya lebih merekomendasikan yang ini. Kenapa? Sebab menurut saya, keluarga itu penting adanya. Selain itu, sampeyan juga punya kadar sayang, kendatipun hanya sedikit. Yang penting ada, bukan nol sama sekali. Kita kunci dulu ini.
Saya hampir selalu saya menulis kalimat berikut ini dalam setiap curhat. Bahwa “Cinta itu benar-benar tumbuh melalui kebiasaan”, witing tresno jalaran seko kulino. Sebab saya sendiri mengalaminya, dan bukan cuma sekali, tapi berkali-kali. Saya termasuk golongan orang yang tiada pernah percaya pada istilah “cinta pada pandangan pertama” (kecuali kalau sama Gal Gadot, si pemeran Wonder Woman itu).
Saya kok yakin, jika sampeyan mengambil pilihan pada Soong Joong Ki, lalu kemudian mulai banyak menghabiskan waktu bersama, kadar sayang sampeyan bakal naik perlahan, dari 25 ke 26, dari 26 ke 27, dari 27 ke 28, dan begitu seterusnya, di saat yang bersamaan, kadar sayang sampeyan ke Ji Chang Wook juga bakal menurun perlahan, dari 75 ke 74, dari 74 ke 73, dari 73 ke 72, dan begitu seterusnya. Sampai pada akhirnya, sayang sampeyan ke Soong Joong Ki menjadi 99, dan sayang sampeyan Ji Chang Wook tinggal 1. Sengaja saya sisakan 1 buat jaga-jaga, sebab selalu ada ruang-ruang kemustahilan yang kadang tidak pernah bisa kita lawan.
Hal ini lambat laun akan membuat sampeyan semakin mudah dan ringan melupakan Ji Chang Wook. Istilah yang tepat mungkin bukan “Rifia nggak bisa ngelupain Ji Chang Wook”, tapi “Rifia belum bisa ngelupain Ji Chang Wook”. Dan kita tahu, bahwa konsekuensi kata “belum” adalah ia bisa berubah menjadi “sudah”.
Tapi yah, itu semua kembali kepada sampeyan. Wong ya yang rabi yo sampeyan, yang repot dirias manten sampeyan, yang malam pertama nanti juga sampeyan. Saya kan cuma penggembira.
Atau Rifia jadi biarawati saja Kak?
Nah, kalau dengan menjadi biarawati menurut sampeyan bisa menjadi jalan yang mendamaikan hati, Lha kenapa tidak? Silakan saja.
Atau mau masuk Islam sekalian? Saya punya cenel ustaz yang bisa mbimbing syahadat. Hehehe.