Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Corak Curhat

Dilema Pacaran Dengan Anak Motor

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
10 Februari 2018
A A
anak motor
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Curhat

Dear, Mas Agus dan Cik Prim di Mojok Institute.

Perkenalkan, saya adalah gadis yang telah menapaki umur seperempat abad dan ndilalah masih ngambang dalam urusan asmara. Sebut saja nama saya Jum. Karena pacar saya pun memanggilnya demikian.

Jujur, sebelum saya memutuskan curhat ke Mojok, saya sudah beberapa kali meminta pendapat kepada beberapa pihak. Namun, belum ada satu pun saran yang menurut saya cukup membantu. Semoga Mas Agus atau Cik Prim kali ini bisa membantu saya.

Begini Mas Agus, saya itu orangnya suka tantangan, termasuk dalam memilih pacar. Saya memiliki kriteria yang menurut ibu saya ekstrem. Saya selalu mudah jatuh hati dengan personil klub motor, sementara ibu saya memiliki persepsi kalau klub motor sama halnya dengan geng motor. Entahlah.

Kisah saya ini bermula saat semester pertama masuk kuliah. Saya jatuh hati pada si A, yang ternyata adalah personil klub motor RX King. Saya nyaman banget dengan si A ini, tapi tentu saja, ibu saya menentangnya. Kata ibu saya, cowok yang tergabung dalam klub motor seperti itu biasanya memiliki pola hidup yang liar dan susah diatur. Padahal, beberapa kali saya sudah jelaskan kepada ibu kalau si A tak seperti itu. Pada akhirnya saya putus juga dengan si A setelah tiga tahun menjalin hubungan secara backstreet.

Setelah putus dengan si A, saya berusaha move on. Tetapi sialnya, lagi-lagi saya jatuh hati dengan Si B yang kebetulan juga anggota klub motor, kali ini klub motor Kawasaki KLX. Sadar dengan pilihan saya, saya mencoba melakukan pendekatan yang berbeda dengan ibu, berharap ibu merestui hubungan kami. Namun, bukan ibu saya namanya kalau tidak konsisten dan gigih. Belio tetap tidak merestui kami. Bahkan, terjadi perdebatan sengit antara saya dan ibu. Dan pada akhirnya, saya mengalah. Kami pun putus.

Yang terakhir, saya sempat frustrasi dengan diri saya sendiri. Sejak tiga bulan yang lalu saya menjalin hubungan dengan si C, yang konon juga anggota club motor Vixion. Si C ini adalah sosok yang ekstra-loyal dengan klub motornya. Tapi saya benar-benar cinta dengan si C sehingga kemudian kami menjalin hubungan secara backstreet.

Ada beberapa hal yang membuat saya mantap untuk menjalin hubungan dengan anak motor. Di antaranya adalah pertama, anak motor nyali besar. Kedua, saya jadi merasa punya montir pribadi, jadi kalau motor saya rewel, saya tak perlu ke bengkel, hehehe. Ketiga, anak motor cenderung punya solidaritas tinggi, lha wong sama temennya saja solider, apalagi sama kekasihnya, iya kan? Dan yang keempat, hobi jalan-jalan saya terpenuhi karena sering diajak touring ke luar kota.

Nah, menurut Mas Agus dan Cik prim, perihal hubungan saya dengan Si C ini, apakah saya harus melanjutkan hubungan tersebut dan kembali berdebat dengan ibu? Atau mengakhirinya, dan menjadi anak yang berbakti?

Mohon pecerahannya.

~Jum

 

Jawab

Iklan

Dear, Jum.

Jujur, saya bingung, bagaimana ibu sampeyan bisa tahu kalau sampeyan pacaran dengan anak motor? apakah sampeyan selalu memberitahukan semua tentang pacar sampeyan kepada ibu sampeyan? Atau ibu sampeyan punya semacam telik sandi sehingga ia bisa memantau seluruh aktivitas pacar anaknya? Entahlah.

Tapi yang jelas, saat ibu sampeyan tidak merestui hubungan sampeyan dengan A dan B karena mereka anak motor, seharusnya sampeyan bisa mengambil langkah preventif ketika berpacaran dengan C. Cara paling mudah tentu saja adalah merahasiakan pada ibu sampeyan soal kegiatan C yang berhubungan dengan motor.

Ingat, merahasiakan sesuatu pada orangtua itu sah-sah saja, selama itu tidak keluar jalur. Kalau sampeyan berpacaran dengan seorang bandar narkoba, lalu kemudian merahasiakannya dari orangtua sampeyan, itu baru terlarang. Tapi kalau sampeyan merahasiakan soal kegiatan pacar sampeyan yang mana ibu sampeyan mungkin belum bisa menerimanya dengan pemikiran yang dingin dan terbuka, saya pikir itu tak ada salahnya.

Nah, jika saat ini sampeyan memang merasa cinta dan nyaman dengan C, ya cobalah untuk mempertahankan hubungan sampeyan.

Mulailah untuk berani sering-sering ajak main C main ke rumah. Perkenalkan dia dengan ibu sampeyan. Jangan perkenalkan C sebagai anak motor. Rahasiakan segala informasi permotoran C. Ingat, Witing tresno jalaran seko kulino, begitu juga dengan witing restu morotuwo.

Nanti kalau hubungan antara C dan ibu sampeyan sudah dekat, sudah kondusif, sudah di tingkat yang meyakinkan, barulah sampeyan memberikan pengertian yang lebih mendalam pada ibu sampeyan bahwa C suka ikut kumpul dan touring motor. Sekali lagi, bilang bahwa C suka ikut kumpul dan touring motor, jangan bilang kalau C anak klub motor, walau redaksinya mungkin sama, tapi penerimaannya bakal bisa berbeda.

Mungkin selama ini, Ibu sampeyan terlalu banyak menonton sinetron Si Boy Anak Jalanan, sehingga ia menganggap yang namanya anak motor pastilah dunianya penuh dengan perkelahian. Mungkin lho ya. Mungkin.

Cobalah untuk meyakinkan belio bahwa kegiatan yang diikuti oleh C berbeda jauh dengan anak geng motor. Ia tak ubahnya seperti bapak-bapak komunitas gowes fun bike yang berkeliling dari acara fun bike satu ke fun bike yang lain, bedanya hanya pada kendarannnya. Jika bapak-bapak fun bike pakai sepeda, sedangkan C pakainya motor.

Itu jika memang sampeyan yakin dengan C dan benar-benar merasa nyaman dengannya lho ya.

Cobalah untuk hilangkah sekat-sekat masalah permotoran dalam hubungan kalian.

Namun jika memang kemudian orangtua masih saja tak merestui atau sampeyan sebenarnya tak terlalu cinta sama C sebab sampeyan sebenarnya cuma merasa tersugesti bahwa sampeyan hanya merasa nyaman jika pacaran sama anak motor, maka ya tinggalkan saja.

Yakinlah, sampeyan bisa menemukan pria-pria non anak motor yang tetap bikin sampeyan nyaman.

Lagipula, alasan suka sama anak motor karena mereka bernyali, pintar otomotif, solidaritasnya tinggi, dan rajin dolan itu sungguh alasan yang wagu.

Saya pernah punya kawan anak motor yang pengecutnya minta ampun. Banyak pula anak motor yang kemampuan otomotifnya mentok hanya mbenerin posisi kaca spion. Tak sedikit anak motor yang enggan menolong motor lain yang mogok kalau motornya tidak satu merek. Pun tak terhitung banyaknya anak motor yang touring paling cuma setahun sekali.

Kalau sampeyan suka sama lelaki yang bernyali, nggak harus pacaran sama anak motor, pacaran saja sama pemain debus. Kalau sampeyan senang punya pacar yang bisa sekaligus jadi montir pribadi, nggak harus pacaran sama anak motor, pacaran saja sama guru STM. Kalau sampeyan ingin punya pacar yang solidaritasnya tinggi, nggak harus pacaran sama anak motor, pacaran saja sama pembina Pramuka. Dan kalau sampeyan senang jalan-jalan ke luar kota, nggak harus pacaran sama anak motor, pacaran saja sama kernet bis Sumber Kencono atau kondektur bis Safari Dharma Raya.

~Agus Mulyadi

Terakhir diperbarui pada 24 April 2018 oleh

Tags: anak motororangtuapacaran
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Mereka yang Disuruh Putus Orang Tua Pacar karena Bukan Mahasiswa: Sakit, tapi Tak Perlu Repot-repot Kasih Pembuktian MOJOK.CO lebaran
Liputan

Cerita Pilu 2 Pria yang Hubungannya Kandas Menjelang Lebaran, Ada yang Bawa-bawa Agama dan Dianggap Tak Punya Masa Depan!

9 April 2024
Casual Date: Sebuah Kenikmatan Tanpa Batas yang Berbahaya MOJOK.CO
Esai

Casual Date: Kenikmatan Tanpa Batas dan Berbahaya yang Tidak untuk Dirasakan Semua Orang

28 Februari 2024
Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama MOJOK.CO
Kilas

Beratnya Menjalin Hubungan Romansa dengan Cowok Beda Agama

28 September 2023
Cinlok KKN sering terja
Geliat Warga

Cerita Cinlok KKN, Jadian Sama Anak Pak RT hingga Putus Karena Beda Aliran

22 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.