Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

Bisnis Moncer Tahun 2015

Puthut EA oleh Puthut EA
7 Desember 2015
A A
Bisnis Moncer Tahun 2015

Bisnis Moncer Tahun 2015

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Menurut teman saya yang berprofesi pengusaha sekaligus pengamat perilaku bisnis, ada beberapa bisnis moncer di tahun 2015 yang kemungkinan berlanjut sampai tahun 2016.

Bisnis Motivasi

Tentu Anda semua bisa melihat gejalanya yang luarbiasa. Seminar-seminar motivasi ramai, dari yang membayar ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Ini sungguh bisnis yang cerdas.

Bayangkan, misalnya Anda ingin bisnis properti. Karena ragu dengan kemampuan diri sendiri, kemudian ikut seminar motivasi. Ketika mengikuti seminar, semangat terlecut dan keberanian terpompa. Tapi begitu pulang ke rumah, alih-alih segera melakukan bisnis yang direncanakan, yang terjadi malah mencari seminar lagi yakni seminar ‘Kiat Bisnis Properti’, atau ‘Cepat Kaya dengan Berbisnis Properti’, atau ‘Bisnis Properti Tanpa Modal’. Dan tentu saja membayar lagi dengan harga mahal. Usai mengikuti rentetan seminar itu, ternyata ingin motivasinya terlecut lagi. Akhirnya ikut seminar motivasi lagi. Begitu seterusnya.

Walhasil, jadilah Anda pebisnis ‘dari seminar ke seminar’. Bukannya mendapatkan uang tapi malah terus mengeluarkan uang. Padahal almarhum Bob Sadino pernah bilang, kalau para motivator itu bisa bisnis, pastilah tidak jadi motivator. Tapi mungkin Om Bob lupa, motivasi itu sendiri sudah menjadi ladang bisnis yang menggiurkan.

Bisnis Mistis

Bisnis ini sekarng tidak lagi menggunakan label dukun. Kata ‘dukun’ dianggap kuno. Maka dipilihlah kata, misalnya ‘metafisika’. Sepintas sepertinya keren. Padahal metafisika itu salah satu cabang ilmu Filsafat yang tidak ada urusannya dengan perdukunan. Mahasiswa Fakultas Filsafat pasti bisa garuk-garuk kutil kalau sampai mendengar metafisika dipakai untuk jadi tameng bisnis berbau perdukunan.

Tentu saja tidak ada yang salah dengan profesi dukun. Sebagai profesi itu harus dihormati. Hanya acapkali bungkunya memakai hal yang tidak semestinya. Praktek-praktek perdukunan macam ini sekarang marak dan sangat laku, misalnya saja mengubah nasib lewat cara mengubah nama atau mengubah tanda tangan. Atau ada lagi yang semacam ‘sekte-sekte’ setengah tertutup. Agak ditutupi bukan karena hal positif, misalnya supaya lebih khusyuk dan tidak terganggu hingar-bingar. Sengaja ditutupi supaya ‘relasi kuasa’ tidak diketahui publik. Hubungan tidak setara yang cenderung manipulatif, ilusif, dan bahkan intimidatif, bisa dilanggengkan.

Sangat mungkin bisnis ini nanti berkembang lebih kreatif lagi, misalnya ‘mengubah nasib lewat model potongan rambut’, atau ‘enteng jodoh dengan mengubah konfigurasi gigi’, gigi geraham diubah menjadi gigi depan. Atau gigi yang mulanya vertikal dipasang jadi horisontal.

Jangan tanya ke para pengubah nasib itu kenapa mereka tidak bisa mengubah nasib mereka sendiri. Jawaban formalnya: Kami membantu mengubah nasib orang yang perlu diubah. Padahal jawaban sesungguhnya: Ya inilah cara kami mengubah nasib, Bro!

Bisnis Konsultan

Ini bisnis yang antik. Makin lama makin banyak orang yang mengaku sebagai konsultan. Kalau ditanya lebih lanjut, maka segera mengalihkan persoalan lain dengan cepat. Hal semacam ini terjadi karena kata konsultan itu cenderung punya arti yang keren, tidak terlalu sibuk, tidak ada spesifikasi ketrampilan yang jelas, dan seakan-akan berisi rentetan nasihat.

Saya kira ini ada hubungan dengan kesukaan orang akan curhat. Begitu ada orang curhat, lalu didengarkan, diberi sedikit nasihat, entah tepat atau tidak nasihat tersebut, lalu jadilah dia konsultan. Temannya mau nembak cewek, diajak ngobrol, lalu ketika temannya benar-benar diterima saat nembak, akhirnya ada alasan untuk mengaku sebagai konsultan. Padahal si konsultan itu nembak cewek 41 kali ditolak melulu. Baru yang ke-42 diterima. Itu pun paginya langsung dapat telepon dari pacarnya, “Maaf semalam aku mabuk obat sakit kepala, jadi agak nggak konsentrasi. Lupakan pembicaraan tadi malam, ya…”

Ketiga bisnis di atas berpotensi akan tetap berjalan dengan baik di tahun 2016 nanti. Sebab sekarang ini sudah terlalu banyak hal yang dilakukan tanpa harus mengikuti nalar baku. Misalnya ada penerbit buku yang memburu penulis bukan karena kemampuan menulisnya, melainkan berdasarkan banyaknya follower twitternya.

Iklan

Kenapa semua ini bisa terus mendapatkan tempat, karena kita semua sebetulnya diam-diam mengikuti langgam dan nalar yang sama. Setiap saat dengan heroik mau menjual gedung DPR, berseru kalau gedung DPR adalah kebun binatang. Tapi tiap ada Pemilu tetap saja ikut kampanye dan ikut nyoblos. Situ memang ohyes, kan?

Kebanyakan dari kita memang pecundang tapi pengennya dianggap sebagai pemenang. Sudah mencoba nyaleg tapi gagal, jadi anggota timses kok ya jagonya kalah, sudah begitu pas malam minggu mau nyamperin cewek ternyata sudah ada yang ngapelin, begitu pulang ke rumah nonton teve, eh kesebelasannya kalah. Akhirnya membuat teori tatabahasa baru, akar kata kesebelasan itu bukan ‘sebelas’ melainkan ‘sebel’. Matek, kan?

Dalam kondisi semacam itu, sangat wajar kalau pengennya ikut seminar motivasi, punya kecenderungan ingin mengubah nama serta tanda tangan, dan bergabung dengan sekte-sekte setengah tertutup. Lalu mendaku berprofesi sebagai konsultan. Termasuk terus teriak anggota DPR itu bajingan, tapi pemilu depan ikut nyoblos lagi.

Situ memang asyik kan? Salam nungklik!

Terakhir diperbarui pada 5 Juni 2017 oleh

Tags: bisnisKonsultanMistisMotivasi
Puthut EA

Puthut EA

Kepala Suku Mojok. Anak kesayangan Tuhan.

Artikel Terkait

Pelaku Budidaya Belut Membeberkan 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Pemula Mojok.co
Pojokan

Pelaku Budidaya Belut Membeberkan 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Pemula

15 Oktober 2025
Dakwoh membuktikan bahwa hijrah nggak harus ninggalin dunia lama. Simak perjalanan hidupnya yang penuh tantangan dan inspirasi
Video

Motivasi Hidup Ala Dabwok: Hijrah Nggak Harus Ninggalin Musik

17 Mei 2025
Ninja Xpress Bantu UKM Tumbuh dengan Affiliate Marketing MOJOK.CO
Ragam

UKM Daerah Makin Profit karena Pakai Affiliate Marketing Bareng Ninja Xpress, Awalnya Bisnis Kecil-kecilan Kini Makin Banyak Cuan

27 Juni 2024
Es Teh Ginastel, Bisnis Minuman yang Cuannya Nggak Sesederhana Booth-nya, 300 Ribu Sehari Itu Enteng!
Ragam

Es Teh Ginastel, Bisnis Minuman yang Cuannya Nggak Sesederhana Booth-nya, 300 Ribu Sehari Itu Enteng!

18 Mei 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
UGM MBG Mojok.co

Gadjah Mada Intellectual Club Kritisi Program MBG yang Menyedot Anggaran Pendidikan

28 November 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.