Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Sriwijaya FC, Gaji Pemain, dan Ironi Sepak Bola Indonesia

Sirajudin Hasbi oleh Sirajudin Hasbi
7 Juni 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK – Tahun ini, Sriwijaya FC sudah dua kali menunggak gaji pemain. Gaji, adalah salah satu indikator profesionalisme klub, dan penjaga hubungan kerja yang baik dengan pemain. Apakah sepak bola Indonesia masih akan terus bermasalah dengan urusan gaji dan kesejahteraan pemain seperti ini?

“Sistemnya memang selama ini pemain bekerja dulu. Jadi, untuk gaji bulan Mei belum jatuh tempo karena pembayaran dilakukan setiap tanggal 10 di bulan berikutnya,” ungkap manajer keuangan PT SOM selaku pengelola Sriwijaya FC, Roby Umar seperti yang dikutip dari bola.com.

Membaca kalimat seperti itu jujur saya mengernyitkan dahi. Tidak ada yang salah dengan membayar gaji pekerja di tanggal 10 bulan berikutnya. Klub lain pun melakukan hal serupa, salah satu klub yang saya tahu memiliki sistem seperti itu, PSS Sleman, yang rutin membayar gaji setiap tanggal 10.

Menjadi lucu dan terkesan mengada-ada karena alasan itu diucapkan untuk menanggapi persoalan tertunggaknya gaji pemain Sriwijaya yang berimbas pada mogok latihan dan sempat enggan berangkat ke Banjarmasin untuk menghadapi Barito Putera akhir pekan ini.

Aturan atau sistem pembayaran gaji sejatinya tertera di dalam kontrak. Baik manajemen maupun pemain mengetahuinya. Memang, kebanyakan pemain kita masih belum memiliki agen sendiri, tapi itu bukan berarti mereka tidak paham.

Mereka tentu tahu kapan gaji mereka semestinya diterima, sejumlah berapa, dan apa yang harus dilakukan jika gaji terlambat dibayarkan.

Kejadian ini bukan yang pertama terjadi di Sriwijaya musim ini. Laskar Wong Kito sempat dikabarkan terlambat membayar gaji untuk bulan Maret dan April. Jika mengacu pada perkataan Roby Umar yang membayarkan gaji pada tanggal 10, maka SFC sempat terlambat sekitar 7 hari untuk membayarkan gaji pemain bulan April. Berita ini bisa dicek lewat berita ini, berdasarkan pengakuan dari salah satu pemain asingnya, Yu Hyun-Koo.

Dua kali mengalami keterlambatan jelas akan mengurangi rasa kepercayaan pada manajemen. Dan bisa jadi ke depan, jika ada keterlambatan meskipun itu hanya satu dua hari, pemain akan was-was karena pernah ada kejadian serupa.

Ironisnya, musim ini, Sriwijaya mengontrak beberapa pemain berlabel bintang. Mulai dari Hamka Hamzah, Adam Alis, hingga Alfin Tuasalamony. Pun dengan pemain asingnya tidak ada yang berbanderol murah. Tim pelatih pun kelas 1, Rahmad Darmawan, dibawa kembali untuk meraih target juara.

Tapi, di Indonesia tahun 2018 ini, masalah gaji memang masih menjadi isu yang akan hangat diperbincangkan setiap bulannya. Ricky Nelson, melalui akun media sosialnya menyatakan meliburkan latihan para pemainnya.

Klubnya, Persika Karawang, memang hanya bermain di Liga 2 dan sedang dalam libur kompetisi, tapi seperti halnya klub Liga 2 lain, latihan dan aktivitas lain seperti latih tanding tetap digelar.

Keputusan Ricky tersebut tak lain tak bukan karena gaji yang belum dibayarkan. Padahal saat persiapan musim ini, Persika tampak serius membangun timnya. Apalagi ada dukungan dari Paytern, yang dimiliki oleh Yusuf Mansyur. Indra Sjafri pun beberapa kali terlihat aktif melakukan aktivitas sepakbola bersama sang ustaz dan lini usaha yang tengah dirintis itu.

Sulit untuk mewujudkan impian ke Liga 1 jika hal seperti kewajiban gaji terlambat untuk dibayar. Target juara dan promosi tidak mudah diwujudkan. Apalagi diiringi dengan sering terlambatnya gaji yang dibayarkan. Sungguh ironis.

Terakhir diperbarui pada 7 Juni 2018 oleh

Tags: gaji pemain sepak bolagaji pemain sriwijayaKlasemen Liga 1Liga 1liga 2menunggak gajisriwijaya fc
Sirajudin Hasbi

Sirajudin Hasbi

Artikel Terkait

PSIM Jogja Aku Yakin dengan Kamu MOJOK.CO
Esai

PSIM Jogja: Aku Yakin dengan Kamu

18 Februari 2025
Mie Ayam Pak Sarmintul Bikin Senyum Persiba Bantul MOJOK.CO
Esai

Kerja Sama yang Melahirkan Senyum bagi Sepak Bola Jogja ketika Mie Ayam Pak Sarmintul Resmi Menjadi Sponsor Persiba Bantul

14 April 2024
Liga 3 Faktanya, Liga Malaysia Jauh Meninggalkan Kita MOJOK.CO
Esai

Memaksimalkan Liga 3 Sebagai Cara untuk Mengejar Ketertinggalan dari Sepak Bola Malaysia

11 September 2023
var liga 1 mojok.co
Olah Raga

Liga 1 Mau Pakai VAR, Tapi Ada 5 Syarat yang Harus Dipenuhi

18 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.