Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Balbalan

Menurut Perhitungan Primbon, Inggris Bakal Kalahkan Jerman dan Lolos ke Perempat Final Euro 2020

Redaksi oleh Redaksi
29 Juni 2021
0
A A
Menurut Perhitungan Primbon, Inggris Bakal Kalahkan Jerman dan Lolos ke Perempat Final Euro 2020 MOJOK.CO

Menurut Perhitungan Primbon, Inggris Bakal Kalahkan Jerman dan Lolos ke Perempat Final Euro 2020 MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – 16 Besar Euro 2020 | Inggris vs Jerman | Menilik perhitungan primbon dan weton, Tiga Singa bakal terkam Panser. Kepala 2 buntut 1, kakek memancing di empang.

Moddie: “Sepatu putih yang menjadi penentu kemenangan Inggris.”

Duel 2 tim bertajuk David vs Goliath tersaji di Wembley malam ini (waktu Indonesia). Ya, David diwakili oleh Inggris, sedangkan Goliath bersemayam dalam diri Jerman. Saya mengatakan demikian karena melihat capaian keduanya di Euro.

Jerman pernah meraih juara sebanyak tiga kali (1972, 1980, dan 1996). Sedangkan Inggris, jangankan juara, pol mentok hanya bisa sampai di semifinal pada 1996. Dan lawan yang menggagalkan Inggris untuk melaju ke final saat itu adalah Jerman.

Sebenarnya, sih, bukan Jerman yang bikin gagal. Akan tetapi, si Southgate –pelatih Inggris saat ini, yang tidak mampu menceploskan bola ke gawang dalam babak adu penalti. Sudah begitu kegagalan tersebut terjadi di Wembley, yang kebetulan menjadi tempat pertemuan kali ini.

Lalu, apakah Inggris bisa membalas kekalahan tersebut?

Jika mengacu fakta di 4 pertandingan sebelumnya, Inggris kemungkinan menang. Ceko, Denmark, Spanyol, dan Swiss lolos ke babak 8 besar. Selain karena kemenangan angka, warna putih ditengarai sebagai warna keberuntungan pada hajatan Euro 2020. Dan kebetulan, warna kebesaran seragam Inggris adalah putih.

Secara primbon, memang warna putih adalah warna keberuntungan. Terlebih permainan tersebut dilakukan pada Selasa selepas pukul 12 siang.

Masalahnya, warna putih tidak melulu menjadi yang dominan. Ada warna hitam. Dan kebetulan, warna tersebut yang nanti dikenakan oleh timnas Jerman. Jadi, sebenarnya unsur putih dan hitam yang bisa membawa hoki bagi kedua tim.

Kalo sudah begitu, trus siapa yang lebih beruntung? Maka, mari kita cek sepatu yang dikenakan beberapa pemain baik di Inggris maupun Jerman. Saya hanya mengambil sampel saja, ya.

Di Inggris, beberapa pemain yang menggunakan sepatu dengan warna hitam dan putih. Di antaranya, Raheem Sterling, Jude Bellingham, Jordan Pickford, hingga Kyle Walker. Sedangkan di Jerman, hanya ada dua pemain yaitu Mats Hummels dan Toni Kross.

Dari sepatu, kita berlanjut ke hari. Kebetulan, ini hari Selasa Legi. Jika menilik kelima pemain tersebut, tidak ada yang lahir pada Selasa. Namun demikian, ada tiga pemain, dan semuanya Inggris yaitu Raheem Sterling, Jude Bellingham, dan Kyle Walker yang lahir pada weton legi.

Jika pertandingan selesai dalam waktu 2×45 menit, Inggris yang menang dan star of the match akan jatuh pada Raheem Sterling. Namun, jika berlanjut ke babak perpanjangan waktu, dan bahkan hingga adu penalti, saya masih tetap menjagokan Inggris. Kenapa?

Ya karena dapat jatahnya nulis Inggris. Dong ora e….

Apet: “Inggris itu penuh omong kosong.”

Football’s coming home adalah lelucon paling garing sepanjang Euro 2020. Slogan penuh arogansi dari komentator, jurnalis, maupun suporter Inggris yang dengan congkaknya ketika memandang tim lawan merupakan candaan yang menyebalkan.

Membesar-besarkan kualitas diri sekaligus merendahkan lawan seperti jadi tabiat yang diwajarkan dari sepak bola Inggris. Padahal, jika menilik prestasi dalam beberapa dekade ke belakang, timnas Inggris harusnya mawas diri bahwa tim mereka hanyalah kurcaci di pentas internasional.

Secara umum, dari sekian tim besar yang berhasil lolos ke babak final Euro 2020, bagi saya timnas Inggris adalah sebuah lelucon. Secara kualitas, konsistensi dan juga pengalaman, timnas Inggris bukan siapa-siapa. Minimal dalam hal prestasi belum terbukti.

Status semifinalis Piala Dunia 2018 bukan jaminan, toh dalam ajang UEFA Nations League, Inggris juga cuma nangkring di posisi 3. Tanda inkosistensi itu juga masih berlanjut hingga gelaran Euro 2020. Masuk ke 16 besar dengan tergopoh-gopoh, jadi satu di antara kebiasaan buruk Inggris di kompetisi akbar.

Walau begitu, tabiat publik sepak bola Inggris tetap harus bacot dulu, hasil belakangan. Alibi menyebarkan spirit identitas nasional dengan cara yang picik nan angkuh juga jadi alasan paling menyebalkan.

Satu dari sekian hal yang bisa dibanggakan dari tim ini hanyalah harga pemain mereka yang nggak ngotak. Banyak dari tim-tim EPL ketika sudah ikut bidding war akan mematok harga yang nggak masuk akal. Tapi, tetap saja dibeli. Padahal pemain tersebut bisa saja, belum layak dihargai dengan nominal tersebut.

Terbaru, Jack Grealish rumornya dihargai tak kurang dari 80 juta euro oleh Aston Villa. Sebuah kebiasaan dari klub EPL dalam memberi angka yang sangat nggak logis. Bandingkan dengan bagaimana gacornya pemain underrated seperti Robin Gosens. Secara statistik dan pengaruh dalam permainan, Gosens jauh lebih berguna dalam gelaran Euro 2020. Capaian gol dan asis pun lebih baik ketimbang Grealish. Padahal, secara posisi, Gosens bukan seorang penyerang sayap seperti Grealish.

Harga tinggi yang dipatok hanya karena adanya pengaruh nama big six yang mengatrol nilai jual pemain-pemain overrated dan overhype tersebut. Padahal secara kualitas, konsitensi maupun prestasi, pemain-pemain timnas Inggris harusnya bisa dihargai lebih wajar. Tapi, ya, begitulah sepak bola Inggris. Congkak dan merasa superior.

Apalagi jika melihat weton Harry Kane yang lahir pada pasaran hari Pon, merupakan hari baik dan pertanda Jerman akan menang di laga ini. Eh, saya lupa. Jangan suka main klenik, main data lebih unik. Iyakan, Mas Moodie?

BACA JUGA Kai Havertz dan Seikat Benang Chelsea yang Kusut dan ulasan Euro 2020 lainnya.

Terakhir diperbarui pada 29 Juni 2021 oleh

Tags: euro 2020havertzInggrisjermankanesterlingwerner
Iklan
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

kulturpass untuk anak muda di jerman mojok.co
Sosial

3 Negara Ini Ngongkosin Anak Mudanya untuk Nonton Konser, Film, dan Beli Buku. Indonesia Kapan?

1 Agustus 2023
Mahasiswa asal Madura alumnus UNY di Univeristy of Bristol
Kilas

Mahasiswa Asal Madura di Inggris Cerita Beratnya Puasa 16 Jam Sambil Penelitian

16 April 2023
Prancis vs Maroko MOJOK.CO
Esai

Prancis vs Maroko: Tentang Narasi Politik yang Harus Tunduk di Hadapan Sepak Bola

14 Desember 2022
footbal's coming home mojok.co
Kilas

Dari Mana Asal Istilah ‘Football’s Coming Home’ Datang?

24 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tukang parkir (jukir) liar di Surabaya bikin repot, tak seperti di Jogja MOJOK.CO

Jukir di Surabaya Bisa Ngajak Ribut dan Bikin Repot karena Uang Rp2 Ribu, Tukang Parkir Jogja Lain Cerita

15 Juni 2025
Fadli Zon menyangkal pemerkosaan massal dalam kerusuhan 1998. MOJOK.CO

Muslihat Penulisan Ulang Sejarah Mei 1998: Memberikan Penghargaan kepada Soeharto dan Menyangkal Bukti Pemerkosaan

17 Juni 2025
Innova Zenix Tidak Otentik, Kalah Populer dari Innova Reborn MOJOK.CO

Innova Zenix Bisa Menjadi Penyesalan Toyota karena Melahirkan Mobil Tidak Otentik dan Ternyata Innova Reborn Belum Habis

16 Juni 2025
Orang Kebumen pertama kali ke Jepang, bingung perkara toilet MOJOK.CO

Orang Kebumen Pertama Kali Nginep di Jepang: Bingung Cara Pakai Toilet sampai Cebok Pakai Botol Air

14 Juni 2025
Tinggalkan Probolinggo untuk kerja di Korea Selatan demi bantu Ibu. Dapat cuan gede malah dituduh tetangga jual diri MOJOK.CO

Nekat Kerja di Korea Selatan demi Bantu Ibu, Dapat Cuan Gede Malah Dituduh Tetangga Jual Diri hingga Tak Mau Pulang Lagi

17 Juni 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.