Mengapa Serie A Liga Italia Tidak Semenarik Liga Inggris? - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Balbalan

Mengapa Serie A Liga Italia Tidak Semenarik Liga Inggris?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
21 Oktober 2019
0
A A
Mengapa Serie A Liga Italia Tidak Semenarik Liga Inggris? MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Benarkah Serie A Liga Italia tidak menarik jika dibandingkan dengan Liga Inggris? Membandingkan preferensi pribadi memang pekerjaan yang sia-sia.

Membandingkan preferensi pribadi memang pekerjaan yang sia-sia. Dua kutub yang berbeda selamanya tidak akan pernah sama. Tidak seragam. Masing-masing punya cara untuk menikmati preferensinya. Apalagi ketika kamu lagi ngomongin soal sepak bola.

Adalah Billy Khaerudin, wartawan senior, yang memantik perdebatan panjang hingga saat ini. Billy, lewat akun Twitter pribadinya, memandang Serie A Liga Italia tidak lagi menarik. Bagi Billy, semenjak kasus Calciopoli pada 2006, Serie A Italia tidak lagi menarik. Pendapat yang bikin gusar banyak basis fans Liga Italia.

Kapan lu sadar Serie A udah ga menarik lagi?
Kalau gw sejak skandal calciopoli tahun 2006

— BiLLY KHAERUDIN (@BiLLYKHAERUDIN) October 15, 2019

Perdebatan ini menjadi panjang karena Billy adalah fans Liverpool. Banyak basis fans Liga Italia yang merasa pendapat itu membenturkan dua liga dengan kultur yang sangat berbeda. Pendapat Billy lumrah belaka. Namanya saja preferensi pribadi. Namun, ketika dilempar ke publik, “penghakiman publik” yang terjadi juga tidak bisa disalahkan.

Baca Juga:

Chelsea Kena Tikung, Cristiano Ronaldo Ditolak, Frenkie De Jong Menangis

Sosok Alison Brittain, Perempuan Pertama yang Memimpin Liga Inggris

Tyrell Malacia Resmi ke MU, Target Selanjutnya Lisandro Martinez

Lantas, apakah memang benar kalau Serie A Liga Italia itu tidak lagi menarik? Kalah menarik dari Liga Inggris?

Pendapat satu arah

Sekali lagi ini soal preferensi. Saya sebut preferensi Billy sebagai pendapat satu arah dan tidak ada yang salah. Namun, ketika banyak akun di Twitter lalu membuat komparasi, perdebatan mana yang lebih menarik menjadi salah.

Menjadi salah karena Serie A Liga Italia sudah berubah. Perhatikan kalimat dari Billy yang tidak mencantumkan durasi waktu. Dia hanya bilang “sejak Calciopoli” Serie A tidak lagi menarik. Artinya, hingga saat ini, baginya Serie A masih tidak menarik.


Padahal, dalam dua musim terakhir saja, kultur sepak bola Italia sudah sangat berubah. Beberapa tim semenjana bersalin diri. Buat penonton pemula Liga Italia, saya sediakan waktu untuk menelusuri rekaman pertandingan Atalanta lewat Youtube. Tim asuhan Gian Piero Gasperini itu sukses mendesak tim-tim mapan untuk menyerobot posisi 4, satu jatah bermain di Liga Champions.

Bagi penonton yang tertib mengikuti Serie A, pertandingan antara Atalanta vs Lazio atau Inter Milan vs Sassuolo jauh lebih menarik ketimbang Arsenal vs Newcastle United atau Manchester United vs Liverpool. Apalagi kalau kamu pakai perbandingan jumlah gol yang tercipta, Serie A lebih “bernyawa” ketimbang laga-laga di Liga Inggris.

Itu satu contoh dari saya. Bagi yang memandang Liga Inggris lebih menarik, mereka mengunakan parameter juara yang lebih banyak dikuasi Juventus. Memang benar kalau Juventus sangat dominan. Namun, untuk menilai satu liga lebih baik ketimbang lainnya, kamu harus menilai pertandingan yang lain juga. Liga tidak selesai hanya dengan Juventus memenangi satu atau dua laga. Itu pendapat satu arah dari saya.

Bicara perubahan Serie A

Salin muka yang dilakukan Serie A memang berjalan dalam waktu yang panjang. Lumrah untuk sebuah perubahan. Ketika masih dilatih Maurizio Sarri, saya rasa Napoli adalah salah satu penampil paling atraktif di lima besar liga-liga Eropa. Napoli lebih enak ditonton ketimbang Tottenham Hotspur bahkan Chelsea sekalipun.

Sassuolo, ketika masih dilatih Di Francesco juga konsisten menunjukkan cara bermain yang enak untuk dinikmati. Hingga saat ini, Sassuolo menjadi sebuah tim yang selalu merepotkan tim besar. Mereka tidak hanya bermain bertahan saja untuk mengejar hasil imbang. Bandingkan dengan Stoke City ketika bertahan dengan 10 pemain ketika melawan Arsenal atau Manchester City.

Sassuolo dan Stoke City sama-sama merepotkan tim besar. Namun, keduanya mengambil pendekatan yang berbeda. Sassuolo dan Atalanta punya inisiatif untuk menyerang, sementara Stoke City berusaha tidak kalah semata. Stoke hampir selalu menghentikan laga dengan pelanggaran dan membuat pertandingan menjadi lambat dan bikin ngantuk.

Dari sisi taktikal cara Stoke tidak salah. Namun, jika parameternya menarik dan tidak menarik, yang mereka lakukan sangat tidak menyenangkan untuk ditonton.

Liga Italia bukan lagi sebuah liga (atau negara) dengan kultur catenaccio. Sama seperti Liga Spanyol dan Jerman, mereka kini lebih modern. Jika masih beranggapan Liga Italia tidak semenarik Liga Inggris, mungkin kamu cuma nonton pertandingan tim-tim besar saja.

Uang dan kekuatan media

Ahmad Khadafi lewat tulisannya di fandom.id menceritakan awal mula kisah cinta Roman Abramovich dan Liga Inggris. Roman hadir di laga Liga Champions antara Manchester United vs Real Madrid. David Beckham mencetak gol cantik lewat tendangan bebas dan Ronaldo Nazario bikin tiga gol dan mendapat standing ovation dari Old Trafford.

Malam tak terlupakan di Old Trafford itu membuat Roman jatuh hati. Tidak berselang lama, Roman menjalin kontak dengan Chelsea. Negosiasi untuk membeli Chelsea hanya belangsung selama 20 menit. Kesepakatan senilai 140 juta paun diteken dan Chelsea bangkit dari masa-masa kelam.

Sudah keluar 140 juta paun, Roman masih “membakar uang” sampai 100 juta paun untuk merombak skuat Chelsea. Bertepatan dengan kedatangan Roman, Liga Inggris dan sepak bola Eropa sendiri mulai berubah. Kini, uang minyak dari Rusia dan Timur Tengah seperti menentukan mana yang akan jadi juara di liga-liga domestik.

Uang dan kekuatan media menjadi bungkus baru Liga Inggris. Premier League, yang sudah melakukan rebranding sejak 1992 mengalami metamorfosis tahap terakhir. Media yang kreatif membungkus sebuah pertandingan, uang hak siar yang menggelembung, dan berkembangkan media sosial membuat Liga Inggris menjadi “raksasa” dalam waktu singkat.


Uang hak siar yang besar membantu klub-klub Liga Inggris untuk berbelanja pemain. Satu kejadian ini juga yang menjadi salah satu sebab rusaknya harga pemain saat ini. Apalagi, jika si pemain itu asli dari Inggris, harganya pasti melonjak tajam.

Atas nama uang dan kekuatan media, citra Liga Italia memang tenggelam. Benar kata Billy, Calciopoli berefek panjang. Ambruknya il sette magnifico, utang yang menumpuk, dan status kepemilikan stadion membuat citra Liga Italia terjun bebas. Jika berbicara dari sisi citra, memang itulah yang terjadi.

Namun, di atas lapangan, jika kamu adil sejak dalam pikiran, pertandingan-pertandingan Serie A Liga Italia tidak kalah menarik ketimbang Liga Inggris. Well, pun membandingkan keduanya saja sudah kegiatan yang nir faedah.

BACA JUGA Mencintai Serie A Lewat Kejayaan Juventus dan Kejatuhan AC Milan atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Tags: AC MilanArsenalatalantachelseaInter MilanJuventusliga inggrisliga italiaLiverpoolManchester UnitedSerie A
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Chelsea Kena Tikung, Cristiano Ronaldo Ditolak, Frenkie De Jong Menangis

Chelsea Kena Tikung, Cristiano Ronaldo Ditolak, Frenkie De Jong Menangis

28 Juli 2022
Alison Brittain Liga Inggris

Sosok Alison Brittain, Perempuan Pertama yang Memimpin Liga Inggris

27 Juli 2022
tyrell malacia mojok.co

Tyrell Malacia Resmi ke MU, Target Selanjutnya Lisandro Martinez

2 Juli 2022
PEMBANGUNAN ULANG MANCHESTER UNITED PART 1054

Pembangunan Ulang Manchester United Part 1054

9 Juni 2022
Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

Derby London Utara: Arsenal Atau Tottenham Hotspur, Siapa Lolos Ke UCL?

12 Mei 2022
Perburuan Scudetto: Inter Milan atau AC Milan yang Akan Juara?

Perburuan Scudetto: Inter Milan atau AC Milan yang Akan Juara?

28 April 2022
Pos Selanjutnya
Mudah Lapar Padahal Udah Makan, Kenapa Ya?

Mudah Lapar Padahal Udah Makan, Penyebabnya Bisa Macam-macam

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
Mengapa Serie A Liga Italia Tidak Semenarik Liga Inggris? MOJOK.CO

Mengapa Serie A Liga Italia Tidak Semenarik Liga Inggris?

21 Oktober 2019
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022
Asrama mahasiswa Sumatra Selatan, Pondok Mesudji dalam sengketa di pengadilan. Mahasiswa menilai ada campur tangan mafia tanah.

Mahasiswa Sumsel di Asrama Pondok Mesudji Jogja Terancam Pergi karena Mafia Tanah

11 Agustus 2022

Terbaru

tarif ojol mojok.co

Ekonom Indef: Kenaikan Tarif Ojol Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Perlu Pertimbangkan Lagi

12 Agustus 2022
Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi Dari Dapur Umum

Ibu Ruswo: Pembakar Api Revolusi dari Dapur Umum

12 Agustus 2022
meterai elektronik mojok.co

Beredar Meterai Elektronik Palsu, Waspadai Modusnya

12 Agustus 2022
kip kuliah ugm mojok.co

UGM Buka Pendaftaran Beasiswa KIP Kuliah Bagi 1.850 Mahasiswa Baru, Ini Syaratnya

12 Agustus 2022
mitos dan fakta menyusui mojok.co

Ini Mitos dan Fakta Seputar Ibu Menyusui yang Perlu Diketahui

12 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In