Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Hargianto: Antara Doa Ibu dan Keseimbangan Timnas Indonesia U-23

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
13 Agustus 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dikawal doa sang ibu dari Tanah Suci, Hargianto menjadi penyeimbang timnas Indonesia U-23 ketika mengalahkan China Taipe di Asian Games 2018.

Timnas Indonesia U-23 mengawali laga Asian Games 2018 dengan sempurna. Itu bila melihat hasil akhir pertandingan saja ketika menghadapi China Taipe di laga Grup A. Timnas Indonesia mengakiri laga dengan skor 4-0. Kemenangan besar yang membuat perjuangan anak asuh Luis Milla di Asian Games 2018 seharusnya terasa lebih mudah.

Namun, jika kamu menonton pertandingan secara objektif, timnas Indonesia U-23 tidak bermain selama hampir satu jam pertandingan. Banyak aksi-aksi individu pemain yang terlalu sia-sia untuk dilihat, apalagi dibahas. Koordinasi pemain di sepertiga lapangan menjadi masalah yang serius. Pekerjaan rumah Luis Milla yang nampaknya tidak akan selesai dalam waktu singkat.

Bahkan jika melihat pertandingan timnas Indonesia U-23 secara lebih detail, kesalahn-kesalahan yang terjadi terbentang cukup lebar. Terutama adalah kesalahan-kesalahan dasar seperti mengumpan, mengontrol bola, hingga ketika harus mengirim umpan silang dari tepi kotak penalti. Pemain timnas Indonesia U-23 seperti melupakan dasar bermain sepak bola yang benar.

Bicara koordinasi, bicara cara tim menjaga keseimbangan antara menyerang dan bertahan. Ketika menguasai bola di sepertiga akhir, timnas seperti terlalu boros menggunakan aksi individu. Bahkan kita melihat Evan Dimas banyak kehilangan bola. Ia banyak menggiring bola di tempat di mana seharusnya Evan mendistribusikan bola secepat mungkin.

Kebiasaan Evan Dimas untuk berimprovisasi memang bagus. Namun, jika tidak digunakan di waktu dan tempat yang tepat, ia akan terlihat terlalu ceroboh. Ketika timnas banyak kehilangan bola dan kesulitan masuk ke kotak penalti, Luis Milla mengambil keputusan yang tepat. Pelatih asal Spanyol itu memasukkan Muhammad Hargianto untuk menggantikan Evan Dimas.

Ada tujuan Milla ketika memasukkan Hargianto. Pertama, bersama Zulfiandi, Hargianto lebih stabil ketika menjaga keseimbangan lini tengah timnas Indonesia U-23. Kedua, Hargianto punya atribut sepakan jarak jauh yang sudah terlihat sejak memperkuat timnas U-19. Dua kelebihan Hargianto tersebut langsung.

Timnas Indonesia U-23 bermain lebih stabil. Aliran bola lebih “tenang”, tidak selalu meledak-ledak dengan tempo tinggi ketika Evan Dimas masih berada di atas lapangan. Hargianto, meski punya tugas sebagai breaker, juga diberkahi dengan atribut umpan pendek yang baik. Bersama Zulfiandi, Hargianto menjaga aliran bola tersebut.

China Taipe, yang bermain dengan blok rendah sebenarnya tidak menunjukkan kedisiplinan bertahan yang baik. Banyak celah yang bisa dieksploitasi dengan mudah. Umpan pendek dan akurat menjadi cara untuk melakukannya. Menguasai lini tengah, artinya menguasai jalannya pertandingan, terutama usaha menjaga tempo tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah.

Keseimbangan timnas Indonesia U-23 harus selalu dipikirkan. Apalagi, lawan-lawan di Grup A tidak sepenuhnya mudah. Terlebih ketika nanti timnas lolos babak selanjutnya. Keberadaan penjaga keseimbangan seperti Hargianto menjadi sangat krusial.

Langkah Luis Milla memasukkan Hargianto pun terbukti ketika pemain berusia 22 tahun tersebut mencetak gol lewat spesialisasinya, yaitu tendangan jarak jauh. Ketika sulit menembus berikade lawan, tendangan jarak jauh adalah opsi yang masuk akal.

Sepak bola berdiri dekat dengan hal-hal yang beraura religius, salah satunya kekuatan doa. Selepas laga, Hargianto sendiri mengakui bahwa golnya, bisa jadi, adalah berkat doa ibunda yang tengah menjalankan ibadah naik haji.

“Alhamdulilah, gol ini saya persembahkan untuk ibu yang sedang pergi haji. Mungkin ini doa beliau untuk saya. Saya tadi cuma iseng saja nendang bola langsung ke gawang. Mungkin itu juga gol berkat doa orang tua,” ungkap Hargianto ketika ditemui wartawan di mix zone.

Sudah jelas bukan, mengapa Luis Milla punya pilihan yang ideal dalam diri Hargianto. Sudah didukung kemampuan teknis yang mumpuni, Hargianto juga dikawal doa dari orang tua. Dia dari Tanah Suci pastinya lebih terasa menenangkan.

Terakhir diperbarui pada 13 Agustus 2018 oleh

Tags: asian games 2018evan dimashargiantoluis millatimnas indonesia u-23
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Yang Mengkhawatirkan dari Timnas Indonesia jelang Lawan Singapura di Leg Kedua
Pojokan

Yang Mengkhawatirkan dari Timnas Indonesia jelang Lawan Singapura di Leg Kedua

25 Desember 2021
Esai

Lord Edy Rahmayadi, Maaf Jika Kami Kurang Baik Jadi Wartawan

24 November 2018
Balbalan

Timnas Indonesia vs Timor Leste: Bima Sakti Bukan Murid yang Baik?

12 November 2018
Bima Sakti Gantikan Luis Milla MOJOK
Balbalan

Bima Sakti Gantikan Luis Milla: Plus dan Minus dan PSSI

22 Oktober 2018
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.