MOJOK.CO – Jose Mourinho punya nyali besar untuk memberi kepercayaan penuh kepada masa depan AS Roma. Kepada Felix Afena-Gyan.
Bayangkan kamu adalah pesepak bola berusia 18 tahun. Duduk di bangku cadangan dan melihat tim yang kamu bela kesulitan membuat gol. Kamu ragu-ragu. Tidak percaya diri. Berusaha membuang angan dimainkan pelatih karena di bangku cadangan masih ada Nicolo Zaniolo, yang punya kualitas menjadi protagonista, sang pembeda.
Menit 70, kamu mulai sering melirik ke arah Jose Mourinho, pelatih dengan rambut perak dan sedang menunjukkan raut bimbang. Kamu sangat yakin, malam itu, Zanilo akan masuk dan menjadi pahlawan kemenangan AS Roma atas Genoa. Roma memang sedikit lebih dominan, tapi mereka kekurangan satu daya ledak di muka gawang.
Ya, Zaniolo adalah pilihan bijak….
Namun, bukan itu yang terjadi. Menit 72, staf pelatih menghampiri dirimu. menyuruhmu untuk segera mengenakan jersi dan siap masuk kapan saja. Tiba-tiba saja, gemuruh Stadion Luigi Ferraris teredam. Satu-satunya suara yang menyapa gendang telingamu adalah irama degup yang mulai tidak teratur. Adrenalin mulai menjalar ke seluruh tubuh.
Tenang… tenang… bulan lalu, kamu sudah pernah melakoni debut bersama AS Roma. Waktu itu, kamu malah masuk ke lapangan ketika Serigala Roma tertinggal dari Cagliari. Entah bisikan setan apa yang mampir di telinga Mourinho.
Waktu itu, AS Roma berhasil mengejar gol dan akhirnya menang. Kamu tidak banyak berkontribusi malam itu. Kamu hanya berusaha bergerak lebih cepat ketimbang pemain lain. Malam itu, di Unipol Domus, Roger Ibanez dan Lorenzo Pellegrini yang jadi pahlawan.
Kamu sudah sudah cukup bahagia setelah menjalani debut. Well, setidaknya itu yang ada di dalam kepalamu, bukan kepala Jose Mourinho. Di dalam kepalanya, kamu meninggalkan kesan mendalam. Iya, kesan yang begitu manis kepadamu, Felix Afena-Gyan.
Iya, Jose Mourinho, yang di dalam punggungnya menempel stigma “pembenci pemain muda”. Dia mengingat kontribusimu, Felix Afena-Gyan. Sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya menggambarkan afeksi yang sudah terasa kuat itu.
“Pertandingan selesai… 3 poin… makan enak (tidak bisa masuk ke ruang ganti) dan satu lagi anak muda (yang muncul), Felix Afena-Gyan.”
Dia bilang seperti itu.
Jadi, kamu mulai menghapus perasaan gelisah. Genoa perlu dibongkar. Lima belas menit terakhir sebuah laga ketat. Terkadang, teknis saja tidak bisa menjadi penentu. Adalah mental dan keyakinan akan kemampuan diri sendiri yang akan berbicara.
Kamu masuk ke lapangan dengan irama degup jantung yang belum landai. Lapangan Luigi Ferraris terasa panas. Felix Afena-Gyan, kamu menatap gawang Genoa dengan keyakinan. Dan malam itu, keyakinan kepada dirimu sendiri terbayar tuntas.
Felix Afena-Gyan, kamu baru saja memecahkan rekor bersama AS Roma! Menjadi pemain pertama kelahiran 2003 yang membuat gol di Serie A. Felix, Opta juga mencatat kamu adalah pemain muda pertama yang mencetak dua gol atau lebih di musim 2021/2022. Felix, Jose Mourinho memang terkadang brengsek, tapi instingnya jarang salah. Terutama insting dan afeksinya terhadap pemain muda.
Banyak yang “buta” karena rasa tidak suka, Felix. Padahal, jika mau telaten membuka-buka halaman sejarah, Jose Mourinho punya hidung yang ampuh untuk mengendus talenta. Dan, ini yang paling menarik: Jose yang jago menyusun kalimat itu, tidak sembarangan memberi kesempatan kepada pemain muda.
Hanya mereka yang punya telenta yang diberi jalan oleh Jose Mourinho. Mungkin, sikapnya ini yang membuat stigma “tidak suka anak muda” itu melekat.
Padahal, Jose Mourinho yang memberi panggung termegah kepada pemuda berusia 19 tahun bernama Carlos Alberto bersama FC Porto. Bersama, mereka menjuarai Liga Champions. Masih ingat awal karier Raphael Varane bersama Real Madrid?
Di Italia, Jose Mourinho pernah “bandel” dengan memberikan debut kepada Davide Santon. Felix Afena-Gyan, daftar pemain muda yang diorbitkan Mourinho terbentang melingkupi nama-nama yang pasti kamu kenal.
Mereka, antara lain, Scott McTominay, Angel Gomes, Andreas Christensen, Diego Llorente, Pablo Sarabia, Nacho, Alvaro Morata, dan yang spektakuler: Fabinho.
Iya, salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia itu merasakan debut di Real Madrid bersama Jose Mourinho. Debut yang manis. Fabinho bikin asis.
Saya rasa, Jose Mourinho sudah menemukan masa depannya di AS Roma. Menemukan calon permata yang akan mengawal klub ini sampai satu dasawarsa ke depan.
Felix Afena-Gyan, dia terpesona akan ketenangamu di depan gawang. Kualitas teknismu memang bukan yang terbaik, tapi mentalmu fantastis untuk remaja berusia 18 tahun dan baru saja bikin dua gol cantik untuk AS Roma.
Mou juga suka dengan sifat rendah hatimu. Caramu mendengarkan. Kemampuanmu untuk belajar dan menyerap semua informasi. Itulah level yang diharapkan Mou dari semua pemain muda yang dia orbitkan.
Ingat, Felix Afena-Gyan, kemampuan teknis bisa diasah seiring waktu. Namun, rendah hati, ketenangan, kemauan keras untuk belajar itu sudah ada sejak manusia belia. Hanya mereka yang menyadari aspek ini yang akan terus melaju dan mendapat pengakuan dunia seperti Alvaro Morata dan Fabinho.
Siang ini, kamu akan mendapat hadiah dari Jose Mourinho. Sebuah sepatu yang sudah kamu impikan. Sepatu, yang menurut Mou, berharga mahal. Tapi, dia tidak akan ingkar janji. He’s man of his word.
Dear kamu yang sedang membaca. Ketahui satu hal. Jose Mourinho tidak sedang membelikan sepatu yang diimpikan Felix Afena-Gyan. Mourinho sedang menyiapkan alas terbaik berupa afeksi, bukan di kaki, tapi jauh di dalam hati seorang wonderkid. Bagi dia, yang akan menjadi masa depan AS Roma.
Catatan Jose Mourinho, tertanggal 16 November 2021:
“Kembali ke Kota Roma, kembali ke kantor, dan kembali ke janji kami: bekerja keras dan membangun masa depan untuk AS Roma….”
Man of his word. Enam hari kemudian, dia memberi kepercayaan penuh kepada masa depan AS Roma. Kepada Felix Afena-Gyan. Kepercayaan yang dibayar tuntas dengan dua golazo. Serigala berpesta, Mourinho memeluk masa depan AS Roma. Atas nama afeksi, yang tergambar, di tanah terjanji.
BACA JUGA Habis Bacot Jose Mourinho, Terbitlah Bacot Antonio Conte dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.