Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Arsenal Krisis, Kini Cuma 5 Poin di Atas Zona Degradasi

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
6 Desember 2019
A A
arsenal mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Rendahnya kepercayaan diri dan tidak dilatih dengan benar membuat Arsenal semakin terpuruk. Sudah boleh dikatakan kalau The Gunners sedang krisis!

Setelah Arsenal kalah dari Brighton, Hector Bellerin seperti hilang ke dalam lamunan. Bek asal Spanyol itu seperti kehilangan arah.

“Saya tidak tahu harus ngomong apa. Saya merasa apapun yang kami lakukan selalu tidak benar. Arsenal sudah memberikan yang terbaik, kami membuat beberapa peluang dan bertahan dengan baik. Tapi, rasanya seperti kami harus membuat lebih banyak peluang untuk mencetak gol sementara tim lain bisa bikin gol di setiap peluang. Saya kehilangan kata-kata.”

Pertama, Bellerin berkata kalau Arsenal sudah bertahan dengan baik. Bagaimana bisa mengaku bertahan dengan baik ketika dalam posisi 5 melawan 2, David Luiz sampai harus bikin pelanggaran? Bagaimana bisa bertahan dengan baik, apabila gol kedua Brighton berawal dari kegagalan Bellerin sendiri mencegah Aaron Mooy melepas umpan silang?

Kedua, Bellerin banyak menggunakan kata “merasa”. Artinya, wakil kapten Arsenal itu gagal menganalisis pertandingan. Padahal, sebagai pemain profesional, setidaknya memahami alasan-alasan mendasar dari kekalahan timnya. Ketika dia mengungkapkan perasaan seperti itu, maka sah untuk dikatakan kalau Arsenal memang sudah dalam keadaan krisis.

Ingatan saya terlempar ke sebuah pertandingan di Liga Champions tahun 2004 ketika Manchester United menjamu FC Porto. Old Trafford terdiam ketika Costinha mencetak gol untuk Porto lewat bola rebound. Sedetik kemudian, Jose Mourinho, berlari dari tempat duduk di bangku cadangan menuju sudut lapangan untuk ikut seleberasi bersama pemain-pemain Porto.

Yang saya rekam bukan selebrasi legendaris Mourinho saja, tetapi tim Porto itu sendiri. Di atas kertas, skuat Porto sangat baik. Berisis nama-nama yang dalam beberapa tahun ke depan mengisi halaman muka surat kabar. Namun, waktu itu, nama-nama mereka relatif belum setenar yang kita bayangkan.

Mengapa Porto menjadi sebuah tim yang bagus? Menurut saya perpaduan dua hal. Pertama, karena dilatih dengan benar. Para pemain bermain sesuai posisi dan kelebihan masing-masing. Kedua, pelatih berhasil menanamkan esensi dari sebuah usaha mengarungi kompetisi: determinasi, kepercayaan diri, kedisiplinan, rasa saling percaya, dan segala unsur non-teknis lainnya. Di akhir musim, Porto menjadi juara Liga Champions.

Dua hal penting itu sudah lenyap dari tubuh Arsenal. Masalah yang ada sudah begitu kompleks, sampai Bellerin kehabisan kata-kata. Sepanjang mendukung Arsenal dari tahun 1999, belum pernah saya menyaksikan secara langsung pemain klub ini kehilangan arah. Kepercayaan diri seperti dilucuti secara sempurna.

Dulu, Thierry Henry pernah hampir putus asa ketika tidak kunjung mencetak gol. Perubahan peran dari winger ke striker membuat Henry kesulitan. Namun, dia masih percaya Arsene Wenger punya tujuan. Pun perubahan peran itu memang disesuaikan dengan kelebihan Henry sendiri, bukan karena alasan tim butuh tambahan pemain di lini depan.

Alasan itu yang digunakan Unai Emery ketika mencoba memainkan Lucas Torreira lebih ke depan. Padahal, melihat kelebihan Torreira, dia adalah gelandang bertahan terbaik Uruguay. Kalau begitu inginnya menambah jumlah pemain di lini depan dengan menaikkan satu gelandang, kenapa Emery tidak berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan Aaron Ramsey?

Ada rasa tidak percaya dari pelatih yang ditransformasikan kepada satu pemain. Yang tidak disadari, pesan negatif itu pasti menular. Para pemain juga makhluk sosial. Mereka berinteraksi. Saling curhat dan mengeluh. Jika si pemain adalah sosok yang berpengaruh, kondisi psikologis bisa terpengaruh.

Kerusakan Arsenal berasal dari ketidakpercayaan pelatih yang lama dan keyakinan yang gagal ditanamkan. Menggeser Aubameyang ke sisi lapangan membunuh ketajaman tim. Mendorong Torreira ke depan, merusak keseimbangan tim. Terus memainkan Sokratis dan David Luiz bersama padahal performa terus menurun.

Arsenal harus belajar dari peristiwa Granit Xhaka. Ketika dicadangkan untuk beberapa waktu, Xhaka bermain lebih baik ketika masuk 11 pemain pertama. Namun, semua hal itu tidak ada artinya ketika tim tidak dilatih dengan baik. Di atas kertas, seperti Porto, skuat Arsenal bukan sekumpulan pemain jelek.

Iklan

Bellerin mengaku tim sudah bertahan dengan baik. Cermati statistik berikut: di kandang sendiri, Arsenal sudah menderita tembakan tepat ke gawang sampai 52 kali. Terbanyak di lima liga besar Eropa. Sepanjang musim era invincibles, Arsenal cuma menderita 48 kali tembakan ke gawang. Sepanjang musim ketika bermain di rumah sendiri.

Saya tidak ingin menghakimi Freddie Ljungberg. Saya rasa masalah Arsenal bukan jenis masalah yang bisa diatasi pelatih tanpa pengalaman. Rendahnya kepercayaan diri membuat jiwa pengecut yang dulu ditularkan Emery sulit dihilangkan. Jiwa pengecut itu membuat delusi semakin nyata.

Ketika para pemain tidak menyadarinya dan Ljungberg terus mencoba formula yang sama, Arsenal akan terjerumus ke dalam krisis lebih dalam. Kini, mereka hanya berjarak 5 poin dari jurang degradasi. Jika melawan Brighton saja menderita 9 tembakan ke gawang, kalah penguasaan bola, dan akhinya kalah, bagaimana ceritanya kalau ketemu tim besar?

Resmi, Arsenal berada dalam krisis….

BACA JUGA Emery Pengecut dan Arsenal yang Dibuat Tak Berdaya Oleh Pelatihnya Sendiri atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 6 Desember 2019 oleh

Tags: ArsenalArsene Wengeraubameyangbellerinemeryliga inggrisljungbergpepetorreirawillock
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Guru sulit mengajar Matematika. MOJOK.CO

Susahnya Guru Gen Z Mengajar Matematika ke “Anak Zaman Now”, Sudah SMP tapi Belum Bisa Calistung

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.