Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Alternatif Arsenal: Everton, Setan Arjen Robben dari Sisi Kiri

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
15 Juli 2019
A A
everton alternatif arsenal MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Everton berpeluang menjadi “Arjen Robben” milik Arsenal. Asal ia bisa bermain lebih sederhana dan tak selalu mencoba “have fun” setiap memegang bola.

Ketika Roman Abramovich menjadi pemilik Chelsea, salah satu pemain yang datang mengiringi adalah Arjen Robben. Fisiknya terlihat ringkih, kecil, dan “cuma bisa” pakai kaki kiri. Namun, selebihnya kita tahu, bersama Damien Duff dan Jose Mourinho, Arjen Robben menjadi teror lini belakang banyak klub Liga Inggris.

Performa Robben di Liga Inggris membuat istilah inverted winger menjadi populer. Sepanjang sejarah sepak bola, tentu yang namanya inverted winger sudah dikenal. Namun, tak bisa dimungkiri, Robben adalah salah satu pemain yang membuatnya menjadi populer, bahkan mengubah preferensi banyak skema bermain klub-klub di dunia.

Pemain kaki kiri, bermain di sisi kanan. Cara bermainnya saat itu masih sedikit terlalu “meriah”. Meski kita bisa membuatnya menjadi sederhana: cut inside, buat bola berada di kaki kuat, lalu opsi selanjutnya tergantung situasi: bikin gol atau membuat asis. Cara yang sederhana itu semakin tajam ketika ia bermain untuk Bayern Munchen. Jurus yang sederhana, tapi tajam dan sulit diantisipasi. Bek-bek Arsenal yang paling sering dibuat mainan di Liga Champions.

Semua bek profesional di dunia tahu Robben akan bagaimana di atas lapangan. Namun, tetap saja, banyak bek itu menjadi pecundang. Gerak tipu tubuh bagian atas itu sangat alami, membuat hampir semua bek akan tertipu dan membuka ruang. Dengan begitu, Robben membuat banyak gol penting, asis, dan memenangi banyak gelar.

Nah, jika Everton jadi bergabung dengan Arsenal, skenario yang sama bisa saja terjadi. Bukan, bukan lantas si pemain akan hengkang ke Bayern suatu saat nanti. Everton, pada titik tertentu mirip dengan Robben muda. Jago olah bola, jago mengirim bek lawan ke arah yang salah, dan membuat gol cantik.

Everton itu “have fun” ala pemain Brasil

Dunga, legenda Brasil itu pernah berkata kalau pemain Brasil itu berbeda dengan kebanyakan pemain Eropa. Neymar misalnya, yang tidak bisa hidup di lingkungan yang tidak punya ciri “have fun”. Pemain Brasil sering dianggap tidak disiplin secara taktikal. Ya karena budaya dan kebiasaan di dalam darah mereka untuk selalu berusaha “have fun” di setiap laga.

Ketika tidak bisa “have fun” di sebuah pertandingan atau di kehidupan klubnya, mereka menjadi terlalu “tegang” dan “sedih”. Sebuah pemilihan kata yang menarik dari Dunga. Tidak bahagia itu mudah terpantik di dalam diri pemain Brasil.

Kalau sudah begitu, tidak ada yang bisa menahan mereka untuk mencari kesenangan di tempat lain. Perhatikan saja selebrasi gol mereka. Kalau sampai menari-nari, berarti level kebahagiaan mereka mencapai puncaknya. Performa jadi terjaga.

Pola pikir itu sangat terlihat di Liga Brasil. Perhatikan saja video kompilasi skill pemain-pemain Brasil, yang sedang bermain di Liga Brasil. Everton misalnya yang sedang didekat Arsenal. Ketika menerima bola, yang selalu ia incar adalah melewati satu pemain yang mencoba menerjang dan merebut bola. Sangat jarang ia berniat men-delay permainan sehingga ada kawan yang mendekat untuk melakukan kombinasi.

Baik Everton, maupun para pemain di Brasil bermain dengan kebebasan. Bek pun tidak mau ketinggalan bikin stadion bergemuruh dengan selalu mencoba adu skill dalam situasi one on one. Sebuah kebiasaan yang membuat banyak pemain Brasil perlu waktu lama untuk beradaptasi dengan lingkungan baru di Eropa. Meski ada yang juga bisa cepat karena karakter pemain berbeda-beda.

Kebiasaan itu pula yang perlu diperhatikan betul oleh Arsenal. Kalau kamu perhatikan dengan seksama, Everton sering kehilangan momentum ketika ditekan dua pemain. Dua pemain yang menekan ini tidak menerjang, tetapi membatasi ruang Everton dan menunggunya membuat kesalahan. Ketika mentok, ia menjadi sering kehilangan bola.

Momentum adalah senjata utama salah satu pemain terbaik di Copa America 2019 ini. Ketika dipaksa berhenti dari momentum akselerasi, Everton belum mencapai level kelas wahid yang bisa membuat momentum dirinya sendiri. Mirip dengan Robben muda yang bergantung kepada satu momentum untuk menggiring bola, melewati lawan, dan membuat penyelesaian akhir.

Iklan

Pemain seperti ini mirip seperti periode awal Cristiano Ronaldo bersama Manchester United. Datang ke Inggris, Ronaldo memukau banyak pemirsa dengan pameran skill. Namun, ketika bertemu bek berpengalaman, pakai sistem double team, performa Ronaldo menjadi tidak stabil.

Sir Alex Ferguson menyadari kelemahan ini dan membentuk ulang Ronaldo. Sebelum hijrah ke Real Madrid, Ronaldo sudah berubah dari winger penuh trick menjadi winger modern yang mampu menawarkan opsi mencetak gol. Bahkan, di salah satu musim, ia menjadi pencetak gol terbanyak.

Kesempurnaan perkembangan itu membuat Robben periode Bayern dan Ronaldo di tahun-tahun akhir bersama Madrid menjadi pemain sempurna. Sempurna, tentu dalam takaran mereka sendiri dan kebutuhan timnya. Lewat paradigma yang sama, jalan Robben dan Ronaldo adalah petunjuk bagi Everton jika bergabung ke Arsenal, atau klub mana saja di Eropa.

Pekerjaan rumah Arsenal

Jangan salah sangka, Everton adalah pemain berkualitas. Sangat kreatif, ia punya banyak tabungan cara untuk mencetak gol. Baik lewat “gerakan tradisional” cut inside dari sisi kiri atau ketika mendapatkan final ball di dalam kotak penalti. Sebuah atribut yang bakal sangat diidamkan Arsenal untuk musim depan.

Namun, Arsenal harus sadar kalau sisi “have fun” dalam diri Everton harus ditekan secara maksimal, tanpa melukai dirinya. Everton harus masuk ke dalam sistem, paham kapan harus menekan lawan, tahu betul kapan harus menunggu kawan naik ketimbang pamer skill, peka dengan pemosisian diri baik ketika menyerang maupun bertahan.

Rata-rata menit yang dikumpulkan seorang pemain untuk memegang bola itu sangat terbatas. Jangan sampai, di menit-menit yang terbatas itu menjadi sia-sia karena Everton terlalu asyik dengan gorengan bola di kakinya. Arsenal adalah sebuah tim yang bagus ketika bermain dengan ide counter-based team. Sebuah ide bermain yang akan memberi Everton banyak momentum untuk berakselerasi dan membuat peluang.

Ketika Everton bisa menyederhanakan cara bermain, menekan sisi untuk selalu “have fun”, dan peka dengan pemosisian semua pemain, Arsenal akan mendapatkan Arjen Robben mereka sendiri. Seorang setan, di malam Jumat, yang kita tahu pasti akan datang, tapi tak bisa kita hindari. Setan di sisi kiri itu bakal jadi bekal bagus mengejar zona yang sudah lama tak dihuni Arsenal.

Betul, posisi 4. Posisi paten milik Arsenal.

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2019 oleh

Tags: Arsenalbursa transferEvertonliga inggris
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.