Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

AC Milan dan Liverpool: Kematangan Ibrahimovic dan Diogo Jota, il Personaggio Principale Menghancurkan Keterbatasan

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
23 November 2020
A A
AC Milan dan Liverpool: Kematangan Ibrahimovic dan Diogo Jota, il Personaggio Principale Menghancurkan Keterbatasan MOJOK.CO

AC Milan dan Liverpool: Kematangan Ibrahimovic dan Diogo Jota, il Personaggio Principale Menghancurkan Keterbatasan MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Ibrahimovic dan Diogo Jota, il personaggio principale, dua pemeran utama dalam keberhasilan AC Milan dan Liverpool menghancurkan keterbatasan.

Bersama Tottenham Hotspur, Liverpool tengah memimpin klasemen Liga Inggris. Kedua tim menabung poin yang sama. Spurs duduk di peringkat satu berkat selisih gol yang lebih baik. Sementara itu, di Serie A, AC Milan “melompat” untuk menggeser Sassuolo dari posisi capolista.

Setelah jeda pertandingan antar-negara, baik AC Milan maupun Liverpool dihadapkan kepada beberapa masalah. Untuk sementara waktu, Milan tidak akan dipimpin oleh Stefano Pioli yang positif Covid-19. Sementara itu, “badai cedera” tengah mengoyak skuat Liverpool.

Oleh sebab itu, AC Milan dan Liverpool bermain dengan segala keterbatasan yang tidak bisa ditolak. Pioli adalah sosok pelatih yang berhasil “menenangkan” gejolak di dalam skuat Milan. Pelatih berusia 55 tahun itu menghadirkan keseimbangan. Ujungnya, Milan menjadi lebih konsisten dan sulit dikalahkan.

Beberapa media di Italia yang sempat saya baca mengungkapkan bahwa AC Milan bisa saja limbung ketika tidak ada Pioli di pinggir lapangan. Namun, ketika mengalahkan Napoli dengan begitu meyakinkan, Milan menunjukkan bahwa dari pemain hingga staf sudah menjadi satu unit yang padu. Daniele Bonera, pelatih pengganti sementara, berhasil menjalankan tugasnya dengan begitu apik.

Di Inggris, Liverpool sudah menegaskan mereka tidak akan terlalu fokus membeli bek tengah di Januari 2021 meski badai cedera belum reda. Jurgen Klopp juga menegaskan bahwa skuat ini masih lebih dari cukup untuk melewati kompetisi. The Reds baru akan memprioritaskan membeli bek tengah jika keadaan sudah dirasa terlalu genting.

Liverpool dan Klopp memberi bukti akan ketegasannya. Mereka terlihat tidak panik ketika menghadapi Leicester City. Joel Matip berduet dengan Fabinho, gelandang bertahan yang bisa dimainkan sebagai bek tengah darurat. Mereka bahkan tidak diperkuat Trent Alexander-Arnold yang cedera. Namun, sekali lagi, The Reds begitu tenang menghadapi keterbatasan.

Pada titik tertentu, AC Milan dan Liverpool menunjukkan kekuatan terbesar dari “manusia unggul”, yaitu tahan terhadap tekanan dan sadar akan kemampuan untuk menghancurkan keterbatasan. Kemampuan itu menitis dalam diri Zlatan Ibrahimovic dan Diogo Jota.

Ibrahimovic dan Jota mencetak gol yang identik, yaitu sundulan kepala setelah bergerak mendahului bek tengah lawan. Gol seperti ini adalah favorit saya. Gol yang tidak mudah dilakukan karena memerlukan aksi yang kompleks. Jika eksekutor tidak punya dasar teknik matang, sundulan semacam itu sulit dilakukan.

Terlebih lagi sundulan yang dilakukan Ibrahimovic. Pemain asal Swedia itu mendahului bek Napoli dan menyundul bola dari jarak yang cukup jauh dari gawang. Umpan yang melaju kencang bisa dibelokkan ke tiang jauh menghindari jangkauan kiper Napoli.

Untuk Diogo Jota, saya pernah menulis bahwa pemain ini punya kejelian dan kesadaran akan ruang di antara pemain lain. Ketika bergerak ke depan, Jota pandai menentukan timing untuk berlari ke depan bek lawan. Dengan begitu, meski posturnya kecil, Jota bisa menjangkau bola lebih cepat ketimbang lawan.

Kekuatan Diogo Jota ini tidak terekam statistik. Kemampuan masuk di antara pemain lawan, terutama bek, sangat sulit diantisipasi. Kekuatan yang tidak terekam oleh statistik ini, bagi saya, menjadi kekuatan terbesarnya.

Kekuatan ini membuat Diogo Jota sulit di-marking. Dia bisa memosisikan diri di depan bek lawan untuk menyambut umpan silang atau direct pass dari belakang. Akselerasi tinggi membantunya berdiri di depan pemain lawan. Tubuhnya terlihat ringkih, tetapi ternyata kuat untuk membuat lawan tetap di belakangnya.

Muncul dari titik buta, ditambah teknik menendang bola kelas dunia, membuat Diogo Jota menjadi aset yang bernilai tinggi untuk Liverpool. Untuk pemain berusia 23 tahun, usia awal masuk periode emas, konsistensi yang akan menentukan kariernya bersama Liverpool.

Iklan

Meski di tulisan ini saya menegaskan pentingnya dua gol sulit Ibrahimovic dan lesatan Diogo Jota, baik AC Milan maupun Liverpool, sebenarnya, mengatasi masalah sebagai sebuah tim. Bonera, diragukan, tetapi bisa memberi bukti bahwa dia memahami ide dasar Pioli. Sementara itu, skuat Liverpool yang sudah begitu matang tahu caranya mengantisipasi kekurangan.

Andrew Robertson, Curtis Jones, James Milner, Fabinho, dan Alisson tampil stabil. Mereka seperti sadar bahwa pemain Liverpool yang absen adalah pemain penting. Mulai dari Virgil van Dijk, hingga Mohamed Salah. Mantra mereka sangat sederhana: ketika tim berada dalam kesulitan, tidak ada yang bisa menyelamatkan nasib selain diri sendiri. Bahkan Roberto Firmino pun “akhirnya” mencetak gol.

Semua elemen berkontribusi. Semua pemain yang dipasrahi tanggung jawab sadar akan makna kepercayaan. Tidak ada pemain yang ingin merepotkan rekannya di atas lapangan. Ketika sebuah tim tidak bermain dengan skuat terbaik, selalu ada potensi sistem yang dibangun tidak akan berjalan.

Pada titik ini, Liverpool menunjukkan bahwa mereka memang manusia unggul. Pengalaman membantu mereka menghancurkan keterbatasan. Sementara itu, di skuat AC Milan, Ismael Bennacer, Theo Hernandez, hingga Jens Petter Hauge memberi solusi. Bisa dikatakan, semua pemain Milan menjadi protagonista dengan Ibrahimovic sebagai il personaggio principale, atau pemeran utama.

Terkadang, keberhasilan sebuah tim dibangun dari hal-hal sederhana: kesadaran akan tanggung jawab, enggan merepotkan rekan di lapangan, dan fokus bermain sebaik mungkin. Ujungnya adalah kemenangan dan keterbatasan menjadi tiada artinya.

BACA JUGA Liverpool Menjadi Manusia Unggul Bersama Jurgen Klopp dan tulisan-tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 23 November 2020 oleh

Tags: AC Milandiogo jotaibrahimovicjotakloppliga inggrisliga italiaLiverpoolmilanSerie Azlatan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.