Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Angkringan yang Diminta Pindah oleh Makhluk Halus

Kisah misteri makhluk halus yang mengganggu angkringan.

Azka Maula oleh Azka Maula
8 November 2018
A A
ilustrasi Angkringan yang Diminta Pindah oleh Makhluk Halus mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bu Wati dan suaminya terpaksa memindahkan angkringan mereka demi menghindari ancaman makhluk halus yang menyeramkan.

Di sebuah sudut jalan dekat kampus swasta, pada tepat pukul 1 malam, Bu Wati mulai membereskan aneka makanan yang ia jual di angkringan. Angkringan Bu Wati, namanya—sedikit tidak kreatif tapi cukup simpel memberikan identitas. Ia membereskan meja angkringan dengan penuh ketelatenan. Caranya mengelap meja mengingatkan kita akan seni bela diri taichi: lembut, tapi bersih. Tidak terlalu kuat, tapi mantap.

Bu Wati tak sendirian, ia ditemani oleh suaminya tiap melaksanakan ritual closing. Tak usah heran; itu kan sudah jelas—seorang istri ditemani suaminya. Ya kali ibu-ibu paruh baya disuruh sendirian beresin dagangannya?! Suami macam apa yang tega melakukan hal seperti itu?! Yang jelas, sih, bukan suami Bu Wati yang selalu siaga alias siap-antar-jaga.

Saat ritual pemberesan aneka rupa dagangan sisa hampir selesai, tiba-tiba saja datang seorang perempuan yang ingin makan. Emang dasar Bu Wati orangnya baik, ia mempersilakan perempuan tersebut untuk memilih makanan yang ada sembari mengeluarkan kembali aneka rupa makanan dan jajanan yang sudah ter-packing dengan rapi.

Dengan sigap, perempuan tersebut mencomot satu per satu makanan yang ada di hadapannya: nasi terilah, sate keonglah, tahu bacemlah—semuanya ia kumpulkan jadi satu tepat di depannya. Si perempuan pun tampak siap menghabiskan porsinya dengan cepat.

Bu Wati yang sedang asyik bergumam “Ham hem ham hem” melantunkan lagu lama andalannya, duduk di hadapan si perempuan. Kepalanya menunduk memandangi layar hapenya yang sedang memutar video musik penyanyi kesukaannya, ketika tiba-tiba ia merasakan ada pandangan tajam diarahkan padanya.

Si perempuan memandangi Bu Wati dalam-dalam, tampak seperti orang yang ingin berkata sesuatu, tapi ditahan-tahan. Bu Wati jadi salah tingkah, tiba-tiba ia menyadari betapa malam telah bertambah larut.

Udara dingin berembus cukup kencang, diiringi suara burung hantu samar-samar. Mendadak, Bu Wati agak sedikit merinding. Biasanya, jalanan di sini sudah sepi selepas pukul 1 malam, tapi kenapa perempuan ini tiba-tiba datang? Apakah ia harus mengecek ke bawah untuk melihat keadaan tubuh bagian bawah si perempuan: menapakkan kaki atau melayang?

“Bu…” ujar si perempuan akhirnya. Suaranya lirih. Bu Wati tiba-tiba teringat adegan Suzanna berkata, “Satenya, Bang,” di film horor. Ia bermaksud memanggil suaminya, tapi suaranya sendiri seperti tertahan di tenggorokan.

“Bu,” kata si perempuan itu lagi, kali ini sambil berdiri (“Dia berdiri atau melayang?!”), “Sendoknya mana?”

Owalah!

Antara merinding dan lega, Bu Wati menjanjikan sendok pada si perempuan. Ia segera pergi ke belakang untuk mencari sendok yang sebelumnya telah dirapikan oleh suaminya.

Saat mengambil sendok di bagian belakang angkringan, Bu Wati melihat suaminya tergeletak di pos ronda dekat angkringan. Dalam hati, Bu Wati membatin, “Wooo lah, Bapak kok malah turu. Hmm, kekeselen paling.” Merasa bodo amat, Bu Wati kembali ke depan untuk mengantarkan sendok tersebut.

Sesampainya di depan, Bu Wati mendapati perempuan tersebut sudah tak ada di posisinya lagi. Iya, saya ulangi: perempuan tadi sudah tidak ada di posisinya lagi. Makanan yang tadi diambilnya masih tertata di atas meja, tanpa si calon konsumen. Bu Wati, lagi-lagi, merasa merinding. Dalam hati, ia memaki-maki keadaan, “Gimana, sih, ini Bapak! Udah tahu tengah malam ngeriin, kok malah istrinya ditinggal tidur!”

Iklan

Selang beberapa detik, Bu Wati mendengar suara wanita terkikik. Meski masih ketakutan, ia mengikuti arah suara hingga di luar terpal angkringannya. Di tepi jalan, ia bisa melihat perempuan tadi sedang berdiri membelakanginya sambil menempelkan hape di telinganya.

“Oh, mbaknya lagi telepon,” ujar Bu Wati pada dirinya sendiri.

Merasa lega, ia berbalik masuk ke angkringannya, tapi…

…betapa terkejutnya ia melihat sesosok makhluk halus perempuan duduk di dalamnya, juga membelakanginya. Bu Wati hanya mampu melihat rambut hitamnya. Meski kaget setengah mati, ia berusaha menguasai diri. Kali ini, ia bertekad tak akan kecele lagi. Sudah jelas, daritadi ia cuma merasa ketakutan tak beralasan. Pokoknya sekarang, ia tak akan lagi berpikir aneh-aneh!

“Mau makan apa, Mbak?” tanya Bu Wati dengan sopan.

Si wanita ini menoleh, hingga Bu Wati melihat apa yang sedari tadi ia takutkan. Pakaian wanita ini berwarna putih, tapi penuh kotoran lumpur seperti baru saja bergulung di tanah. Wajahnya hancur separuh, penuh dengan darah segar yang menetes hingga ke dagu. Senyumnya kaku, mengerikan, dan ibarat mimpi paling seram yang pernah ia lihat.

Bu Wati langsung berteriak sejadi-jadinya, sekuat-kuatnya. Saking takutnya melihat makhluk halus, Bu Wati sampai menggeledak tak berdaya dan pingsan.

Bu Wati tak kunjung sadar, hingga azan Subuh terdengar. Angkringannya tak jadi dikemasi malam itu.

“Bu, bu,” suami Bu Wati, Pak Widodo, menepuk-nepuk pipi istrinya, mencoba untuk membuatnya tersadar.

“Tadi malam setelah mencuci sendok,” kata Pak Widodo, segera setelah istrinya terbangun, “aku disamperin makhluk halus perempuan pakai baju putih, rambutnya panjang, mukanya berdarah. Aku mau teriak kasih tau Ibu, tapi suara nggak bisa keluar. Baru saja aku diberi tahu orang yang berlari pagi, daerah ini memang angker. Katanya, dari dulu, penunggu di sini tak suka dijadikan tempat berdagang. Kita pindah mulai besok, ya.”

Tanpa banyak bicara, Bu Wati mengangguk. Dua hari kemudian, mereka telah berpindah ke area yang lain untuk mendirikan angkringan. Anehnya, mereka juga mendapat kiriman terpal, lengkap dengan spanduk bertuliskan “Angkringan Bu Wati” di atasnya—tanpa identitas nama pengirim.

Spanduk yang mereka terima warnanya putih, tapi penuh kotoran lumpur seperti baru saja digulung di tanah.

BACA JUGA Ancaman yang Ikut Nongkrong di Sejarah Angkringan Orang-orang Bayat dan artikel Azka Maula lainnya.

Terakhir diperbarui pada 18 Oktober 2021 oleh

Tags: angkringancerita hororhantumakhluk halusteror
Azka Maula

Azka Maula

Ilustrator Mojok.

Artikel Terkait

Kenorakan-kenorakan orang yang pertama kali ke Jogja dan bikin risih (Dari angkringan, Tugu Jogja, hingga Jalan Malioboro) MOJOK.CO
Ragam

Kenorakan-kenorakan Orang yang Pertama Kali ke Jogja, Niat Kelihatan Kalcer tapi “Nggak Mashok!”

20 Oktober 2025
Angkringan Pendopo Ndalem Pakuningratan Jogja. MOJOK.CO
Ragam

Pertama Kali ke Angkringan Pendopo Ndalem Jogja Malu-maluin karena Tak Bisa Meracik Teh, Beruntung Penjualnya “Pangerten”

16 September 2025
3 Ciri Angkringan Jogja yang “Nggak Enak” bagi Pelanggan, Cuma Bikin Kesal Aja Mojok.co
Pojokan

3 Ciri Angkringan Jogja yang “Nggak Enak” bagi Pelanggan, Cuma Bikin Kesal Aja

21 Juli 2025
Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja MOJOK.CO
Malam Jumat

Toko Buah Horor di Sudut Kota Jogja: Tentang Sosok Hantu Perempuan yang Muncul dari Tempat yang Tidak Terduga

22 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Pamong cerita di Borobudur ikuti pelatihan hospitality. MOJOK.CO

Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna

16 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.