Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Tafsir Sampul Jokowi dan Hidung Pinokio di Majalah Tempo Menurut Para Visual Artist

Audian Laili oleh Audian Laili
16 September 2019
A A
Tafsir Sampul Jokowi dan Hidung Pinokio di Majalah Tempo Menurut Para Visual Artist MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sampul majalah Tempo bergambar Jokowi dan hidung pinokio, ditafsirkan bermacam-macam. Akan tetapi, mari kita dengarkan pendapat dari para visual artist.

Sampul majalah Tempo.co edisi 16-22 September 2019, cukup membuat pro kontra. Sampul yang memajang gambar Jokowi dari samping dengan bayangan hidung panjang yang identik dengan hidung pinokio ini, dianggap menghina bagi sebagian masyarakat. Meskipun di sisi lain, banyak yang mengapresiasi bahwa gambar ini memiliki makna kritik yang mendalam.

Gambar wajah presiden dengan bayangan berhidung panjang tersebut memang bisa ditafsirkan beragam. Namun dari kata-katanya, jelas menunjukkan bahwa Jokowi dianggap telah ingkar pada janji-janjinya. Tulisan “Janji Tinggal Janji” tampak mencolok. Dengan diikuti tulisan, “Para pegiat antikorupsi menuding Presiden ingkar janji perihal penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi. Benarkah sejak awal Jokowi mendukung ketua komisi terpilih?”

Denny Siregar, orang yang rekam jejak digitalnya banyak membela kebijakan-kebijakan Presiden menjadi salah satu orang yang mengkritik gambar tersebut. Di akun Twitter-nya @Dennysiregar7, ia mengatakan, “Cover majalah @Tempodotco ini sangat menghina @Jokowi sebagai Presiden RI. Tempo boleh tidak suka dgn revisi UU @KPK_RI – meskipun sebenarnya media tdk boleh berpihak. Tapi membuat sebuah gambar yang menghina simbol negara ini, saya rasa sudah sangat keterlaluan!”

Perspektif berbeda disuguhkan oleh salah seorang tokoh agama sekaligus akademisi, Nadirsyah Hosen. Melalui akun Twitter-nya @na_dir, ia berpendapat bahwa, “Cover majalah Tempo ini artistik. Yang hidungnya panjang kayak Pinokio adalah bayangan Jokowi, bukan gambar Jokowinya. Ada mesej yang kuat, tanpa melecehkan. Saya yakin Pak @Jokowi tidak perlu tersinggung. Kritikan yg artistik dan argumentatif itu perlu dalam demokrasi.”

Tentu selain dua tokoh tersebut, banyak pendapat-pendapat lain yang berseliweran. Mulai dari pendapat para jurnalis, selebtwit, hingga pendapat politisi yang kadang membuat kita bingung, jengah, dan diliputi sebuah prasangka akan agenda politik di belakangnya.

Maka dari itu, supaya lebih fair bagi khalayak, kami pun berusaha menghimpun pendapat mengenai sampul majalah Tempo.co ini langsung dari para ahlinya. Yakni mereka yang sehari-hari memang telah berkecimpung dalam urusan desain visual atau gampangnya kita sebut sebagai visual artist.

Pendapat pertama disampaikan oleh seorang visual artist bernama Lala. Menurutnya, “Kalau dibandingin sama cover Tempo yang lain, gayanya memang surreal gitu. Realis tapi nggak benar-benar terjadi. Jadi itu kayak wujud protes atau kekhawatiran kalau beneran terjadi. Tapi ada yang tersinggung kalau menghina presiden, dan lain-lain. Yha, mungkin karena belum bisa menerima kenyataan.”

Sementara itu menurut Azka, cover majalah Tempo ini, “Biasa aja. Nggak ada yang wow banget.” Namun ia melanjutkan, “Aku sih belum baca Tempo yang versi itu, ya. Tapi kalau dilihat dari cover story-nya yang bilang kalau Jokowi itu ingkar janji, karya itu masih dalam taraf yang sopan karena menyamakan kayak Pinokio—yang tukang bohong di awal cerita. Di cerita pinokio kan gitu, dia bohong terus tobat kemudian jadi manusia biasa bukan boneka yang melulu digerakin sama Gepetto. Mungkin harapannya ya biar Pak Presiden tobat dan jadi manusia seutuhnya tanpa diatur sama ‘Geppetto’”.

Selanjutnya, seorang visual artist terakhir yang kami mintai pendapat, bernama Ega, mengungkapkan, “Sampul majalah Tempo bergambar Jokowi setengah badan sedang mencucu alias cemberut, raut wajah berkerut dengan kemeja putih. Kemudian bayangan hitam dengan pose yang sama namun hidungnya panjang. Font majalah Tempo berwarna hitam, kemudian ada tagline po judul—aing nggak tau wqwq—janji tinggal janji, berwarna putih. Background sampul warna abu-abu,” membuka penafsiran akan karya seni tersebut.

Kemudian ia melanjutkan, “Kalau berdasarkan ilmu trawangan memiliki makna bahwa Pak Jokowi pernah bikin janji, janjinya apa saja silakan dicari aja kayaknya banyak, tetapi beliau mengingkarinya. Oh, kayaknya janji yang bakal dukung KPK. Hehehe. Wajah mencucu yang mirip pose duckface itu mungkin janjinya banyak. Banyak yang bisa diartikan angsa. Angsa masih saudara sama bebek. Nah pas kan, posenya namanya duckface.”

“Background siluet bayangan berbentuk seperti pinokio pas bohong. Karena pinokio nggak bohong, nggak akan sepanjang itu hidungnya. Hmmm… Pak Jokowi bohong yhaaa….” Tidak cukup di situ, Ega masih menambah tafsirannya, “Pak Jokowi anak Kehutanan UGM plus juragan mebel. Pinokio dibuat dari sebatang kayu. Kayu dari pohon. Pohon dari hutan. Wow… Wow… Wow… apakah Pak Jokowi masih saudara dengan Gepetto? Bisa jadi. Wqwqwq.”

Dan Ega Balboa menutup pendapatnya dengan mengatakan, “Kayaknya itu aja trawangan dari saya. Bila ada kata yang salah mohoh maaf. Oh ya, sampulnya keren. Yang bikin Mas Hari Merdeka, yah? Oh bukan, ding. Hehe.”

Terlepas dari semua pendapat di atas, ada keresahan masyarakat terhadap kondisi hari ini yang ingin disampaikan Tempo dalam majalahnya. Dan pesan-pesan akan keresahan tersebut, tidak selayaknya dihakimi dan dihabisi secara sepihak oleh siapa pun. Apalagi hanya berdasarkan cover semata.

Iklan

BACA JUGA FPI, Jangan Baper, Sosok di Kartun Tempo Itu Bukan Habib Rizieq atau tulisan Audian Laili lainnya

 

Terakhir diperbarui pada 16 September 2019 oleh

Tags: jokowiKPKMajalah Tempovisual artist
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.