Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Mengenang Danus Mahasiswa yang Bikin Geleng Kepala

Audian Laili oleh Audian Laili
17 Desember 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bagi kamu pencinta kegiatan, maka melakukan danus mahasiswa tentu tidak lagi asing bagi rutinitas keseharian.

Hai kamu yang dulunya mahasiswa apalagi suka berkegiatan. Pasti nggak asing dengan mencari dana ketika ingin mengadakan sebuah kegiatan. Ya mau gimana lagi? Lha wong, uang dari fakultas dan jurusan jumlahnya nggak mumpuni, ngurusin SPJ (Surat Pertanggungjawaban)-nya cukup ribet banget lagi. Jadi ya, mau nggak mau harus ada usaha lain biar dana yang terkumpul bisa tercukupi.

Nah, untuk mencukupi dana yang kurang tersebut, berbagai usaha pun dikerahkan. Salah satunya dengan melakukan danus. Bagi kamu yang sering melakukan danus mahasiswa, hingga menjadi mahasiswa kuda-kuda (kuliah danus-kuliah danus), tentu nggak bakal asing dengan lika-liku ini.

1. Ngamen Rame-rame

Salah satu kegiatan yang sering dilakukan ketika sedang danus adalah ngamen. Karena nggak semua anggota punya nyali yang gede, akhirnya ngamennya dilakuin bareng-bareng alias rombongan. Dari rombongan yang jumlah orangnya nggak bisa dikatakan sedikit ini, biasanya hanya satu atau dua orang main gitar, sisanya nyanyi semua. Bahkan yang tipe orangnya malu-malu, bakal milih di tengah atau di belakang sambil mainan handphone dan nggak berani  menatap wajah orang-orang yang nontonin mereka.

Mereka bakal keliling ke tempat makan yang kira-kira rame dengan pengunjung. Jadi sekali nyanyi, bisa langsung dapat ‘apresiasi’ dari banyak orang sekaligus. Oh iya, yang hampir selalu nggak ketinggalan. Di kotak tempat yang menerima ‘apresiasi’ tersebut nggak lupa juga ditempeli poster acara atau tujuan mereka ngamen. Ya, sekalian. Dapat duit dan juga promosi face to face.

2. Jualan Apa Saja yang Penting Halal

Iya, barang apapun bisa jadi komoditi jualan demi terselenggaranya acara yang diimpikan. Beberapa diantaranya adalah, makanan, bunga, dan kaos ataupun totebag. Kalau jual makanan sih, bakal memanfaatkan kelas di pagi hari ketika teman-teman mereka pada belum sempat sarapan. Eh, bisa juga ding di siang hari, ketika udah pada laper, sedangkan kelasnya nggak kelar-kelar juga.

Sedangkan kalau jualan bunga, biasanya sih lebih sering di lampu merah, dan rame-rame. Menjajakan bunga-bunga yang harganya jadi lebih mahal pada setiap pengendara yang sedang berhenti. Awalnya sih, cuma pengin menyasar para pasangan doang. Tapi lama-lama, siapa aja ditawarin. Ya, siapa tahu~

Nah, biar jualan bunga ini tetap nampak kece, tak lupa pakai korsa andalan. Biar auranya sebagai mahasiswa tetap terpancar.

Sementara kalau jualan kaos atau totebag, dibandingkan dua contoh jualan yang lainnya, ini yang paling kelihatan nggak ngoyo-ngoyo amat, sih. Hanya dengan modal desain dari salah satu orang teman…

…wuzzz tinggal di-share di berbagai lini media sosial dengan nunjukin harga dan tanggal pre-order. Maka pembeli bakal datang dengan dirinya. Sungguh amat efisien, Saudara.

3. Sebar Proposal Kerjasama

Mengharapkan dana dari sponsor, sungguh sebuah keinginan yang tidak mudah dibendung. Apalagi kalau berhasil dapat sponsor dari sebuah perusahaan yang gede. Uuuh, maka mengumpulkan rupiah sedikit demi sedikit dari hasil dana usaha, sudah tidak perlu lagi dilakukan.

Akhirnya, banyak modal yang dikeluarkan untuk bikin proposal dalam bentuk cetak—padahal nyetak proposal yang full-colour dengan jenis kertas yang kece biayannya nggak sedikit. Namun tak apa, sebab ini bukti keseriusan dan keoptimisan, bahwa mereka bakal berhasil mendapatkan sponsor dan setidaknya biaya cetak proposal kerjasama bisa balik modal.

4. Uang Saku Habis Karena Beli Jualannya Sendiri

Biasanya, saking sayangnya sama organisasi atau acara yang bakal dibikin itu, tidak cukup hanya mengusahakan terkumpulnya dana dari kegiatan jualan atau cari sponsor. Ketika jualan makanannya nggak habis, mereka rela-rela saja untuk membelinya. Meski sebetulnya lagi nggak laper. Ketika yang pesen kaos atau totebag-nya masih sedikit dan masih belum memenuhi kuota minimum order, mereka juga rela-rela aja beli, padahal nggak pengin-pengin amat.

Akhirnya, mau tak mau, uang saku jadi menipis hanya karena beli jualannya sendiri. Tapi, meski itu menyengsarakan, ada rasa bahagia dan senang di dada yang tak dapat tercurahkan dengan kata-kata.

Iklan

5. Rebutan Nggak Mau Jadi PJ Danus

Ribetnya tugas seorang danus mahasiswa karena harus mengerahkan berbagai upaya baik tenaga, waktu, moril, dan materiil, biasanya bakal sulit banget untuk menemukan…

…orang yang mau dan rela jadi PJ Danus. Ya, gimana, jeh, ngerjain tugas kuliah aja udah empet-empetan, ini masih ada tanggung jawab lain untuk nyari uang. Masih mending kalau uangnya buat diri sendiri. Lha ini buat bareng-bareng. Belum lagi, teman-teman yang belum tentu sama-sama kooperatif.

Bilangnya di awal sih, seorang PJ hanya bertugas mengkoordinir saja. Nanti yang melakukan danus mahasiswa, ya, semuanya akan sama-sama ikut membantu. Halah mbel, kata-kata itu sering kali hanya menjadi sebuah fatamorgana. Cuma manis di awal doang, kayak omongannya gebetan.

Namun zaman memang sudah berubah, dengan kemudahan teknologi saat ini, maka kesempatan untuk mendapatkan dana tidak lagi perlu terlalu menghabiskan banyak waktu sehingga jauh lebih efisien. Jika kita setidaknya pandai menjual diri memanfaatkan media sosial dan aplikasi-aplikasi jualan online. Misalnya dengan bikin jastip ataupun paid promote.

Selain itu, jangan lupa memanfaatkan bidang keilmuan masing-masing untuk membuka jasa yang dibutuhkan oleh banyak orang—setidaknya civitas akademik kampus. Misalnya, membantu verbatim data wawancara skripsinya kakak tingkat. Atau juga bikin acara kecil namun berbayar untuk bisa mengadakan acara yang lebih besar.

Masak, sih, udah mau 2019, masih tetep jualan bunga di perempatan jalan pakai baju korsa? Itu beneran masih ada yang beli nggak, sih? Dunia sudah berkembang, Sayang. Masak kreativitasnya masih stagnan gitu-gitu aja? Mbok tolong~

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2018 oleh

Tags: cari sponsordanus mahasiswajualanngamen
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

Pieter Lennon
Hiburan

9 Fakta Pieter Lennon, John Lennon yang Ngamen di Jalan Kaliurang

22 Juni 2022
Honda CBR 150R 2014 dan Restu Ibu: Sport Fairing Paket Komplet MOJOK.CO
Otomojok

Honda CBR 150R 2014 dan Restu Ibu: Sport Fairing Paket Komplet

25 Maret 2022
Mahasiswa yang Pilih Jualan di Masa Sulit
Liputan

Mahasiswa yang Pilih Jualan di Masa Sulit

26 Agustus 2021
Cerita Sopir Ambulan yang Hampir Disabet Celurit Saat Mengantar Jenazah Pasien Covid-19
Esai

Digital Marketing, 7 Jurus Utama untuk Kamu yang Mendadak Jualan karena Pandemi

13 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.