Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Gara-Gara Nunggak Sampai Defisit, Sri Mulyani Usul Iuran BPJS Kesehatan Naik

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
28 Agustus 2019
A A
s
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Baju perlente, tongkrongan oke punya, tapi kok nunggak iuran BPJS Kesehatan? Lihat, dong, dampaknya: mau dinaikkin, tuh, sama Sri Mulyani!

Berita soal Menteri Keuangan Sri Mulyani yang ngomel-ngomel karena BPJS Kesehatan defisit tempo hari membuat saya tertampar. Ya gimana, bulan Januari lalu, saya pernah bangun pagi dan mulai asyik ngulet, sebelum tiba-tiba hape saya bunyi.

Setelah sempat kaget sebentar, saya pun mengangkat telepon tadi yang ternyata dari…

…BPJS Kesehatan.

Melalui telepon singkat itu, saya diingatkan belum membayar iuran BPJS Kesehatan beberapa bulan dan ditanyai kapan sekiranya saya akan membayar seluruhnya. Saya ngekek dalam hati, soalnya ini sepenuhnya salah saya yang sukanya procrastinate setiap sampai di depan ATM. Lah wong transfer buat beli baju di toko online aja bisa, kok giliran bayar iuran BPJS malah eman-eman.

Huh. Dasar aku.

Selepas telepon pagi itu, saya langsung membayar tunggakan siang harinya. Lega juga setelah membayar. Kalau dipikir-pikir, selama ini, kan, BPJS Kesehatan sudah membantu saya berobat gratis karena belakangan ini badan saya gampang remuk, masa balasan saya malah dengan ogah-ogahan bayar iuran???

Tapi ternyata, tipe peserta BPJS Kesehatan yang payah dan hobi nunggak bukan hanya saya saja. Jangankan mengambil data dari survei manapun, coba deh saya tanya ke kamu sekarang: Kapan terakhir kali kamu bayar iuran BPJS Kesehatan? Hmm??? Kapan???

BPJS Kesehatan ini, tercatat, memiliki total peserta kurang lebih 223 juta orang. Dari banyak sekali manusia ini, kok ya bisa-bisanya mengakibatkan berita-berita berisi informasi bahwa BPJS mengalami defisit hingga seorang menteri tak bisa menutupi kegeramannya?

“Lemahnya” pihak BPJS disebut sebagai salah satu penyebab defisit ini. Soalnya, mereka dinilai tidak tegas mengingatkan peserta dan malah lebih memilih mengadu pada Bu Menteri kala terjadi defisit. Tapi, telepon pagi hari yang saya dapatkan beberapa bulan lalu sebenarnya merupakan angin segar dalam dunia per-telat-an membayar iuran BPJS Kesehatan. Hanya saja, pertanyaannya cuma satu: apakah semua peserta yang telat mendapatkan telepon yang sama?

Penyebab lainnya, tentu saja penyakit kita semua: malas dan lupa. Iuran BPJS Kesehatan paling rendah adalah iuran kelas 3 (Rp25.500,00) yang saya yakin lebih murah dari segelas es kopi di beberapa tempat nongkrong kekinian. Giliran ditagih dan ditanya soal kewajiban bayar BPJS, iuran yang “nggak seberapa” itu malah jadi terasa berat.

Belum habis kepusingan kita (hah, kita???) dalam mengingat-ingat berapa bulan iuran BPJS Kesehatan yang masih nunggak, Menteri Keuangan Sri Mulyani kini punya kejutan baru. Dilansir dari CNN Indonesia, pihak Kemenkeu mengusulkan…

…iuran BPJS Kesehatan mengalami kenaikan per 1 Januari 2020, dengan rincian sebagai berikut:

– Kelas 3: dari Rp25.500 menjadi Rp42.000

Iklan

– Kelas 2: dari Rp59.000 menjadi Rp110.000

– Kelas 1: dari Rp80.000 menjadi Rp160.000

Mamam, kelas 1 bakal naik 100 persen, guys~

Pertimbangan Sri Mulyani terhadap kenaikan ini adalah kinerja keuangan BPJS Kesehatan yang diyakini bakal semakin sehat. Bahkan, kondisi BPJS Kesehatan yang defisit malah bisa berbalik menjadi surplus Rp17,2 triliun.

Kenaikan ini, lanjut Sri Mulyani, juga bakal sesuai dengan penambahan beban BPJS Kesehatan dalam keperluan rawat inap. Surplus yang tadi disebutkan pun diperhitungkan bakal berkurang pada tahun 2021 hingga 2023.

“Surplus pada 2021 diperkirakan Rp11,59 triliun, kemudian 2022 sebesar Rp8 triliun, dan 2023 hanya Rp4,1 triliun. Ini karena jumlah utilisasi meningkat,” terang Bu Menteri.

Tentu saja usulan Sri Mulyani soal kenaikan iuran BPJS Kesehatan ini menimbulkan pro dan kontra. Mendadak banyak sekali orang yang protes dan mengeluhkan tingginya biaya asuransi BPJS hingga tak lagi bisa terjangkau. Saya nggak tahu juga apakah hingga hari ini mereka belum tahu bahwa BPJS Kesehatan kelas 3 iurannya jauh lebih murah daripada beli sepotong kaos kaki di Miniso.

Kenaikan iuran BPJS Kesehatan adalah buntut panjang dari defisit. Dan defisit, perlu kita akui, adalah hasil dari malas dan lupa kita sebagai peserta yang membayar dengan tertib dan tepat waktu, apa pun alasannya.

Rasa-rasanya, sekarang yang bisa kita lakukan hanyalah menebak-nebak kapan Perpres soal kenaikan iuran BPJS Kesehatan ini keluar dan seberapa tingginya kenaikan yang ditetapkan. Bukan apa-apa, tapi sebagai anak gaul milenial yang harus minum es kopi dan boba setiap hari, kita kan perlu anggaran yang pasti.

Pokoknya, jangan sampai iuran BPJS menganggu dana untuk hangout bersama teman, lah!

BACA JUGA Brilian! Solusi Defisit BPJS ialah dengan Mengajak Pesertanya Patungan Bayar

Terakhir diperbarui pada 28 Agustus 2019 oleh

Tags: Defisit BPJSiuran BPJS Kesehatankemenkeusri mulyani
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Purbaya Hendak Selamatkan Petani, tapi Malah Dijegal (Rokok Indonesia:Ekosaint)
Pojokan

Niat Mulia Purbaya Mencegah Kematian Industri Tembakau Malah Dihalangi, Sementara Aksi Premanisme Sri Mulyani Memeras Keringat Petani Dibela

1 Oktober 2025
Sebaiknya Kita Berhenti Menganggap Guru Itu Profesi Mulia, agar Mereka Bisa Digaji Jauh Lebih Layak
Pojokan

Sebaiknya Kita Berhenti Menganggap Guru Itu Profesi Mulia, agar Mereka Bisa Digaji Jauh Lebih Layak

4 September 2025
sri mulyani, guru beban negara.MOJOK.CO
Ragam

Video Sri Mulyani soal “Guru Beban Negara” Memang Hoaks, tapi Isinya adalah Fakta

21 Agustus 2025
Sekolah Kedinasan Disuapi Anggaran 104 Triliun. Negara Gila! MOJOK.CO
Esai

Bukti Indonesia Udah Gila: Sekolah Kedinasan Dapat Anggaran 104 Triliun, ketika Sekolah Formal dengan 62 Juta Pelajar Cuma Dapat Nasi Bungkus

9 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.