Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame List

5 Perjuangan Hidup Merantau Para Perempuan Jomlo

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
16 September 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sebagai perempuan jomlo yang hidup merantau sendirian, hal-hal ini pasti sudah khatam kamu rasakan sampai ke ubun-ubunnya. Bener, nggak?

Hidup merantau itu seru—kita jadi bisa meng-explore banyak hal untuk dilakukan, khusunya hal-hal yang nggak bisa kita temui di kampung halaman. Namun, tentu saja, merantau itu nggak mudah-mudah amat, mylov. Hanya orang yang kuat hatinya menjalani hidup sendirianlah yang betah merantau~

Ya, hidup merantau identik dengan hidup sendirian di kota orang, baik untuk bekerja maupun berkuliah. Naaaah, perempuan-perempuan single alias jomlo sepertimu pun tak lepas dari kemungkinan merantau, termasuk kemungkinan-kemungkinan mengalami rutinitas yang itu-itu saja, seperti:

*jeng jeng jeng*

1. Internet adalah Jendela Dunia

Layar komputer, laptop, atau hape adalah teman sejatimu baik untuk menonton film, mengerjakan tugas, atau—yang lebih sering—membuka berbagai media sosial dan ngepoin orang. Yang lebih penting lagi, kamu melakukan ini dengan bantuan internet demi koneksi yang stabil buat download drama Korea atau sekadar membaca twit-twit lucu agar kamu terpingkal.

Yah, pokoknya, internet adalah jendela dunia, apalagi kalau nggak punya pacar, mylov~

2. Menjadi Petualang

Sebagai orang yang hidup sendirian, kamu juga harus siap mendapatkan apa pun sendirian, termasuk hiburan saat dilanda kebosanan.

Bepergian random sering kamu lakukan sendiri—berdandan dengan rapi dari kosan, lalu menghabiskan puluhan menit di jalan hanya untuk melihat-lihat barang lucu di mal, toko buku, atau tempat manapun yang ingin kamu kunjungi. Belanja bulanan juga kamu lakoni sendiri, demikian pula saat kamu hanya ingin berkeliling kota tak jelas demi membunuh waktu.

Yah, tapi kadang-kadang, kalau kamu bosan sendiri, kamu juga minta ditemani teman, sih. Hehe~

3. Kehabisan Baju

Kata siapa cewek-cewek cuma bilang “Aku nggak punya baju!” kalau lagi bingung mau pakai baju apa, padahal bajunya banyak? Nyatanya, kamu pun pernah merasakan momen “nggak-punya-baju” yang benar-benar “nggak-punya-baju”!

Cucian bajumu menumpuk, tapi kamu merasa mager untuk sekadar memindahkannya ke ember. Jangankan nyuci sendiri, wong nganter ke laundry saja kamu sudah merasa malas dan ujung-ujungnya ambruk di lantai.

Akhirnya? Kamu pun kehabisan baju dan harus pakai baju yang itu-itu lagi. Tapi, yaaa, bodo amat~ Hehe~

4. Telepon Sampai Kuping Panas

Karena sahabat dan keluargamu jauh di kota seberang, satu-satunya cara kamu bisa berkomunikasi dengan mereka adalah lewat hape, baik melalui pesan pendek maupun…

…telepon!!!

Iklan

Ya, ya, ya, menelepon dan ditelepon adalah hal yang sering kamu lakukan dengan teman dan keluarga, bahkan dalam durasi panjang yang rasanya tak berkesudahan. Tak jarang, selesai menelepon, kamu baru sadar kalau kupingmu panas sekali. Hadeeeeh~

5. Dikunjungi Keluarga, lalu Ditinggal Lagi

Sebagai anak yang hidup merantau, sesekali kamu pun dikunjungi oleh orang tuamu dari kota asal. Bersama keluarga, kamu bakal menghabiskan waktu keliling kota rantau, makan bersama (yang berarti ‘pengiritan’ bagimu), lalu pergi ke tempat-tempat tertentu berdasarkan rekomendasimu.

Hari itu berlangsung sempurna hingga tiba waktunya keluargamu harus kembali ke rumah. Saat berpamitan, kamu pun merasakannya: rasa haru karena bakal ditinggal keluarga dan kembali hidup merantau sendirian.

Kamu pengin nangis, tapi malu. Tahu, kan, rasanya?

Terakhir diperbarui pada 16 September 2018 oleh

Tags: anak kosanhidup merantaujomblojomloMahasiswaperempuansingle
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO
Kampus

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Penyesalan ikuti kata kating/senior kampus yang aktif organisasi mahasiswa. Ngopa-ngopi dan diskusi, lulus tak punya skill MOJOK.CO
Kampus

Muak sama Kating Kampus yang Suka Ajak Ngopa-ngopi, Cuma Bisa Omong Besar tapi Skill Kosong!

24 September 2025
beasiswa kuliah. MOJOK.CO
Ragam

Kuliah Modal Beasiswa, tapi Malah “Durhaka” ke Orang Tua: Dulu Dibanggakan, Kini Menyakitkan

17 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.