Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Jurusan Kuliah Favorit dan Kesombongannya soal Prospek Karier

Jurusan kuliah favorit itu terkadang bisa menjebakmu ke dalam kesombongan.

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
27 April 2018
A A
Jurusan-Kuliah-Sombong-MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Fenomena kesombongan jurusan kuliah favorit adalah fenomena yang  ada di mana-mana, terkait dengan prospek pekerjaan di masa depan. Bahkan, kesombongan ini tidak hanya berasal dari mahasiswanya, melainkan juga dari orang-orang yang mendorong kita agar masuk ke jurusan tersebut.

Selesai prosesi wisuda sarjana dua tahun lalu, saya kira hidup akan berjalan dengan mudah. Dengan ijazah, saya yakin saya akan segera mendapatkan pekerjaan impian. Apalagi, saat itu, saya sudah resmi punya gelar! Fufufu.

Ya, camkan ini baik-baik: anak-anak kuliah, atau fresh graduate, pasti akan mengalami masa ini—masa-masa di mana mereka akan merasa cukup yakin dengan jurusannya dalam menjamin pekerjaan masa depan, masa-masa di mana mereka merasa jurusan yang dipilih adalah jurusan kuliah favorit.

Agar lebih mudah, mari kita sebut ini sebagai…

…fenomena kesombongan jurusan kuliah favorit!!!

Duluuuuu sekali, waktu belum ada orang-orang menyebalkan yang dengan seenak udelnya menyebarkan spoiler film Avengers Infinity War lewat Instagram Story, saya pernah selama satu tahun diterima berkuliah di sebuah universitas di Tanah Sunda. Jurusan yang saya ambil adalah Cilacap-Jatinangor… eh, bukan—maksud saya, jurusan saya kala itu adalah Farmasi.

Iya, haho-haho gini saya mantan mahasiswi Jurusan Farmasi, jurusan kuliah favorit, nih (belum apa-apa udah sombong).

Sebagai mahasiswi jurusan kuliah favorit, saya merasakan betul bahwa orang-orang di sekitar saya mendukung ke-farmasi-an yang saya junjung (uoppo iki). Selama setahun, kepala saya seolah didoktrin dengan keyakinan, “Anak Farmasi mah santai aja, nanti kerjanya gampang. Apotek ada di mana-mana. Semua orang pasti butuh obat.”

NAAAAH, ITU DIA!

Itulah, Saudara-Saudaraku, salah satu bukti kesombongan jurusan kuliah favorit yang dianggap strategis atas prospek pekerjaan di masa depan. Saya—dengan sadar hati—juga pernah mengelu-elukan kesombongan ini. Elu, elu, elu… Gitu.

#krik.

Singkat cerita, ketika sedang menempuh Semester Pendek (SP), hati saya goyah. Rupa-rupanya saya merasa salah jurusan. Kenapa saya harus menggerus sediaan ini dan itu? Kenapa saya harus menghitung dosis maksimal obat tapi selalu gagal? Kenapa bedak buatan saya malah berbau mint kayak permen Mentos?

Pada akhirnya, di tahun ajaran berikutnya, saya menjelma menjadi mahasiswa di universitas lain. Bukan Farmasi, saya memulai hidup baru di jurusan yang berfokus pada bidang pendidikan bahasa, khususnya bahasa Inggris. Banyak yang menyayangkan keputusan saya, sambil bertanya,

“Kalau udah lulus nanti, kamu mau kerja apa kalau belajarnya bahasa Inggris gitu? Belajar di lembaga kursus, kan, bisa!”

Iklan

Masa-masa ini berlangsung sepanjang masa pendidikan saya di universitas kedua. Lama-kelamaan, lidah saya dengan refleksnya menjawab,

“Bisa, lah, jadi penerjemah atau guru. Lagi pula, bahasa Inggris, kan, banyak yang butuh karena merupakan bahasa internasional. Ini juga jurusan kuliah favorit, kok.”

HHHH. KESOMBONGAN KEDUA.

Eits, jangan nyalah-nyalahin saya dulu. Ternyata, fenomena kesombongan jurusan kuliah favorit ini ada di mana-mana. Berdasarkan pengalaman saya, kalau kita tanya ke orang-orang dari berbagai jurusan, mereka cenderung akan menelurkan bentuk-bentuk kesombongannya sendiri.

Bahkan, kesombongan ini tidak hanya berasal dari mahasiswa dan mahasiswa jurusan yang bersangkutan, melainkan juga dari orang-orang yang mendorong kita agar masuk ke jurusan kuliah favorit tersebut.

Berikut adalah daftar kesombongan atas prospek karier masa depan berdasarkan 10 jurusan kuliah favorit yang banyak diincar:

  1. Psikologi: di mana aja, asal ada manusia.
  2. Ilmu Hukum: di mana aja, karena bidang ini paling penting dalam menciptakan sistem sebagai fondasi.
  3. Teknik Arsiktektur: pasti dibutuhkan terus karena semua orang pun butuh gedung atau rumah sebagai tempat berlindung atau beraktivitas lainnya.
  4. Kedokteran: sakit adalah manusiawi, dokter adalah jawabannya.
  5. Ilmu Komunikasi: di mana aja juga bisa karena komunikasi selalu ada dalam segala aktivitas kehidupan manusia.
  6. Ilmu Komputer: perkembangan teknologi saat ini semakin maju sehingga kemampuan komputer pastilah dibutuhkan.
  7. Teknik Elektro: well, siapa yang nggak butuh instalasi listrik, coba?
  8. Akuntansi: kerja di mana aja pasti bisa karena semua perusahaan butuh divisi keuangan.
  9. Teknik Kimia: selama manusia ada, produk kimia pasti dibutuhkan, semacam pasta gigi, sabun, blablabla~
  10. Teknik Perminyakan dan Pertambangan: mengingat industri sektor minyak dan gas masih menjadi industri nomor satu, lulusan jurusan ini jelas dibutuhkan, dong.

Pffft.

Rasakanlah. Nikmatilah. Biarkan kesombongan itu menguasaimu sampai batas waktu tertentu. Kenapa tertentu?

Nanti, kalau kamu ngelamar magang (beberapa jurusan mungkin mengharuskanmu bekerja magang sebelum lulus) dan ditolak, atau melamar pekerjaan dan ditolak (kayak saya dulu, hiks), kesombonganmu itu akan runtuuuuuh seketika.

Ujung-ujungnya, kamu pun tersadar bahwa masa depanmu itu yang tahu cuma Tuhan, bukan prospek-prospek karier berdasarkan ramalan jurusan kuliah favorit.

Jadi… be wise, Adek-adekkuuu~

BACA JUGA Ternak Lele Pemula Tidak Semudah dan Seindah Video Tutorial dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2021 oleh

Tags: farmasijurusan favoritjurusan kuliah strategiskedokteranmemilih jurusanpekerjaan masa depanprospek karierpsikologi
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

perawat.mojok.co
Ragam

Perawat, “Pahlawan Kemanusiaan” yang Tak Dimanusiakan: Beban Kerja Selangit, Gaji Sulit

6 Oktober 2025
Jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta lebih unggul dari ITB. MOJOK.CO
Kampus

Dari Dulu Nggak Percaya ITB Kampus Terbaik, Masuk Jurusan Teknik Perminyakan UPN Veteran Yogyakarta adalah Keputusan Tepat

27 September 2025
Sastra Indonesia Hanya untuk Pecundang dan Orang Gagal (Unsplash)
Pojokan

Kuliah Sastra Indonesia Katanya Hanya untuk Pecundang, Isinya Orang Gagal, tapi Kalau Nggak Punya Mental Jadi Orang Gagal Beneran

26 Juni 2025
Belajar Bahasa Inggris Cocok untuk Atlet Brain Rot kayak Kamu MOJOK.CO
Esai

Belajar Bahasa Inggris Adalah Tahap Awal untuk Memanusiakan Diri bagi Atlet Brain Rot seperti Saya

10 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.