Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan

Dengan 50 Ribu Bisa Masak Apa Saja untuk Empat Orang?

Khumaid Akhyat Sulkhan oleh Khumaid Akhyat Sulkhan
28 Agustus 2018
A A
50 Ribu
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Liputan kali ini akan membuktikan kalau kita tetap bisa menghasilkan masakan yang variatif dan sehat dengan budget 50 Ribu.

Sebagai kids zaman now yang suka hidup enak dengan budget minim, kali ini saya dan kawan-kawan mencoba untuk berbelanja berbagai bahan makanan ke pasar dengan berbekal uang 50 ribu rupiah. Dengan uang segitu, kami, mahasiswa misqueen yang biasanya cuma makan nasi angkringan dan gorengan, akan membuat masakan yang lebih variatif dan sehat sesuai standar tumpeng gizi seimbang.

Tumpeng gizi seimbang bukan tumpeng nasi kuning yang biasa dipakai ultah, bukan. Tapi, tumpeng ini merupakan standar makanan yang menggantikan empat sehat lima sempurna. Bedanya, tumpeng gizi seimbang punya batasan yang lebih jelas soal porsi makan, penggunaan garam atau gula, serta menekankan aktivitas olahraga. Tapi, saya nggak betul-betul terpaku dengan standar itu secara rinci. Saya cuma mengacu pada komponen-komponen yang ada dalam porsi sekali makannya, itu saja.

Komponen-komponen tumpeng gizi seimbang di antaranya adalah makanan pokok, sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, dan segelas air tawar. Susu nggak ditekankan, tapi boleh juga dimasukkan dalam list. Nah, oleh sebab itu, uang 50 ribu menurut kami cukup logis untuk dijadikan titik awal dalam upaya memenuhi semua komponen tersebut. Bisa dibilang masing-masing dari kami, cuma merogoh kocek Rp12,500 saja.

Selanjutnya, berangkatlah kami ke Pasar Kolombo, Kaliurang, Jogja, pada Sabtu pagi (25/8). Pertama, saya membeli beras setengah kilo dengan Rp5,500. Kemudian untuk sayurnya, saya membeli satu jagung seharga Rp2,000 dan dua ikat bayam seharga Rp4,000. Sebetulnya ada beberapa opsi sayuran dengan harga sama, cuma saya dkk sedang ingin makan bayam biar kuat seperti Popeye si Pelaut.

Tak lupa, kami membeli bumbu supaya masakannya sedap, di antaranya garam Rp2,000, satu buah jeruk nipis Rp1,000 satu sachet micin Rp500, cabe Rp2,000, tomat Rp2,000, bawang Rp1,000, dan tentu saja minyak goreng Rp3,500. Sedangkan untuk lauknya, saya membeli satu buah tempe seharga Rp5,000 dan tiga butir telur dengan harga Rp4,500. Total sementara yang saya keluarkan Rp33,000. Masih ada sisa Rp17,000 lagi.

Saya lalu membeli satu sisir pisang susu seharga tujuh ribu untuk memenuhi komponen buah dan tiga sachet susu bubuk Dancow dengan total harga Rp10,000. Demikian, maka uang 50 ribu pun habis sudah. Tinggal satu babak terakhir: masak-masak.

Teman saya, Chintara, kebagian tugas untuk mengolah semua bahan yang saya beli di pasar itu agar menjadi makanan yang lezat. Saya dan dua teman lainnya cuma membantu menanak nasi dan menjerang air. Sedangkan Chintara harus pintar-pintar meracik bumbu supaya bisa menghasilkan sop bayam campur jagung yang menggoda.

Bagian membuat sop memang agak lama, soalnya kami harus memotong bayam dan jagung supaya mudah dimakan. Bayangkan kalau bayamnya nggak dipotong-potong, bisa seret di tenggorokan karena saking panjangnya.

Selesai membuat sop, Chintara langsung menggoreng tempe yang sudah kami iris tipis-tipis. Dilanjutkan dengan mendadar tiga telur sekaligus, dan terakhir mengulek tomat, bawang putih, serta cabai yang masih segar, menjadi sambal yang betul-betul merangsang selera makan. Untuk minumannya, tiga sachet Dancow kami seduh dalam cangkir-cangkir mungil. Takarannya, satu setengah sachet Dancow untuk dua cangkir. Jangan khawatir, masih terasa manis, kok.

Siang itu, kami berhasil membuat sop sayur bayam plus jagung, telor dadar ekstra besar, tempe goreng, dan sambal tomat. Bersama dengan nasi yang masih mengepulkan asap hangat, kami menyantap semua hidangan tersebut. Kombinasi rasa antara sop bayam yang manis-pedas, gurihnya tempe goreng dan telur dadar, serta sambal tomat, betul-betul mampu memanjakan lidah.  Nggak kalah dengan masakan aa’ burjo atau paklik angkringan.

Puas rasanya bisa mengolah makanan dari mulai beli sampai proses memasaknya. Apalagi, menunya variatif, karena kami juga punya susu vanila dan sesisir pisang untuk bagian pencuci mulut.

Ternyata 50 ribu sudah cukup untuk memenuhi standar makanan tumpeng gizi seimbang (minus olahraga). Bahkan, setelah kami selesai makan, masih ada sisa sayur, tempe, dan sambal, yang porsinya cukup untuk makan empat orang sekali lagi. Hanya saja, karena nggak bagus menyimpan bayam terlalu lama, maka kami pun menghabiskannya secara paksa walau sudah agak kenyang. Daripada mubazir.

Selain itu, 50 ribu ternyata lebih dari cukup untuk porsi makan sekali empat orang. Lha wong sisa tempe dan sambalnya saja masih lumayan banyak kalau dibuat tempe penyet untuk makan malam. Nah, ini bisa jadi alternatif buat mahasiswa-mahasiswi yang ngontrak bareng dan ingin makan murah tapi bisa variatif sekaligus memenuhi standar tumpeng gizi seimbang. Tentu dengan satu catatan: orang-orangnya nggak kemaruk!

Terakhir diperbarui pada 23 Agustus 2021 oleh

Tags: 50 ribuJogjakeluargamakanan murahmasak sendiri
Khumaid Akhyat Sulkhan

Khumaid Akhyat Sulkhan

Penulis lepas, suka tumis kulit mlinjo, dan nonton anime.

Artikel Terkait

Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Berantas topeng monyet. MOJOK.CO
Liputan

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO
Bidikan

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Sirilus Siko (24). Jadi kurir JNE di Surabaya, dapat beasiswa kuliah kampus swasta, dan mengejar mimpi menjadi pemain sepak bola amputasi MOJOK.CO

Hanya Punya 1 Kaki, Jadi Kurir JNE untuk Hidup Mandiri hingga Bisa Kuliah dan Jadi Atlet Berprestasi

16 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.