MOJOK.COÂ – Tulisan ini didasari perasaan kasihan sekaligus jengah karena kelakuan ngawur cowok berkacamata. Mari kita telusuri stigmatisasi bangsat ini satu per satu.
Sekitar seminggu yang lalu netizen heboh sama kelakuan cowok berkacamata. Beberapa wajah pria dikolase dan ditandai satu per satu. Katanya mereka adalah ‘pelaku’ yang udah kena spill. Kebanyakan wajah itu diduga melakukan pelecehan seksual dan perbuatan nggak terpuji sama cewek-cewek.
Setidaknya kesimpulan itu didapat setelah beberapa netizen menceritakan kelakukan si cowok berkacamata dari sudut pandang korban. Ndilalah ‘para pelaku’ ini kok ya berkacamata semua. Nggak heran kalau kesimpulannya jadi: cowok berkacamata itu brengsek.
Meskipun stigma yang beredar demikian kejam, saya bisa pastikan kalau Agus Mulyadi yang berkacamata itu jauh dari kata fakboi. Gimana mau macam-macam, ketiduran lewat jam salat asar saja sudah kena tegur Mas Dafi. Sementara redaktur Mojok lain yang benama Rizky Prasetya, saya nggak bisa jamin apa-apa. No hard feeling, lho Kik!
Kacamata pada saat saya kecil adalah simbol culun. Dua kaca pipih yang dipakai buat alat bantu ini sungguh menandakan kalau penglihatan seseorang udah nggak prima lagi. Saya ingat banget adegan film Spider-Man (2002) saat Tobey McGuire bolak-balik pakai kacamata tapi jadi burem. Mulai saat itu dia kelihatan ganteng dan jauh dari kesan culun hanya dengan lepas kacamata.
Tapi lain cerita dengan Clark Kent. Kacamata bagi Superman adalah benda ajaib yang membuatnya nggak dikenali sebagai superhero. Padahal udah jelas-jelas mukanya sama. Orang-orang seperti disulap dan nggak menyadari kalau jurnalis di Daily Star itu sosok terkuat sejagat.
Semenjak brand fashion merambah ke produksi kacamata, saya rasa kesan culun sudah otomatis terhapuskan dari cowok berkacamata. Aktor Hollywood kayak Robert Downey Jr. mengenakan kacamata yang kelihatannya saja sudah super mahal, apalagi aslinya. Belum lagi Tom Cruise di Mission Impossible yang kelihatan begitu keren kalau pakai kacamata hitam. Hmmm nggak ada obat.
Secara tidak sadar fungsi kacamata sebagai alat bantu melihat sudah dikawinkan dengan modifikasi fesyen kelas ma’rifat yang memungkinkan penggunanya untuk nggaya. Sampai sini saya boleh dong ambil kesimpulan kalau nggak semua cowok berkacamata itu emang minus matanya, kadang bisa cuma karena minus kelakuannya… eh.
Bukan kesan culun lagi. Saya rasa belakangan cowok berkacamata justru terkesan pintar, cekatan, disiplin, dan menghargai waktu. Apalagi mereka yang sengaja pakai frame penuh warna hitam dan tegas. Kelihatan banget tuh kalau sering baca buku. Meskipun bukunya adalah buku kamasutra, kita hargai lah jiwa literasinya sedikit.
Seorang yang bernama Michael J. Brown pernah melakukan studi literatur terhadap efek psikologis di balik penggunaan kacamata. Akhirnya disepakati kesimpulan yang hampir sama dengan statemen saya tadi. Orang berkacamata seolah bersal dari kalangan intelijen, rapi, agak cuek dalam bergaya tapi baik hati dan terkesan jauh dari kriminalitas.
Orang-orang berkacamata lebih dipercaya mengedepankan kejujuran dan nggak neko-neko. Hmmm, ini juga stigma.
Setelah kembali ditelisik, ternyata orang berkacamata justru agak canggung secara sosial karena mereka merasa penampilannya nggak menarik. Yak, sampai sini sudah ada titik temunya kan?
Jika setelah sebegitu banyaknya kasus pelecehan seksual dilakukan oleh cowok berkacamata, bukan serta merta semua cowok berkacamata patut kita hindari. Pada dasarnya kalau kurang ajar, ya kurang ajar aja mau pakai kacamata kek, mau pakai kaca spion kek, nggak ngaruh.
Semua terjadi karena stigmatisasi kita yang saling berkelindan. Cewek-cewek mengira cowok berkacamata itu nggak bahaya, mereka pun mudah percaya, mudah terhasut rayu-rayu manjanya. Sementara di sisi lain, cowok berkacamata tetap punya potensi jadi brengsek dan lalu memanfaatkan keadaan. Pemaknaan secara sosial ini terjadi terus menerus tanpa kita sadari.
Akirnya kita pun tahu, si cowok berkacamata yang kelihatan culun dan baik-baik saja ternyata bisa menyimpan api dalam sekam. Bahaya.
Makanya mulai sekarang kalau ada cowok berkacamata, coba suruh lepas dulu kacamatanya sebentar. Kalau jadi lebih ganteng, jangan juga buru-buru percaya. Kalau dipakai lagi kelihatan kayak orang jujur jangan juga buru-buru percaya. Karena kesan yang sedang berproses di otak kalian adalah sekumpulan pemaknaan dan stigmatisasi yang tumpang tindih.
Hidup cowok berkacamata! Kalian bisa lebih baik lagi dari kesan fakboi mesum tidak bertanggung jawab kok. Tapi awas aja ya kalau sudah dibelain begini kaum kalian ada yang macam-macam lagi.
BACA JUGA Wahai YouTuber yang Nawarin 10 Juta Asal Batal Puasa, Kapan Berhenti Nyampah? atau artikel lainnya di POJOKAN.