MOJOK.COÂ – Bowo Alpenliebe bersama paket lengkap TikTok dan meet and greet-nya pernah jadi bahan bully habis-habisan karena dianggap alay. Sekarang orang-orang justru lagi keranjingan joget di media sosial ini. Hmmm, lagi praktik jilat ludah sendiri?
Nama Bowo Alpenliebe pernah jadi bahan bully jamaah ketika tiba-tiba mengadakan meet and greet dengan biaya Rp80-100 ribu. Pada tahun 2018, jumlah uang segitu termasuk mahal untuk ukuran fans-fansnya yang berusia di bawah 15 tahun. Jauh sebelum istilah SJW populer dan mengalamai peyorasi, netizen mendadak jadi peduli dengan pengaruh buruk yang diduga bakal mempengaruhi anak-anak kalau sosok Bowo jadi idola.
Selesai soal meet and greet, platform TikTok terseret dicap alay gara-gara jogetan Bowo Alpenliebe yang cringe. Alhasil aplikasi joget ini jadi simbol labilitas anak muda pada masa itu.
[Yordan CDR sebagai raja cringe tertawa dalam kegelapan.]
Lagu-lagu yang asal bisa dipake goyang bikin orang-orang bersumpah nggak akan mengunduh TikTok sampai kapan pun. Tapi lihat, yang terjadi sekarang justru kebalikannya. Saya dulu pernah jadi korban ejek teman-teman setongkrongan karena download TikTok pas lagi rame-ramenya Bowo Alpenliebe. Saya sempat menjelaskan kalau tujuannya murni buat riset, karena memang begitu. Tapi saya tambah diketawain.
Belum lama ini banyak artis Hollywood yang bikin video lucu-lucuan pakai TikTok. Yang paling saya ingat adalah Jonas Brother. Ketiga cowok tampan itu lipsync suara pertengkaran keluarga Kardashian. Mereka juga sempat bikin Hand Emoji Challenge pakai lagu “Lalala”. Bisa ditebak, angka pengunduh TikTok seluruh dunia meningkat.
Kalau artis Hollyweed sudah memulai, tentu artis Indonesia ngikut. Mulai dari Anya Geraldine, Marsha Aruan, sampai Adhisty Zara ft Dian Sastro. Mereka punya akun dan membagikan video jogetan mereka di platform lain seperti Instagram seperti sebuah pengumuman: Follow aku di TikTok ya, Guys!
Belum lagi seleb Twitter dan bala-balanya yang sebenarnya jadi ambasador gratis buat rebranding citra alay TikTok. Mereka semua seolah sedang sungkem ke Bowo Alpenliebe yang sudah dari 2018 lalu tenar di medsos ini.
Fakta ini bikin saya semakin yakin kalau Bowo Alpenliebe orangnya futuristik dan tahu apa yang bakal ramai di masa depan. Sayangnya sekarang saya kesulitan cari video TikTok Bowo, bahkan akunnya kosong alias nggak ada unggahannya sama sekali.
Menurut pantauan Mojok Institute, bocah yang nama aslinya Prabowo Mondardo ini sedang jadi brand ambassador platform video lain yang sebenarnya nggak beda jauh dari TikTok. Wow, apakah itu platform yang bakalan ramai juga di masa depan?
Jangan-jangan, orang yang selama ini kita bully dan ejek habis-habisan karena mereka berbeda hanyalah orang yang sebenarnya sudah mendahului zaman. Saat kita masih di sini aja, mereka berpikir sepuluh langkah ke depan. Selaras banget dengan wejangan orang Jawa: ojo moyok, mundak nemplok.
Ternyata saya nggak sendirian. Banyak netizen yang menyadari betapa badutnya orang-orang yang ngejekin Bowo Alpenliebe dulu dan ngatain TikTok platform alay. Masa sih harus dimulai dari artis luar negeri dulu baru mau bilang asyik? Post-kolonialisme at its finest.
Pasti Bowo mentertawakan masyarakat indonesia raya #TikTok pic.twitter.com/VJKffi6c1H
— eja (@fahmireza__) January 19, 2020
Bowo tiktok : he he he pic.twitter.com/yQZbJkI9dO
— senkiri belok kanan (@fadhilonn) January 18, 2020
Pasti ada yg dulu ngehujat bowo alpenliebe tapi sekarang ikut main tiktok
— Tubabi (@tubbirfess) January 17, 2020
BACA JUGA Untuk Kamu yang Berjuang Melawan Bullying dari Guru Sendiri atau artikel lainnya di POJOKAN.