Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Cerita tentang Bagaimana Vietnam Memenangkan Perang Lawan Pandemi

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
24 April 2020
A A
pandemi vietnam bebas corona hanoi dibuka social distancing berakhir di vietnam partai komunis karantina wilayah perang terhadap virus corona korban kematian covid-19 vietnam 0 mojok.co

pandemi vietnam bebas corona hanoi dibuka social distancing berakhir di vietnam partai komunis karantina wilayah perang terhadap virus corona korban kematian covid-19 vietnam 0 mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Hanoi mengakhiri fase pembatasan sosial dan hingga hari ini, Vietnam melaporkan nol kematian semenjak menyatakan perang terhadap pandemi. Kok bisa?

Vietnam adalah salah satu negara yang berbatasan langsung dengan China. Letak geografis yang dekat ini secara logika bakal bikin Vietnam kalap karena lebih mungkin menuai serangan pandemi corona secara masif.

Dengan kondisi negara yang tidak maju, pendanaan yang pas-pasan, dan fasilitas kesehatan yang nggak sempurna, Vietnam sangat mungkin tumbang karena virus kurang ajar ini. Tapi kabar yang kita terima justru berkebalikan. Hingga kini tidak ada satu pun warga Vietnam yang tewas akibat pandemi corona.

Bahkan Hanoi telah mengakhiri masa pembatasan sosial, beberapa fasilitas publik dan sekolah kembali dibuka. Mereka seakan merdeka di tengah pandemi yang masih berkecamuk. Wajar kalau kalian jadi iri setengah mati dan heran sampai mengerutkan dahi perkara Vietnam, negara berkembang yang begitu saja memenangkan perang lawan pandemi.

Bahkan pagi ini ibu saya menelepon dan menanyakan apakah berita perihal Vietnam bebas pandemi corona ini beneran atau sekadar hoaks seperti berta berantai lainnya. Karena kabar ini seolah hampir mustahil. Nyatanya, pandemi corona telah kalah dari orang Vietnam. Tapi apa sih rahasianya?

Sejak awal, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc melakukan pidato saat pertemuan Partai Komunis yang berkuasa di Vietnam, bahwa melawan virus corona (yang saat itu masih epidemi) adalah perang melawan musuh. Nggak main-main, Vietnam menganggap virus corona sebagai musuh yang bisa merusak tatanan negara. Nyatanya ini bukan hanya sekadar analogi, dan sikap seperti ini benar-benar berpengaruh pada kebijakan yang mereka ambil setelahnya.

Soal perang, Nguyen nggak bercanda. Mereka banyak memberikan iklan dan pesan-pesan bernada heroik yang akan mengingatkan masyarakat pada perang Vietnam 1975. Langkah ini sudah dilakukan sejak Januari lalu dan secara tidak langsung menanamkan mindset pada masyarakat bahwa mereka berada dalam kondisi yang serius.

Selain menciptakan ‘suasana perang’ Vietnam tegas menutup semua penerbangan ke China. Mohon maaf jangan bandingkan ini dengan diskon pariwisata yang diambil sama pemerintah Indonesia, nanti kalian bisa dituduh nggak apple to apple. Kerugian akibat keputusan menutup penerbangan memang fantastis, tapi toh keputusan sulit ini tetap mereka laksanakan.

Sebenarnya mereka juga melakukan penelusuran kontak layaknya Kementrian Kesehatan di Indonesia yang menyelidiki cluster-cluster dari pasien positif. Bedanya, Vietnam melakukannya sembari mengarantina penduduk agar pandemi tidak menyebar. Sebagai contoh, saat terkonfirmasi 10 pasien positif COVID-19, pemerintah memutuskan karantina terhadap lebih dari 10.000 penduduk.

Kalau boleh beropini, sebenarnya karantina yang dilakukan oleh Vietnam terbilang cukup ‘kejam’. Apalagi kalau dibandingkan dengan karantina wilayah di Indonesia yang jelas nggak ada apa-apanya. Saya mau beli kentang di Pasar Colombo aja sempat macet dulu. Karantina wilayah di sana benar-benar karantina, masyarakat nggak bisa ke mana-mana. Pasar sepi, kafe tutup, dan ekonomi langsung lemah lunglai.

Tidak akan ada masyarakat yang bermobilisasi, tidak akan bebas keluar masuk wilayah perkotaan karena perbatasan dijaga ketat oleh milisi lokal. Bagi negara dengan masyarakat yang haus kebebasan, kebijakan ini mungkin akan sulit diterapkan. Mengingat, imbauan pembatasan sosial di Indonesia saja baru dimulai saat kasus terinfeksi COVID-19 mencapai ratusan. Itu pun nggak benar-benar diindahkan hingga korbannya ribuan. Hadeeeh!

Kunci Vietnam menang lawan pandemi adalah karena pemerintahnya yang terorganisir dan rakyatnya yang patuh. Saya nggak sedang ngomongin model politiknya sih, tapi lebih pada gambaran sikap antara dua pihak yang terlibat: pemerintah dan rakyat. Jika keduanya harmonis, bukan mustahil Indonesia juga bisa ikut-ikutan sukses. Eh tapi bisa nggak ya?

Lagi-lagi, semua jadi rumit ketika kita menengok bagaimana permasalahan pandemi dalam negeri dipenuhi dnegan gimmick dan hiasan politik. Data yang simpang siur (beneran konkret nggak sih?), kebijakan yang cenderung masih lunak, instruksi pemerintah yang nggak kompak, sebaran informasi yang nggak sampai ke masyarakat kecil dan minim akses, masalah ekonomi, sampai ke masyarakat yang ngeyelan sudah cukup jadi segudang alasan kenapa jumlah korban meninggal di Indonesia bisa puluhan setiap harinya.

Melihat Vietnam sukses dengan strategi mereka, hanya bikin kita semakin tertegun sembari ngiler di pojokan. Sial, sama-sama negara kecil di Asia Tenggara tapi kita kalah jauh.

Iklan

BACA JUGA 10 Kompilasi From This to This Pemerintah yang Menciptakan Kerut Dahi atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 24 April 2020 oleh

Tags: partai komunisvietnamvirus corona
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

vietnam mojok.co
Kilas

Tantangan dan Realitas Pekerja Kantoran di Vietnam: Menghadapi Gaji Fantastis namun Kehidupan yang Berbeda

10 September 2023
Thailand & Vietnam VS Netizen Indonesia
Video

Thailand & Vietnam VS Netizen Indonesia

13 Juli 2022
Timnas Indonesia Memang Kalahan, tapi Lawan Rakyat Sih Negara Ini Menangan
Esai

Timnas Indonesia Memang Kalahan, tapi Lawan Rakyat Sih Negara Ini Menangan

3 Januari 2022
Kemenangan Taliban di Afghanistan dan Hal-hal yang Bikin Penasaran
Esai

Kemenangan Taliban di Afghanistan dan Hal-hal yang Bikin Penasaran

17 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.