MOJOK.COÂ – Agar tidak tebak-tebak buah manggis sambil melamun jadi orang kaya, sebaiknya kita tahu besaran gaji PNS. Biar makin paham kenapa orang tua mendesak kita untuk ikut CPNS terus.
Jutaan orang benar-benar menyadari mereka ingin jadi PNS karena tergiur besaran penghasilan yang mereka terima tiap bulannya. Intinya sih gaji PNS itu sebenarnya nggak banyak-banyak amat, tapi emang ada beberapa tunjangan-cum-kontraprestasi kinerja yang kalau dihitung-hitung bikin penerima gaji UMR Jogja merinding dan mrebes mili.
Besaran gaji pokok PNS berjenjang sesuai golongan dan lama masa kerja, istilahnya MKG atau masa kerja golongan. Menurut PP 15/2019, kayak gini nih rinciannya:
Gaji PNS Golongan I
Golongan IA = Rp 1.560.800 (masa kerja 0 tahun) – Rp 2.335.800 (masa kerja 26 tahun)
Golongan IB = Rp 1.704.500 (3 tahun) – Rp 2.474.900 (27 tahun)
Golongan IC = Rp 1.776.600 (3 tahun) – Rp 2.557.500 (27 tahun)
Golongan ID = Rp 1.851.800 (3 tahun) – Rp 2.686.500 (27 tahun)
Gaji PNS Golongan II
Golongan IIA = Rp 2.022.200 (0 tahun) – Rp 3.373.600 (33 tahun)
Golongan IIB = Rp 2.208.400 (3 tahun) – Rp 3.516.300 (33 tahun)
Golongan IIC = Rp 2.301.800 (3 tahun) – Rp 3.665.000 (33 tahun)
Golongan IID = Rp 2.399.200 (3 tahun) – Rp 3.820.000 (33 tahun)
Gaji PNS Golongan III
Golongan IIIA = Rp 2.579.400 (0 tahun) – Rp 4.236.400 (32 tahun)
Golongan IIIB = Rp 2.688.500 (0 tahun) – Rp 4.415.600 (32 tahun)
Golongan IIIC = Rp 2.802.300 (0 tahun) – Rp 4.602.400 (32 tahun)
Golongan IIID = Rp 2.920.800 (0 tauhn) – Rp 4.797.000 (32 tahun)
Golongan IV
Golongan IVA = Rp 3.044.300 (0 tahun) – Rp 5.000.000 (32 tahun)
Golongan IVB = Rp 3.173.100 (0 tahun) – Rp 5.211.500 (32 tahun)
Golongan IVC = Rp 3.307.300 (0 tahun) – Rp 5.431.900 (32 tahun)
Golongan IVD = Rp 3.447.200 (0 tahun) – Rp 5.661.700 (32 tahun)
Golongan IVE = Rp 3.593.100 (0 tahun) – Rp 5.901.200 (32 tahun)
Sekilas gaji PNS nggak ada apa-apanya dibandingkan jadi pegawai swasta yang perusahaannya sudah stabil. Anak swasta udah siap-siap bilang, “Jadi PNS mah menang dapat pensiun doang.” Tapi tunggu dulu, Bos, selain golongan, PNS juga dibedakan berdasarkan eselon.
Btw, yang belum tahu bedanya PNS dan ASN, bisa klik dulu tautan ini.
Eselon berkaitan dengan pangkat atau jabatan PNS yang bakal menentukan beban kerja dan jumlah tunjangannya. Inilah yang membuat besaran gaji PNS beda-beda. Sebelum lanjut ke pembahasan tentang tunjangan, ada baiknya memahami bagaimana eselon didistribusikan.
Eselon juga berfungsi membedakan jumlah tunjangan yang diterima PNS. Sehingga kalau dijumlahkan, emang bisa gaji seorang PNS sebulan dipakai membekali satu mahasiswa untuk foya-foya setengah semester. Makin tinggi jabatan eselonnya, makin bisa ngadain party dan lebih cepat naik haji. Subhanallah.
Oya, sampai sini kita juga jadi tahu tiga istilah dalam hierarki kepegawaian PNS, yakni golongan (I/a sampai IV/e), pangkat (penata muda sampai pembina utama), dan eselon (I/a sampai V, yang makna angkanya berkebalikan sama makna angka golongan).
Nah, sementara yang bikin orang-orang merasa jadi PNS adalah menuntaskan kemaslahatan hidup sampai hari tua adalah jumlah tunjangannya yang juga banyak. Jenis tunjangan yang bisa diterima PNS itu banyak lho. Menurut PP 23/1955 adalah sebagai berikut.
- Tunjangan keluarga
- Tunjangan anak
- Tunjangan kemahalan setempat
- Tunjangan kemahalan umum
- Tunjangan tanggung jawab keuangan
- Tunjangan perwakilan
- Tunjangan gaji dan tunjangan bagi ujian dinas
- Tunjangan jabatan dan uang pengganti
- Tunjangan bahaya
- Tunjangan-tunjangan lain
Artikel ini nggak bisa ngasih daftar nominal pasti total gaji atau pendapatan PNS karena besar tunjangannya variatif, termasuk tergantung si PNS kerja di instansi mana atau jabatan yang dia pegang struktural atau fungsional. Makanya, umum kita ketahui ada sejumlah kementerian yang gajinya terkenal sangat tinggi dan ada PNS yang dibayar rendah.
Jadi PNS memang menggiurkan karena selama ini nggak mengenal istilah PHK serta ada jaminan pensiun. Tapi jika berharap gaji besar, tetap harus dipilah PNS di instansi atau kementerian mana yang menjanjikan gaji besar. Setahu saya, PNS Dirjen Pajak bisa membuat anak muda umur 20-an lulusan STAN bergaji di atas 20 juta bahkan sebelum usianya 30 tahun. Tapi dengar-dengar, besaran itu juga bisa naik-turun tiap tahun tergantung realisasi target pajak.
Sementara, kalau memilih jadi guru PNS, gajinya memang kecil, tapi sejak beberapa tahun lalu ada tunjangan sertifikasi yang sekali cair, berasa kayak menang arisan.
Tapi kalau kamu tahu gaji anak-anak muda yang wiraswasta atau kerja di korporasi besar, sebenarnya ngeri-ngeri juga sih angkanya. Buat anak umur 20-an di Jakarta, bergaji di atas 100 juta per bulan di perusahaan swasta bukan ilusi lho.
Intinya, sebaiknya sih masuk PNS jangan buat ngejar kaya karena nanti jadi banyak ngeluhnya. Sebab kalau mau kaya, pilihannya cuma dagang, dapat warisan kontrakan dan kos-kosan, kawin sama hartawan, atau jadi tentara.
Udah, itu aja.
BACA JUGA Menghitung Gaji Anggota TNI, Profesi Idaman Banyak Mertua atau artikel lainnya di NAFKAH.