Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Rame List

5 Risiko Seram Jika DPR Ngotot Cetak Uang 600 T dan Disetujui BI

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
15 Mei 2020
A A
risiko cetak uang inflasi depresiasi DRP 600 triliun usulan cetak uang BI harga barang nilai tukar rupiah pandemi mojok.co

risiko cetak uang inflasi depresiasi DRP 600 triliun usulan cetak uang BI harga barang nilai tukar rupiah pandemi mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Pertanyaan kayak gini harusnya dibahas di bangku SD. Kalau Indonesia punya banyak utang, kenapa nggak cetak uang? Ya karena banyak risiko seram di baliknya.

Nilai tukar rupiah sedang lemah-lemahnya, bahkan pernah menyentuh angka Rp16 ribu tempo hari. Seharusnya kita cari cara biar angka ini nggak semakin merosot. Eh, malah ada usulan dari DPR untuk cetak uang sebanyak Rp400-600 triliun buat mengatasi pandemi. Kocak sekali.

Walau bukan ahli ekonomi pun, saya udah kebayang bakal jadi apa negara ini karena inflasi melambai-lambai di depan mata. Ibaratnya gini, kalau keuangan kalian seret padahal kalian bekerja setiap hari, yang perlu dilakukan adalah bukan menambah penghasilannya. Tapi mengontrol pengeluarannya karena kebebalan ada pada diri kalian, bukan pada nominal.

Dengan mengucap bismillah mari kita bersama membayangkan skenario seandainya usulan ngawur DPR ini beneran disetujui BI (untungnya sih masih banyak yang waras di BI).

Risiko seram cetak uang #1 Inflasi

Jika ada uang beredar lebih banyak daripada yang dibutuhkan, maka otomatis akan terjadi inflasi. Menurut DPR, mencetak Rp400-600 triliun nggak akan bikin tingkat inflasi besar-besaran. Menurut perhitungan yang terhormat wakil rakyat, hanya akan ada inflasi sebesar 5-6% saja. Hmmm, yakin nggak sih?!

Keputusan DPR ini mungkin nyontek kebijakan ekonomi di Amerika kali ya. Tentu saja bagi Amerika mencetak uang untuk menolong kebutuhan nggak akan bermasalah karena nilai tukar mata uang mereka masih kuat. Lha kalau rupiah?

Kebijakan cetak uang sebenarnya diambil juga oleh Zimbabwe sekitar 14 tahun yang lalu. Alih-alih menolong, nilai tukar dolar Zimbabwe justru langsung terjun bebas.

Risiko seram cetak uang #2 Harga barang naik

Kalau uang yang beredar jadi banyak di pasaran. Semua orang bisa kaya raya dong? Iya.

Nah, kalau semua orang jadi kaya, barang-barang di pasaran lantas dinaikkan harganya. Ini adalah hukum ekonomi. Sementara itu, musim pandemi bikin daya beli masyarakat menurun. Misalnya di sektor kebutuhan sandang yang nggak urgent-urgent amat. Masyarakat cenderung menahan untuk nggak bermewahan di situasi yang serba prihatin.

Risiko seram cetak uang #3 Tabungan kalian nggak ada artinya

Beberapa diantara kalian mungkin sudah nabung bertahun-tahun buat beli rumah, buat beli mobil, dan kebutuhan-kebutuhan lain. Jika inflasi naik, harga barang naik, maka tabungan kalian nilainya jadi nggak seberapa. Bayangin aja, akibat hiperinflasi, orang Zimbabwe yang bawa uang berkarung-karung banyaknya cuma untuk belanja kebutuhan pokok sehari-hari. Saking banyaknya uang yang beredar. Apa nggak pusing tuh?

Risiko seram cetak uang #4 Depresiasi nilai tukar rupiah

Inflasi bakal menghasilkan efek domino yang berturut-turut terjadi. Kalau semua orang jadi kaya, maka akan terjadi tingkat permintaan yang begitu banyak. Tingkat permintaan ini akan membuat produsen kewalahan karena tidak bisa memenuhi permintan. Akibatnya produsen bakal menaikkan harga barang untuk menutup biaya produksi atau mengurangi produksi agar permintaan menjadi normal.

Alih-alih jadi normal, harga barang dan kebutuhan pokok makin meningkat. Belum lagi jika ada pihak kurang ajar yang menimbun barang biar harganya makin meroket. Padahal kita sama-sama tahu, masker sama hand sanitizer aja ditimbun apalagi sembako.

Risiko seram cetak uang #5 Negara makin kacau, pemerintah main dagelan

Belum hiperinflasi saja negara kita benar-benar lagi kacau. Apa nggak capek setiap bangun pagi menunggu kegoblokan pejabat apa lagi yang tersaji? Sementara kondisi ekonomi yang buruk memicu pemerintah makin bikin kebijakan aneh-aneh.

Keadaan genting bikin orang semakin kalap. Nggak menutup kemungkinan ekonom akan bentrok dengan pemerintah untuk merumuskan kebijakan yang sekiranya nggak bikin merugi. Keadaan yang sudah kacau juga berpengaruh dengan penawaran dan permintaan di pasar. Negara kita pernah mengalaminya di tahun 1998 di mana terjadi krisis moneter dengan tingkat inflasi sebesar 70%. Ngeri bosque!

Iklan

Kita nggak bisa asal cetak uang kayak di film Money Heist lalu menjadi kaya raya setelahnya. Kecuali kalau para wakil rakyat itu mau kabur duluan bawa uang dan ditukar dolar, nah itu baru ngawur sakpole.

BACA JUGA Nilai Tukar Rupiah Melemah sampai Rp1.000 dalam Sehari: Mengapa dan Apa Dampaknya atau artikel lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 15 Mei 2020 oleh

Tags: dprkebiajakan pemerintahperekonomian
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

Jurusan Ilmu Politik di UHO mengecewakan. MOJOK.CO
Kampus

Nekat Kuliah Jurusan Ilmu Politik di Kampus Akreditasi B, Berujung Menyesal Tak Dengar Nasihat Ortu

3 Oktober 2025
UI kampus perjuangan tapi BEM-nya kini terbelah. MOJOK.CO
Catatan

UI sebagai Kampus Perjuangan Kini Terbelah dan Hilang Taringnya, Tak Saling Mendukung dan Searah

4 September 2025
Komentar seorang pedagang cendol lulusan SMK terhadap kenaikan gaji DPR. MOJOK.CO
Ragam

Rintihan Pedagang Cendol di Jakarta, Kerja Mati-matian Hanya Dapat Upah Kecil demi “Menggaji” DPR agar Hidup Sejahtera

28 Agustus 2025
Seandainya Punya Gaji Rp104 Juta seperti para DPR, Ini yang Akan Saya Lakukan Mojok.co
Pojokan

Seandainya Punya Gaji Rp104 Juta seperti para DPR, Ini yang Akan Saya Lakukan

23 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.