Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Normalize Menegur Emak-emak Rese Tanpa Tuduhan Anak Durhaka

Ajeng Rizka oleh Ajeng Rizka
19 Mei 2021
A A
ilustrasi Normalize Menegur Emak-emak Rese Tanpa Tuduhan Anak Durhaka mojok.co

ilustrasi Normalize Menegur Emak-emak Rese Tanpa Tuduhan Anak Durhaka mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Sudah lama emak-emak selalu dapat stigma buruk. Anak muda yang menegur seringnya dibilang nggak sopan bahkan dituduh sebagai anak durhaka.

Agak risih rasanya melihat meme emak-emak yang beredar di media sosial tentang betapa “ngawurnya” perbuatan mereka. Wacana emak-emak rese yang viral ini kembali muncul ke permukaan setelah insiden seorang ibu-ibu ngatain “blok goblok” ke kurir, ibu-ibu yang ngatain “anjing” ke polisi, dan ibu-ibu yang melawan saat ada cegatan mudik. Parahnya, emak-emak viral ini disandingkan dengan bapak-bapak viral yang entah mengapa lebih banyak menghibur daripada makan hati.

Sejak era emak-emak gigit polisi tiga tahun silam, stigma emak-emak rese seolah-olah tumbuh subur di kalangan masyarakat. Nggak jarang anak muda yang juga menguatkan stigma ini dengan pengalaman mereka diserobot emak-emak saat antre. Ditambah lagi, emak-emak yang terciduk nyalain lampu sein kanan, tapi belok kiri maupun sebaliknya, buktinya sudah tidak terhitung.

Yang bikin sebal adalah ketika para anak muda mencoba untuk menegur perilaku emak-emak rese, seringnya mereka dicap nggak sopan. Norma di masyarakat kemudian menggiring orang-orang yang berani melawan ibu-ibu dengan sebutan anak durhaka. Padahal, emak sendiri saja bukan.

Saya rasa emak-emak itu bukan dewa, bukan pula golongan manusia yang selama hidupnya harus menghadapi pemakluman di masyarakat. Ketika mereka menyerobot antrean, itu tandanya mereka curang. Kalau para pemuda kemudian nyolot dan berusaha merebut kembali keadilan dalam antrean, tentu dia bukan anak durhaka, justru apa yang dia lakukan adalah yang seharusnya.

Saya tidak sendiri. Youtuber Eno Bening ternyata mengajak followernya untuk berhenti memaklumi perbuatan emak-emak yang salah. Anak muda harus berani melawan tanpa takut disangka anak durhaka. Kalau kena semprot, saya rasa beradu argumen juga sah-sah saja dilakukan. Mau emak-emak, bapak-bapak, om-om, semua adalah bagian dari lapisan masyarakat dan makhluk yang bersosialisasi kok.

Melalui Tweet ini gw mau ngajak temen2 utk saling support jika ada anak muda yg memberanikan diri utk menegur ibu2 yg sen kanan tp belok kiri, nyerobot antrian, dan marah2 saat salah.
Yuk bermasyarakat dgn rasional. Udah cukup makluminnya. Kesian ibu2 yg beneran butuh maklum kita

— Eno | Social Media Strategist (@Eno_Bening) May 18, 2021

Benar bahwa banyak emak-emak yang salah yang kalau ditegur justru lebih nyolot. Dia yang salah, dia juga yang emosi. Yang sudah ditegur saja begitu, apalagi yang dibiarkan, bisa kebiasaan dapat angin segar.

Jangan kira bahwa emak-emak tidak punya siasat untuk mengelabui anak muda. Contoh paling mudah adalah saat antre. Suatu saat saya pernah diserobot ibu-ibu saat beli makanan di warung. Beliau mohon untuk didahulukan karena sudah terburu-buru. Katanya lagi, anaknya sudah menunggu. Tanpa menunggu persetujuan saya, si ibu pun melaksanakan praktik serobot antrean begitu saja. Saya keki, tapi cuma bisa diam karena apa yang dikatakan si ibu benar-benar manipulatif. Kalau saya tolak permintaannya, saya dikira anak durhaka, nggak sopan, nggak tenggang rasa sama ibu-ibu. Tapi, tahukah si ibu kalau saya juga terburu-buru dan ditunggu? Bedanya, saya nggak minta excuse, si ibu minta dimaklumi. Kacau.

Saya pun tidak mengerti mengapa sebagian ibu-ibu kompak dalam meminta pemakluman publik. Meskipun saya tahu masih banyak ibu-ibu waras yang tertib di luar sana, tapi tipikal ibu-ibu yang begini lebih mudah ditemukan.

Menyandang status sosial sebagai ibu memang terdengar istimewa, tapi bukan berarti status ini bisa jadi sebuah privilese untuk dimaklumi dalam segala hal. Anak muda punya tanggung jawab lebih besar untuk menegur siapa pun yang ngawur dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak peduli itu ibu-ibu atau orang tua, kalau mereka ree, ya rese aja. Nggak ada pemakluman. Sudah, nggak usah hiraukan sebutan anak durhaka karena pada dasarnya itu cuma upaya gaslighting yang bikin kita merasa salah padahal apa yang kita lakukan itu benar.

BACA JUGA Meme ‘Blok Goblok’ dalam Semesta Emak-emak Boomer dan Tanggung Jawab Generasi Milenial dan tulisan AJENG RIZKA lainnya.

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2021 oleh

Tags: anak durhakaemak emak gigit polisiEmak-emakgaslightingibu-ibuthe power of emak-emak
Ajeng Rizka

Ajeng Rizka

Penulis, penonton, dan buruh media.

Artikel Terkait

beasiswa kuliah. MOJOK.CO
Ragam

Kuliah Modal Beasiswa, tapi Malah “Durhaka” ke Orang Tua: Dulu Dibanggakan, Kini Menyakitkan

17 September 2025
emak-emak, jogja memanggil.MOJOK.CO
Aktual

Aksi Jogja Memanggil: Saat Emak-Emak Sudah Turun ke Jalan, Tandanya Negara Sedang Tak Baik-baik Saja

20 Februari 2025
Cerita Emak-Emak Joki Game Online AQW, 24 Jam menatap Komputer Demi Menghidupi 2 Anak Seorang Diri.MOJOK.CO
Sosok

Cerita Emak-Emak Joki Game Online AQW, 24 Jam menatap Komputer Demi Menghidupi 2 Anak Seorang Diri

13 Agustus 2024
Uneg-uneg dari Emak-emak tentang Wisuda TK, SD, dan SMA. MOJOK.CO
Kilas

Uneg-uneg dari Emak-emak tentang Wisuda TK, SD, dan SMA

28 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.