Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Lebaran dan Ingatan tentang Orang Terkasih yang Sudah Berpulang Mendahului Kita

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
8 April 2020
A A
lebaran
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Selalu ada yang sentimentil dengan lebaran. Termasuk saat musim corona seperti sekarang ini.

Ada satu hal yang bagi saya begitu membekas tiap kali lebaran datang, yakni momen ketika kita sungkem kepada para sesepuh di kampung untuk meminta maaf atas kesalahan yang mungkin sudah kita perbuat (yang mana sering kali kita tak pernah mengingatnya).

Momen di mana kita bisa dengan jelas melihat tangan mereka yang sudah benar-benar keriput. Tangan yang di masa lalu sudah menantang berbagai kegetiran hidup. Fisik mereka yang semakin ringkih. Dan kemampuan berbicara yang semakin lirih.

“Mugo dosamu, dosaku, dilebur ing dino bakdo iki, Mugo aku lan awakmu iso menangi bakdo ngarep,” (semoga dosamu, dosaku, dilebur di hari raya ini, semoga aku dan kamu masih bisa menjumpai hari raya tahun depan) begitu doa yang mereka rapalkan.

Doa sederhana namun begitu membekas. Doa sederhana yang bisa jadi adalah musabab kita belum akan mampus setidaknya sampai lebaran tahun depan.

Tahun ini, lebaran tahun ini, keadaan tampaknya bakal berbeda. Kita kemungkinan besar tidak bisa sungkem kepada orang-orang sepuh di kampung kita, alasannya tak lain dan tak bukan adalah karena hari raya mendatang masih dalam masa darurat corona. Menjadi sangat terlarang bagi kita untuk menyambangi para orang sepuh di kampung, apalagi menyungkeminya. 

Bagi banyak orang, perbedaan lebaran tahun ini bukan hanya tentang corona, namun juga tentang kenangan akan orang-orang terkasih yang meninggal mendahului mereka.

Dan sial betul, lebaran kali ini, saya bakal menjadi salah satu orang yang harus menghadapi kenangan-kenangan itu.

Adalah Mbah Mi, yang bakal menjadi pembeda bagi lebaran saya tahun ini. Ia adalah adik kandung nenek saya. Mbah Mi tinggal di sebuah rumah petak persis di belakang rumah saya yang memang ia tinggali sendiri. Mbah Mi selalu menjadi orang keempat, setelah ibu saya, bapak saya, dan nenek saya, yang saya sungkemi untuk meminta maaf saat lebaran.

Saya punya semacam tradisi unik di rumah Mbah Mi. Di rumahnya, saat lebaran, dari sekian banyak kudapan di ruang tamunya, ia selalu menyediakan astor. Ya, tentu saja “astor” imitasi, sebab astor yang asli harganya jauh lebih mahal.

Selama hampir sepuluh tahun terakhir, sayalah yang selalu menjadi orang yang mereyen alias penjajal pertama astor itu. Menjadi orang pertama yang mengambil astor dalam plastik yang memang oleh pabriknya didesain agar mudah diambil sebagai awalan.

Saking seringnya, Mbah Mi sampai hafal kebiasaan saya itu. Saya tak ubahnya seperti seorang petugas quality control untuk astor yang disediakan Mbah Mi.

Tape ketan nenek, dan astor Mbah Mi, selalu menjadi cemilan yang sederhana namun spesial setiap lebaran.

Beberapa waktu yang lewat, saat sedang berbelanja kebutuhan makanan di Indomaret, saya iseng membeli dua kaleng astor. Satu astor asli, satunya lagi imitasi.

Iklan

Ketika membuka kaleng astor imitasi yang berbahan plastik bening itu, saya langsung teringat pada Mbah Mi. Saya langsung teringat bagaimana rasanya ngletheki selotipn pengaman yang terpasang mengelilingi tutup kaleng astor untuk kemudian mengambil astor pertama.

Lebaran tahun ini akan menjadi lebaran yang sangat berbeda. Saya tak akan mereyen astor di rumah Mbah Mi. Dan begitu pula lebaran di tahun-tahun berikutnya.

Mbah Mi meninggal tiga bulan lalu, beberapa hari sebelum saya menikah. Rumah Mbah Mi kini kosong. Dan tak akan pernah lagi ada astor di meja ruang tamunya untuk saya cicipi.

Aneh sekali. Memandangi astor rasanya tak pernah sesentimentil ini.

Tentu saja ini hanya soal giliran. Sekarang kita merasakan lebaran dengan suasana yang berbeda karena orang terkasih sudah berpulang mendahului kita. Kelak, orang-orang terkasih kitalah yang akan merasakan lebaran yang berbeda sebab kita keburu berpulang mendahului mereka.

Ah, lebaran, sampai kapan pun, memang akan selalu berbeda.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2025 oleh

Tags: coronaLebaran
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

THR ludes, libur lebaran selesai, sementara gajian masih lama. Kembali ke perantauan dengan penuh keprihatinan MOJOK.CO
Ragam

THR Ludes sementara Gajian Masih Lama, Kembali ke Perantauan dengan Nelangsa dan Hidup dalam Keprihatinan

6 April 2025
Lebaran 2025 Lebaran Paling Aneh 10 Tahun Terakhir MOJOK.CO
Esai

Mudik Lebaran 2025 Terasa Aneh dan Berbeda: Penumpang Bus Sepi Hingga Pedagang Asongan Menghilang

4 April 2025
Menjadi tolol saat ada saudara pamer pencapaian di reuni keluarga ternyata menyenangkan MOJOK.CO
Catatan

Reuni Keluarga Jadi Ajang Saudara Pamer Pencapaian, Pura-pura Tolol sambil Menyimaknya Ternyata Menyenangkan

4 April 2025
Perjalanan menyiksa rute Tuban-Jombang naik bus Bagong hingga Widji MOJOK.CO
Catatan

Perjalanan Menyiksa Rute Tuban-Jombang, Berdesakan dan Berpanasan Melibas Sisi Lain Jalanan Jawa Timur

3 April 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.