Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Malam Jumat

Mengusir Demit secara Murni dan Konsekuen

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
1 Juni 2017
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di film Tuyul yang dibintangi oleh Almarhum Darto Helm, ada satu adegan yang begitu terkenang bagi saya, yaitu adegan Tuyul yang ndak bisa tembus masuk ke sebuah rumah karena di pintu rumah tersebut tertempel stiker bertuliskan ayat Al-Quran.

Gara-gara itu, dulu saya sampai sangat meyakini; demit takut sama tulisan arab. Demit atau setan itu takut bukan karena faktor ayat Al-Quran-nya, melainkan karena huruf arabnya. Maklum saja, namanya juga anak kecil, belum tahu apa itu ayat Al-Quran, tahunya tulisan arab. Titik. Pokoknya setan takutnya cuma sama tulisan arab.

Gara-gara itu juga, saya pernah merengek sama Bapak agar membelikan hiasan kaligrafi arab. Maksud saya, biar bisa dipasang di ruang tamu, biar ndak ada setan yang masuk ke rumah.

Lebih konyol lagi, dulu saya pernah begitu selo menulis huruf-huruf hijaiyah di dinding kamar saya. Huruf-huruf itu saya salin dari buku Iqro jilid 1, harapannya agar tak ada setan yang berani masuk ke kamar saya. Huruf hijaiyah kan huruf arab, jadi setan pasti ndak bisa masuk kamar saya, karena saya yakin, setan takut sama huruf arab.

Emak sampai terheran-heran, lalu bertanya kenapa saya corat-coret huruf arab di dinding kamar. “Biar setan ndak bisa masuk tho, Mak!” Emak saya hanya nyengir, mungkin membatin: “Demit goblok mana yang bisa diusir cuma dengan huruf Alib Ba Ta.”

Kalau ingat itu, saya jadi merasa sangat bodoh. Kok ya bisa-bisanya saya mengira demit bakal takut hanya karena saya menulis huruf arab di dinding kamar.

Tapi saya tentu memakluminya, namanya juga anak kecil.

Dan sungguh beruntungnya saya, karena ternyata saya bukan satu-satunya orang yang konyol dalam perkara demit ini. Puji syukur, ada yang lebih konyol dari saya. Sebut saja namanya Karyo. Ia temannya teman saya.

Suatu malam, sekitar jam 11 malam, Karyo pulang sehabis menonton dangdut. Ia pulang sendirian, berjalan kaki, karena jarak tempat tontonan dengan rumahnya tak jauh-jauh amat. Kawan-kawannya masih berjoget di depan panggung dangdut, pertunjukan dangdutnya memang belum usai. Karyo sengaja pulang lebih awal karena ia masih ada keperluan rumah yang harus diselesaikan.

Saat perjalanan pulang, tibalah Karyo melewati jalan yang begitu sepi dan tanpa penerangan yang cukup. Kiri-kanannya hanya berupa kebun kosong.

Karyo agak bergidik. Maklum, walau raganya sangar, mental si Karyo ini serapuh kapas cotton bud. Si Karyo mulai merinding, bulu kuduknya berdiri hebat. Untuk menenangkan diri, ia pun menyulut rokok yang ada di sakunya. Karyo pun berjalan dengan langkah yang agak cepat, takut kalau-kalau nanti bakal ada penampakan demit yang menganggu.

Dasar nasib siapa yang tahu. Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih.

Benar saja, yang ditakutkan oleh Karyo akhirnya terjadi juga. Baru beberapa hisapan rokok, Karyo sudah menyaksikan penampakan demit. Namun bukan demit seperti pocong terbang, Genderuwo fangkeh, atau kuntilanak nongkrong di atas pohon. Melainkan sosok demit yang justru hadir dari kepulan asap rokok yang ia embuskan.

Entah bagaimana ceritanya, asap rokok yang Karyo tiupkan ke udara mendadak berubah menjadi gumpalan asap yang begitu besar mengepul dan membentuk sosok menyerupai manusia yang tinggi besar. Sontak si Karyo ketakutan setengah mati, rokoknya langsung ia buang.

Iklan

Karyo ingin lari sekencang-kencangnya, tapi kakinya terasa kaku. Ia hanya bisa terdiam. Keringat dingin pun mengucur deras.

Di tengah ketakutannya, ia teringat dengan kata seorang kawan bahwa setan atau demit takut dengan bacaan ayat-ayat Al-Quran. Namun sial bagi Karyo, rupanya ia sama sekali tidak hafal satu pun ayat Al-Quran. Boro-boro hafal Quran, lha wong ngaji Iqro saja tak pernah tuntas.

Akhirnya, dengan terbata-bata dan penuh rasa ketakutan, Karyo mengucap dengan keras “Alif! Ba! Ta! Alif, Ba, Ta.” Dengan harapan si demit bisa segera enyah dari hadapannya.

Ajaib, sosok demit asap yang ada di hadapannya itu pun hilang. Iya, hilang. Tiga huruf awal hijaiyah itu rupanya berhasil mengusir sang demit asap. Ampuh, sungguh ampuh.

Saya yang diceritani kisah tadi hanya bisa geleng-geleng sambil tersenyum geli. Rupanya ‘Alif-Ba-Ta’ cukup bisa diandalkan untuk mengusir demit. Tapi saya ndak yakin demit itu hilang karena panas oleh bacaan huruf hijaiyah yang diucapkan Karyo; saya lebih yakin, demit itu hilang karena ndak kuat menahan tawa saking gelinya.

Terakhir diperbarui pada 1 Juni 2017 oleh

Tags: dangdutDemitKaryo
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Dangdut Lawas OM Lorenza Melawan Hegemoni Dangdut Koplo MOJOK.CO
Esai

Dangdut Lawas OM Lorenza Obat Kejenuhan Dangdut Koplo: Wayahe Wong Lawas Tampil

11 Februari 2025
Penonton Dangdut Koplo, Fans NDX & Guyon Waton SDM Rendah MOJOK.CO
Esai

Penonton Dangdut Koplo dan Fans Guyon Waton & NDX Dianggap SDM Rendah, Tukang Kisruh, dan Tukang Rusak Festival

2 Juli 2024
Omong Kosong Dangdut Miskin Tema dan Kamu Perlu Tahu Karya Monumental Dangdut Ngapak MOJOK.CO
Esai

Omong Kosong Dangdut Miskin Tema dan Kamu Perlu Tahu Karya Monumental Dangdut Ngapak

25 April 2023
Warisan Penting Didi Kempot untuk Musisi Indonesia Zaman Kiwari MOJOK.CO
Esai

Warisan Penting Didi Kempot untuk Musisi Indonesia Zaman Kiwari

26 Februari 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.