MOJOK.CO – Saya kagum banget sama kepercayaan diri Pak Luhut Binsar. Nggak ada tukat-tukatnya sama kualat. Nanti yang mati cuma rakyat ini. Pokoknya yang penting yakin.
Namanya aja memegang mandat rakyat. Bekerja untuk rakyat. Keyakinan diri penting banget. Soal salah atau benar, momennya pas atau nggak, semuanya urusan belakang. Dan saya selalu dibuat kagum sama Pak Luhut Binsar Pandjaitan. Beliau itu punya kepercayaan diri yang sundul langit. Kayak orang yang nggak takut kualat Ketika bekerja untuk rakyat.
Lha wong melawan sekelas Said Didu saja Pak Luhut nggak perlu sampai turun gunung sendiri. Pak Said Didu, lho, mantan staf khusus Menteri ESDM. Nggak main-main dong kualitasnya Pak Didu. Apalagi serangannya, tuh, keras banget. Pak Said menyerang Pak Luhut lewat konten Youtube yang dikasih judul “Luhut: Uang, Uang, dan Uang”.
Apa komentar Pak Luhut Binsar? “Saya tidak terpikir soal itu. Ya tidak tahu, itu urusan anak buah saya.” Wih, cakep banget. Urusan kayak gini itu remeh betul.
Ini kayak seorang jenderal veteran yang sangat percaya diri di medan perang. Beliau cuma ngirim 1000 prajurit invantri aja buat ngadepin barisan depan lawan yang berisi 10.000 kavaleri. “Urusan anak buah saya.” Tsaaahhh….
Apa jadinya kalau jenderal perang nggak percaya diri. Pasti nggak bakal tenang memikirkan strategi menghadapi taktik lawan. Pasti kepikiran terus dan lama-lama kalah angin. Kalau sudah begitu, bisa kalah perang. Makanya, saya kagum betul sama Pak Luhut Binsar. Biar agak akrab, izinkan saya memanggil beliau Opung Luhut Binsar.
Nah, kalau sekelas Said Didu aja cukup dihadapi bawahan, apalagi cuma pandemi virus corona. Barang kecil kayak gini ngapain ditakutin. Hadapi aja, toh Indonesia masih lebih baik ketimbang negara-negara lain. Lihat, tuh, Amerika Serikat dan Italia yang jumlah kasusnya sampai ratusan ribu. Indonesia? Cuma 4 ribuan dan yang meninggal nggak sampai 500 orang.
Eits, ini bukan kata saya, ya. Ini pernyataan penuh percaya diri yang dikemukakan Opung Luhut Binsar. Jadi, kalau kamu mau marah jangan ke saya, tapi ke Opung Luhut aja. Berani?
Jadi, beliau menjelaskan bahwa angka kematian karena virus corona masih di bawah 500 orang dengan 4 ribuan orang yang terinfeksi. Sementara itu jumlah penduduk Indonesia itu ada 270 juta jiwa.
“Buat saya juga jadi tanda tanya sih, kenapa jumlah yang meninggal sampai hari ini, maaf sekali lagi, itu kita angkanya nggak sampai 500 padahal penduduk kita ini kan 270 juta, infected 4 ribuan lebih katakan kali sepuluh jadi 50 ribu,” kata Opung Luhut Binsar saat konferensi pers secara virtual dan dikutip oleh Detik.
Ckckck…betapa kagumnya saya. Butuh tingkat kepercayaan diri yang luar biasa, lho, untuk mengungkapkan “yang meninggal nggak sampai 500”. Seakan-akan angka kematian itu adalah sebatas perlombaan dengan negara lain. Yang paling dikit yang menang. Nanti dapat hadiah bebek sama ayam kampung kayak kalau menang lomba 17an.
Tapi bener, kok. Kata Opung Luhut Binsar, angka kematian di Amerika jauh lebih tinggi. “Lah Amerika yang bedanya lebih besar dari kita. Beda penduduk 60 jutaan itu yang meninggal 22.000, yang infected itu hampir 500 ribu. Oke lah kita mungkin kurang testing kitnya tapi saya bilang tadi sudah dikali jadi 50.000,” kata Opung Luhut.
Oleh sebab itu, contohlah Opung Luhut. Gagah berani menghadapi kenyataan. Kualat? Makanan kucing ya?
Tentu kamu masih ingat, beberapa bulan yang lalu Ketika Opung Luhut Binsar menanggapi virus corona yang diperkirakan sudah masuk Batam dengan bercanda. Opung bercanda kayak gini: “Corona? Mobil, ya?”
Nggak lama kemudian, virus corona jadi bencana nasional. Ini tentu bukan salah Opung. Masak bercanda saja nggak boleh. Kata orang Jawa: “Sing penting yakin. Perkoro kualat pikir keri.” Lho, sudah bener, kan. Kualatnya Indonesia karena meremehkan virus corona memang dipikir mati-matian, belakangan…sama rakyat.
Saya semakin salut sama abdi rakyat yang kini bekerja sangat keras membantu Pak Jokowi. Ada Pak Terawan, ada Pak siapa lagi ya lupa namanya pokoknya ada, termasuk Opung. Yang bercandaannya dulu jadi awal kualat, tapi tetep bisa kerja dengan senyum semringah. Ini kalau nggak percaya diri apa namanya. Kualat urusan belakang. Nanti kan cuma rakyat yang mati. Santai.
Abdi rakyat Indonesia ini memang bener-bener luar biasa, ya. Sangat kompeten. Yang kayak gini nggak mungkin dipilih Pak Jokowi karena kepentingan politis. Eh, yang milih para menteri itu Pak Jokowi, kan? Masak ya Yu Djum. Biarkan Yu Djum jualan gudeg dengan damai.
Nggak ada tukat-tukatnya sama kualat. Gimana kalau tiba-tiba angka kematian di Indonesia njepat lebih tinggi? Kan barusan Pak Yuri, Jubir Menkes mau jujur juga. Beliau buka data asli tentang corona di Indonesia.
Jadi, akhirnya, Pak Yuri membuka data Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Totalnya ada 139.137 ODP dan 10.482 PDP. Sebelumnya, disebutkan cuma 4 ribuan saja yang PDP. Lho, lho, kalau jumlah ODP dan PDP ternyata lebih dari 10 ribu, nanti yang meninggal bisa lebih dari 500 orang, dong? Kepercayaan diri Opung Luhut Binsar salah, dong?
Ahh, nggak papa. Ingat, sing penting yakin. Percaya diri, dong. Kan yang mati cuma rakyat ini.
BACA JUGA Luhut Binsar Panjaitan itu Orang Baik atau tulisan-tulisannya lainnya dari Yamadipati Seno.