MOJOK.CO – Rusia membuka Piala Dunia 2018 dengan gegap gempita setelah mengalahkan Arab Saudi dengan skor 5-0. Pertanda tuan rumah Piala Dunia bakal melaju jauh?
Pertandingan pembuka Piala Dunia 2018 berjalan mulus bagi tuan rumah, Rusia. Berhasil meredam lini tengah Arab Saudi, tim asuhan Stanislav Cherchesov nampak begitu mudah untuk membuat peluang ketika berhasil mencapai sepertiga akhir lapangan. Terutama dari sisi lapangan, menggunakan cara yang sangat spesifik.
Rumput Stadion Luzhniki, tempat pembukaan Piala Dunia 2018, nampak cukup tebal. Situasi yang memungkinkan seorang pemain sepak bola memaksimalkan umpan jauh. Rumput yang lebih empuk memudahkan pesepakbola mengangkat bola dan mengarahkannya dengan lebih pasti. Apakah tukang potong rumput Rusia sudah merencanakannya?
Selain situasi lapangan yang memang sangat membantu, pemain-pemain Rusia juga mampu memaksimalkan tinggi badan. Dan perlu diingat betul, menyundul bola tidak hanya soal tinggi badan semata. Duel udara juga perlu teknik, mulai dari posisi berdiri, teknik memasukkan tangan ke tubuh lawan, dan menggunakan daya lompat lawan sebagai pijakan. Semuanya nampak dari dua gol Rusia.
Sementara itu, Arab Saudi di bawah asuhan Juan Antonio Pizzi berusaha tidak tertelan arus dan cara bermain Rusia yang lebih direct. Arab Saudi mencoba bermain penguasaan bola, terutama di babak pertama, tepatnya sebelum dan sesudah gol pertama Rusia yang dicetak oleh Yuri Gazinsky.
Tim tamu memang tak bisa lama-lama menguasai bola karena pressing yang intens di lapangan tengah. Oleh sebab itu, kecepatan umpan pun meningkat, sebagai bentuk respons pressing Rusia. Sayangnya, Arab Saudi tak mampu secara konsisten menggunakan situasi ini untuk masuk ke kotak penalti Rusia.
Kesulitan menciptakan peluang, Rusia lebih nyaman untuk memutus serangan sejak awal. Bahkan, di babak kedua, Rusia cukup sering mencuri bola di wilayah pertahanan Arab.
Situasi berubah lebih “tenang” di akhir babak kedua. Arab berusaha menurunkan tempo dan memainkan ciri khas mereka di bawah asuhan Juan Antonio Pizzi. Sayangnya, selain sudah terlambat untuk berinisiatif, pemain-pemain Arab kehilangan bola ketika mencoba melewati lapangan tengah. Selain karena pressing yang cukup baik, kesalahan mendasar dari pemain yang menjadi sebab.
Partai pembuka menjadi milik Rusia. Sebagai umat Allah, Arab langsung diujung tanduk lantaran lawan-lawan berat yang sudah mengadang. Apakah Tuhan malu tidak mengabulkan doa jutaan umat Arab Saudi? Hanya Tuhan yang tahu, bukan? Kita ini siapa, selain hanya manusia.