[MOJOK.CO] – Ada 7 alasan yang menjadi latar belakang 5 pemuda tanggung mencintai Yamaha Nmax.
Yang penting jalan dulu saja. Ketimbang banyak rencana, namun tiada yang menjadi nyata. Berdasarkan niat besar untuk berkumpul dan berorganisasi, 5 pemuda tanggung dari Yogyakarta membentuk paguyuban pencita Yamaha Nmax. Mereka belum punya nama resmi, belum punya aturan-aturan yang terkadang ribet. Yang mereka punya adalah militansi.
Paguyuban pecinta Yamaha Nmax tanpa nama ini digawangi oleh Jovito Caesar, Johan Albert, Vicky Mahendra, Dion Krisna, dan Petrus Bayu. Kelima pemuda tanggung ini berkuliah di satu universitas, yaitu Atmajaya Yogyakarta.
Kelimanya berasal dari Fakultas Ekonomi. Mereka tak punya tempat meet up yang pasti. Semuanya didasarkan kepada suasana hati dan isi kantong. Bisa di pelataran mal waktu tengah malam atau parkir sembarang di depan angkringan. Luwes. Namanya juga mahasiswa.
Lalu, kenapa mereka memilih Yamaha Nmax sebagai tunggangan? Mojok Institute menemui salah satu pegiat paguyuban pecinta Nmax tanpa nama ini. Namanya Jovito Caesar Sulistyawan, mahasiswa semester 6. Beliau mengungkapkan 7 alasan yang mewakili rekan-rekannya mengapa memilih motor matik dengan cc besar ini.
1. Menghapus citra kimcil ketika menunggangi Suzuki FU 2008
Jovito Caesar, atau yang biasa dipanggil Vito, pernah menunggangi Suzuki FU ketika baru masuk kuliah pada tahun 2014. Kuda besi tersebut merupakan lungsuran dari kakaknya semasa SMU. Jangan salah, FU yang ditunggangi Jovito punya sejarah yang sungguh berwarna ketika masih ditunggangi kakaknya. Cerita yang bakal hadir di Mojok. Tunggu saja.
Jadi, Vito sendiri gerah dengan citra yang kurang enak di telinga dari Suzuki FU. Saat itu, FU dianggap sebagai “motornya kimcil”. Apa itu kimcil? Kita bahasa lain waktu.
Lantaran sudah berkuliah dan tengah merenda jalan kematangan, maka jalan awal yang ditempuh adalah mengganti tunggangan. Maka, dipilihlah Yamaha Nmax tahun 2017.
2. Bodi Yamaha Nmax yang sporty dan modern
Yamaha Nmax 2017 yang dibeli Vito merupakan tipe pertama yang masuk ke Yogyakarta. Warna hitam yang menjadi pilihan. Bagi pemuda berusia 22 tahun tersebut, Yamaha Nmax punya bodi yang sporty dan modern. Sangat cocok untuk pemuda yang ingin terbebas dari kesan kimcil dan memasuki gerbang kedewasaan dan kematangan.
3. Bagasi luas, cocok untuk mahasiswa multi-talenta
Bagasi Yamaha Nmax sangat lega dengan volume mencapai 23 liter. Bagi Vito, bagasi yang besar sangat membantunya mengikuti kegiatan perkuliahan.
Bagasi yang besar biasanya dimanfaatkan sebagai tempat helm, jas hujan, atau kunci-kunci. Nah, bagi mahasiswa seperti Vito, bagasi yang lega cocok dijadikan tempat menyimpan bahan-bahan kuliah yang banyak, skripsi yang revisiannya tiada henti, hingga baju atau kaos untuk perkuliahan sore. Ketimbang balik ke rumah ketika perkuliahan siang selesai hanya untuk ganti kaos.
Pada saat-saat tertentu, bagasi Yamaha Nmax cocok digunakan sebagai tempat menyimpan bekal dari rumah. Mahasiswa dengan dana jajan yang terkadang tidak bisa diandalkan harus diakali dengan membawa bekal dari rumah.
Pun, saking leganya, beberapa saat lalu sempat viral sebuah video seorang ibu yang memandikan anaknya di menggunakan bagasi Yamaha Nmax sebagai ember!
4. Harga yang bersaing, lebih murah ketimbang Honda PCX
Ketika dirilis, harga Yamaha Nmax yang dipinanbg Vito dibuka di harga 28 juta sudah menggunakan sistem antilock breaking system (ABS). Sementara itu, Honda PCX dibuka dengan harga 40 juta! Dari pertimbangan harga pun sudah ketahuan mengapa Vito memilih Yamaha Nmax ketimbang PCX.
Saat itu, rencana melokalkan produksi PCX baru saja diumumkan. Sebelumnya, PCX diproduksi di Vietnam, sebuah fakta yang membuat harga jualnya menjadi melambung. Nah, Honda sendiri berusaha melokalkan produksi PCX menjadi di Indonesia. Kebijakan yang bakal menekan harga jual PCX menjadi berkisar antara 27 hingga 32 juta saja.
5. Sistem pengereman ABS
Sistem pengereman antilock breaking system atau yang biasa disingkat ABS berguna untuk menghentikan penguncian roda pada motor atau mobil ketika dilakukan pengereman mendadak.
Ketika motor melaju dengan kecepatan tinggi dan pengendara melakukan pengereman secara mendadak, roda motor akan terkunci sementara motor masih melaju. Oleh sebab itu, pengendara akan kesulitan mengendalikan laju motor dan biasanya terjatuh.
ABS melakukan pengurangan laju kendaraan secara gradual dengan pengereman bertahap yang metode kerjangan dilakukan secara mekanis. Tujuannya tentu saja supaya roda kendaraan tidak terkunci sehingga potensi daya dorong kendaraan akan berkurang secara bertahap.
Pada Yamaha Nmax, teknologi ini sangat penting dan berguna, terutama bagi pengendara belia yang masih belum stabil secara mental di jalan raya.
6. Yamaha Nmax nyaman untuk perjalanan jauh
Salah satu aspek yang menunjang Nmax ketika digunakan untuk perjalanan jauh adalah penampang jok yang lebar dengan busa yang cukup tebal. Cocok untuk menyangga pantat lebar dari penunggang berbadan besar. Setang Yamaha Nmax juga lebar dan ringan ketika diajak bermanuver. Motor touring yang bersahabat.
Paguyuban pecinta Yamaha Nmax yang dirawat oleh Vito dan kawan-kawan memang belum melahan kilometer yang cukup banyak. Jarak paling jauh yang pernah ditempuh paguyuban pemuda tanggung ini adalah dari Yogyakarta menuju daerah Semin di Wonosari, Gunung Kidul. Riding bersama yang dilakukan, biasanya seputaran daerah Kaliurang, Sleman, Yogyakarta.
7. Tiada alasan lain selain Yamaha memang selalu di depan
Boleh dibilang, kelima pemuda tanggung ini memang pecinta Yamaha. Mengapa? Ya karena memang selalu di depan. Progresif, seperti cita-cita para pemuda tanggung ini, yaitu bergabung dengan komunitas Nmax di Indonesia di bawah payung Nmax Nation dan menambah jumlah anggota selain dari kampus Atmajaya saja.
Meski jumlah anggotanya masih sangat sedikit, kelimanya tak gentar untuk segera menggeber roda komunitas mereka. Pancal dulu, urusan belakangan. Jalan militan yang dibutuhkan para generasi penerus Indonesia tercinta.