Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Piala Super Eropa Liverpool vs Chelsea: Apakah Lampard Sedungu Itu?

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
14 Agustus 2019
A A
Piala Super Eropa Liverpool vs Chelsea Lampard MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Piala Super Eropa antara Liverpool melawan Chelsea seharusnya jadi pertandingan pembuktian bagi Frank Lampard kalau dirinya bukan siswa baru nan dungu.

Saya rasa kekalahan Chelsea dari Manchester United di akhir minggu lalu sedikit tidak adil. Terutama kalau melihat skor akhir 4-0 untuk kemenangan United. Melihat jumlah penciptaan peluang dan penguasaan bola, setidaknya, anak asuh Frank Lampard bisa mencetak satu gol. Kalah pun tidak masalah, tetapi dengan skor tipis.

Selepas laga, banyak analis dan pundit menyerang Frank Lampard. Jose Mourinho misalnya, mewanti-wanti Chelsea untuk bermain secara compact. Compact, yang diterjemahkan secara bebas menjadi ‘kompaksi’ adalah sebuah kondisi di mana sebuah tim bisa menjaga jarak vertikal dan horizontal tetap stabil. Kompaksi vertikal adalah jarak antara barisan bek dengan striker, sementara kompaksi horizontal adalah jarak antara pemain di satu sisi dengan sisi lain lapangan.

Ketika kemasukan satu gol, Chelsea seperti membagi timnya menjadi dua kelompok besar, yaitu empat pemain untuk menyerang dan enam pemain berjaga di garis pertahanan sendiri. Ruang besar di antara lini depan dan belakang yang pada akhirnya menghukum Lampard dan Chelsea.

Pelatih muda asal Inggris itu diledek sebagai pelatih ceroboh dan teledor lantaran membiarkan jarak antara lini terbuka lebar. Benarkah Lampard memang sedungu itu?

Menjelang Piala Super Eropa melawan Liverpool, anggapan ini akan mewarnai hari-hari Lampard. Benarkah dia dungu? Saya melihat kekalahan Chelsea dengan skor besar itu sebagai “kesalahan pemula” saja.

Mantan gelandang Manchester City itu hanya waspada dengan serangan balik. Ia ingin timnya selalu unggul pemain dalam setiap proses pertandingan. Ia hanya abai dengan kompaksi timnya. Ada berapa banyak pelatih di Liga Inggris yang melakukan kesalahan sama? Ada banyak.

Melawan Liverpool di Piala Super Eropa, Lampard hanya perlu melihat kembali menit-menit awal laga melawan United. Hingga 10 menit laga berjalan, Chelsea mampu menunjukkan ide besar dari pelatihnya, yaitu progresi positif (menyerang) dengan cepat. Disertai disiplin menjaga kompaksi, ide ini bisa dipakai.

Piala Super Eropa Liverpool vs Chelsea: Lampard dan sepak bola cepat ala dirinya

Akun @sundaybedranger mengunggah sebuah potongan video di akun Twitter-nya. Ia memperlihatkan skema progresi positif yang amat cantik.

#lampardout ? pic.twitter.com/QsBd8BQ9hv

— ????? (@sundaybedranger) August 14, 2019

Beberapa proses yang dieksploitasi Chelsea adalah:

Pertama, jebakan pressing. Dengan mensirkulasikan bola di kotak penalti, Chelsea memancing beberapa pemain United untuk mendekat. Hasilnya, jebakan itu memungkinkan The Blues untuk melakukan umpan vertikal memanfaatkan ruang yang terbuka.

Kedua, Jorginho memancing gelandang United untuk mengikutinya. Akibatnya, bek kanan yang diisi Cesar Azpilicueta kosong. Kepa, penjaga gawang, bisa mensirkulasikan bola ke sisi kanan.

Ketiga, ketika sisi kanan terbuka, The Blues bisa melakukan progresi positif dengan cepat. Permainan kombinasi di lini tengah dengan satu sentuhan membuat United sulit menyusun barisan pertahanan dan Chelsea mampu masuk ke zona berbahaya dengan nyaman. Ini (mungkin) sepak bola cepat yang diincar Lampard.

Iklan

Menghadapi Liverpool di Piala Super Eropa, penyesuaian memang perlu dilakukan. Liverpool, punya kemampuan pressing dua tingkat di atas United. Liverpool bukan lagi sebuah tim “asal berlari” untuk menekan lawan. Koordinasi menekan lawan Liverpool sudah jauh lebih matang dan sulit diantisipasi.

The Blues, kemungkinan, akan sulit menerapkan jebakan pressing yang sama. Kuartet Sadio Mane, Mo Salah, Roberto Firmino, dan Divock Origi lebih terlatih ketimbang Anthony Martial, Marcus Rashford, dan Jesse Lingard. Dua bek sayap Liverpool, Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson pun lebih jago menekan sisi lapangan lawan.

Maka sudah jelas, melihat kemampuan Liverpool, The Blues tak boleh lagi membuka “ruang” yang malah menguntungkan lawan.

Chelsea harus bermain dengan kerapatan yang terjaga. Sepak bola kombinasi satu sentuhan bisa dimanfaatkan untuk menerobos lini tengah Liverpool yang compact dan bertenaga itu. Kalau bisa, Piala Super Eropa bakal menjadi pertandingan adu cerdik memanfaatkan pressing lawan.

Situasi kedua yang perlu dipertimbangkan Lampard adalah ketika Liverpool justru bermain “menunggu”. Saat ini, Jurgen Klopp bisa berbangga hati ketika Liverpool bisa bermain dengan dua macam pendekatan, yaitu pressing garis tinggi dengan intensitas yang juga tinggi dan bermain dengan blok rendah, untuk mengkeksploitasi serangan balik.

Satu hal yang pasti, laga Piala Super Eropa ini seharusnya menjadi medan pembuktian kalau Lampard bukan pelatih dungu. Ia sudah punya alat untuk belajar, yaitu kekalahan dari United dan juga punya catatan cara bermain Liverpool. Kalau sudah punya bahan untuk belajar, apa ya “siswa baru” ini masih akan gagal ketika kuis harian?

Ya bisa sih, kalau malas belajar.

Terakhir diperbarui pada 14 Agustus 2019 oleh

Tags: chelsealampardLiverpoolpiala super eropa
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
NGGAK MASUK AKAL! MU KALAH 7-0 DAN ALASAN KENAPA SEKOLAH HARUS JAM 5 PAGI!
Video

Nggak Masuk Akal! MU Kalah 7-0 dan Alasan Kenapa Sekolah Harus Jam 5 Pagi

8 Maret 2023
Todd Woodward: Ketika Orang Nggak Ngerti Bola Megang Chelsea
Video

Todd Woodward: Ketika Orang Nggak Ngerti Bola Megang Chelsea

8 September 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Tragedi Sumatra Timbulkan Trauma: “Saya Belum Pernah Lihat Gayo Lues Seporak-poranda ini bahkan Saat Tsunami Aceh”

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.