Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Mikel Arteta dalam Pusaran Penolakan Fans Arsenal pada Jose Mourinho

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
5 November 2019
A A
Mikel Arteta Dalam Pusaran Jose Mourinho dan Rasa Kangen Arsenal MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Rasa kangen fans Arsenal akan cara bermain yang cantik membuat penolakan kepada Jose Mourinho makin kuat. Mikel Arteta kandidat paling ideal?

Rasanya memang sungguh menyenangkan ketika menjadi saksi mantan pemain mentas menjadi pelatih. Apalagi ketika si pemain legenda itu menjadi pelatih klub yang kamu dukung. Romantisme seperti itu berkembang menjadi tren setelah Pep Guardiola sukses besar bersama Barcelona.

Salah satu keberhasilan Guardiola, konon katanya, karena antara pelatih dan klub sama-sama menghidupi identitas. Sebuah hubungan yang membuat manajemen Barcelona berpaling hati, dari Jose Mourinho kepada Guardiola. Mourinho dianggap terlalu “ke-aku-an”, sementara Guardiola menggunakan narasi “kami”.

Memenangi enam piala dalam satu tahun kalender menjadi rekor tersendiri yang dicatat Guardiola bersama Barcelona. Kesuksesan yang membuat banyak klub ingin menempuh jalan yang sama. Dan pada akhirnya gagal. Manchester United menjadi contoh. Ryan Giggs dan Ole Gunnar Solskjaer belum bisa memberikan sensasi yang sama.

Perasaan nostalgia dan sensasi sukses bersama mantan pemain sedang dirasakan Arsenal. Nama Mikel Arteta, Patrick Vieira, dan Thierry Henry sempat masuk daftar pelatih baru ketika Arsene Wenger memutuskan untuk mundur. Mereka “bertarung” dengan pelatih-pelatih senior seperti Unai Emery, Max Allegri, dan Leonardo Jardim.

Akhirnya, manajemen Arsenal sepakat memberikan salah satu pekerjaan paling berat di dunia ini kepada Unai Emery. Presentasi yang bagus, PowerPoint yang sedap dipandang mata, dan prestasi menjadi juara Liga Europa tiga kali berturut-turut membuat barisan mantan pemain harus mundur teratur.

Presentasi Emery di atas kertas memang bagus. Namun, di atas lapangan, presentasi itu seperti bunga bibir semata. Sebuah kondisi yang membuat manajemen Arsenal “dipaksa” mempertimbangkan untuk mengganti pelatih dalam waktu dekat. Sekali lagi, romantisme mantan pemain muncul. Nama Mikel Arteta menjadi yang terdepan.

Sebelumnya, nama yang santer disebut cocok menggantikan Emery adalah Jose Mourinho. Mantan pelatih Real Madrid itu dirasa paling pas untuk mengubah wajah sebuah klub yang kehilangan ide bermain dalam waktu singkat. Sisi pragmatis dalam diri Jose Mourinho dibutuhkan Arsenal demi masuk empat besar di akhir musim.

Saya pernah bilang kalau perjudian Arsenal sangat besar. Terlambat mengganti pelatih berpotensi mencegah Arsenal untuk kembali bermain di Liga Champions. Jika gagal lagi, tidak ada jaminan para pemain penting seperti Aubameyang dan Lacazette mau bertahan. Kehilangan dua pemain itu lebih bikin susah ketimbang gagal lolos ke Liga Champions itu sendiri.

Seiring menguatnya nama Jose Mourinho sebagai kandidat, menguat juga penolakan dari fans Arsenal. Mourinho dianggap sebagai perusak identitas. Citra diri yang membuatnya gagal mendapatkan pekerjaan pelatih Barcelona beberapa tahun silam. Jose Mourinho juga tidak punya rekam jejak yang mengesankan dengan pemain muda. Padahal, salah satu visi Arsenal adalah akademi sebagai sumber kekuatan.

Seiring menguatnya penolakan kepada Mourinho, menguat juga nama Mikel Arteta. Asisten pelatih Pep Guardiola ini dianggap paling cocok dengan identitas The Gunners. Keduanya seperti engsel yang bakal saling mengunci. Pas. Apalagi Mikel Arteta mendapat endorse secara terbuka dari Arsene Wenger.

“Dia punya kualitas untuk melatih Arsenal. Dia seorang pemimpin, punya gairah sepak bola yang tinggi, dan sangat mengenal klub ini dengan baik. Dia tahu yang dibutuhkan klub ini. Jadi, kenapa tidak?” Kata Wenger tahun lalu.

Guardiola sendiri mengakui kalau dirinya justru banyak belajar dari Mikel Arteta. Ketika Benjamin Mendy cedera panjang, Mikel Arteta mengusahakan penggantinya. Arteta melarang klub menjual Fabian Delph ketika tawaran dari Stoke City masuk pada 2017. Bersama Oleksandr Zinchenko, Delph mendapatkan sesi tambahan, sesi privat bersama Mikel Arteta untuk belajar posisi dan tugas yang baru.

Delph berubah dari gelandang bertahan yang sangat jarang dipercaya, menjadi bek kiri yang konsisten. Zinchenko, seorang winger, menjadi bek kiri potensial. Mikel Arteta juga punya kemampuan manajemen pemain yang sangat baik. Misalnya yang dia lakukan kepada Rodri ketika resmi berseragam Manchester City.

Iklan

Rodri mendapatkan sesi khusus dengan Mikel Arteta supaya si pemain bisa langsung beradaptasi dengan ide dasar Guardiola. Rodri belajar body positioning, kapan harus melalukan press kapan harus menahan diri.

Mikel Arteta juga jeli membaca pertandingan. Ketika melawan Arsenal, secara spesifik dia meminta Mendy untuk tidak melepaskan umpan silang melambung. Ketika sampai di tepi kotak penalti Arsenal, Arteta menyuruh Mendy mengirim umpan silang datar, cut back, yang saat itu disambut Bernardo Silva menjadi sebuah gol.

Ada rasa kangen yang sangat terasa di tengah-tengah fans Arsenal ketika Unai Emery kembali membuat kesalahan. Rasa kangen kepada cara bermain yang atraktif, menyerang, mendikte lawan, bukannya merasa inferior seperti yang disampaikan Emery dan Xhaka ketika melepas keunggulan dua gol atas Watford.

Rasa kangen akan sepak bola cantik yang menjadi ciri khas Arsenal selama dua dekade terakhir. Rasa kangen yang membuat penolakan kepada Jose Mourinho semakin menguat. Saya tidak sedang mendukung Mikel Arteta atau Jose Mourinho. Saya berdiri bersama narasi perubahan demi perjudian yang lebih terukur.

Perlu menjadi catatan kalau mantan pemain bukan garansi kesuksesan. Kelak, ketika Mikel Arteta menjadi pelatih Arsenal dan gagal, kamu jangan langsung menjatuhkan hukuman. Terkadang kita terluka oleh harapan sendiri, bukan karena kegagalan orang lain. Letakkan ekspektasi pada batasan yang manusiawi.

BACA JUGA Apa yang Terjadi Jika Jose Mourinho Menggantikan Unai Emery Sebagai Pelatih Arsenal? atau tulisan YAMADIPATI SENO lainnya.

Terakhir diperbarui pada 5 November 2019 oleh

Tags: ArsenalArsene WengerartetaemeryJose Mourinholiga inggrismikel artetaunai emery
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.