MOJOK.CO – Sungguh sayang jika Arsenal melepas David Luiz sekarang ini. Semenjak dilatih Mikel Arteta, pemain asal Brazil itu mulai stabil dan konsisten. Apakah ada kebenaran dari kabar ini?
Apakah Arsenal tidak akan memperpanjang kontrak David Luiz? Sebuah kabar yang cukup “aneh” karena sejak Januari 2020, performa bek asal Brasil itu mulai menanjak. Bahkan bisa disebut sebagai salah satu pemain yang cukup konsisten sejak Mikel Arteta menjabat pelatih kepala.
The breakdown: Arsenal dan masalah gaji
Diberitakan Guardian, gaji tahunan yang perlu disangga oleh Arsenal mencapai 230 juta paun. Ketika pandemi corona menghantam dunia sepak bola, sebuah strategi meringankan beban gaji dirancang. Konon, mayoritas pemain sudah setuju menerima pemotongan gaji sebesar 12,5 persen.
Artinya, jika David Luiz setuju dengan skema pemotongan gaji itu, dia akan kehilangan gaji enam digit. Saat ini, mantan pemain Benfica itu menerima 100 ribu paun per pekan. Silakan hitung sendiri gaji yang akan diterima David Luiz. Bukan hanya David Luiz, semua pemain (dan staf) Arsenal menerima kebijakan itu.
Oleh sebab itu, akan terjadi penurunan gaji secara signifikan di pembukuan tahunan. Kalau sudah begitu, di atas kertas, tidak ada alasan bagi Arsenal untuk tidak memperpanjang kontrak David Luiz. Apalagi, sebetulnya, The Gunners masih menyimpan klausul perpanjangan kontrak secara otomastis si pemain selama satu tahun.
Kontrak David Luiz bersama Arsenal akan habis di 30 Juni 2020. Seharusnya, biasanya, sebelum masuk bulan terakhir, sudah ada pembicaraan tentang masa depan. Terlepas dari apakah si pemain akan dipertahankan, atau dilepas secara cuma-cuma di akhir musim ini. Musim yang menjadi “aneh” karena pandemi corona.
Apakah berita ini hanya spekulasi media saja ketika melihat situasi kontrak si pemain? Saya merasa Arsenal tidak terburu-buru karena pandemi corona membuat semua situasi menjadi “tidak biasa”. Meskipun dulu sering tidak konsisten, melepas pemain di mana Arsenal berinvestasi 8 juta paun dengan gaji 100 ribu paun per pekan dan kontrak baru berjalan satu tahun terlalu “aneh”.
Adrian Clarke, seorang analis mengungkapkan bahwa di bawah Arteta, David Luiz menjadi salah satu penampil terbaik, bersama Shkodran Mustafi. Ini untuk konteks pemain belakang saja.
Berbagai fakta di atas menjadikan kabar dilepasnya si pemain oleh klub menjadi “agak tidak masuk akal”.
Saliba dan Gabriel Magalhaes
Musim depan, William Saliba akan resmi bergabung. Melihat performanya di Ligue 1, saya yakin fans Arsenal ingin melihat Saliba langsung bermain di tim utama sejak detik pertama. Terlepas dari usianya yang masih 19 tahun, Saliba memang bisa menunjukkan bahwa dia matang lebih cepat ketimbang usianya.
Apakah kedatangan Saliba akan menggusur David Luiz? Saya rasa tidak harus begitu. Mikel Arteta akan memberi siapa saja menit bermain jika bisa membayar kepercayaannya dengan performa apik. Tidak peduli soal usia. Sebuah kebijakan yang sukses membuat tim menjadi kompetitif lagi setelah salah arah di bawah Unai Emery.
Jika Mustafi dan David Luiz masih konsisten, sekonsisten sebelum liga dihentikan, Arteta pasti akan “tetap setia”. Bagaimanapun juga, kedua pemain tersebut, ditambah Bernd Leno, berhasil memangkas rata-rata tembakan ke arah gawang, dari 60an di era Emery menjadi 30 saja di era Arteta. Terlepas dari fakta bahwa bertahan adalah kerja tim.
Saliba adalah bek potensial. Tidak ada yang meragukannya, kecuali mungkin fans Setan, Merah, yang nggak tahu diri. Tapi, kebanyakan pelatih suka dengan “kestabilan”. Kalau semasa latihan di tengah pandemi Mustafi dan David Luiz berhasil menjaga kestabilan, tidak ada alasan untuk memisahkannya.
Selain Saliba yang sudah pasti bergabung, satu nama lagi dihubungkan dengan Arsenal, yaitu Gabriel Magalhaes. Bek berusia 22 tahun ini berkembang sangat cepat bersama Lille. Harga pasarnya menyentuh 30 juta euro. Cukup tinggi di tengah pandemi ini.
Sesuai “teori rumor” yang sudah sering saya singgung, nama Gabriel Magalhaes akan seksi buat media jika disandingkan dengan Arsenal. Meskipun, memang, Gabriel adalah prospek menarik. Usianya sudah bisa dikatakan matang, 22 tahun, dan stabil ketika diberi kepercayaan. Tinggi, berkaki kiri, dan bisa bermain di Inggris.
Katanya, sih, nama Gabriel sudah dihubungkan dengan Arsenal sejak lama. Namun, pemberitaannya semakin intens ketika kabar masa depan David Luiz menjadi perhatian. Ingat, media butuh bahan untuk dikabar. Menyesuaikan dengan teori ini, terlepas dari iya atau tidaknya Gabriel bergabung, fans Arsenal tahu latar belakangnya.
Kesimpulannya, bagi saya pribadi, sungguh sayang melepas David Luiz sekarang ini. Arsenal sendiri sudah dikabarkan akan melepas Rob Holding dan Sokratis. Mau terdengar menyakitkan atau tidak, sepak bola memang kejam. Dia yang tidak berkembang, tidak akan mendapatkan tempat. Sesederhana itu.
BACA JUGA Arsenal Jodoh Philippe Coutinho? Tentang Kebenaran Transfer dan Baik Buruknya atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.