MOJOK.CO – Unai Emery itu tipikal kebanyakan cowok. Mereka enggan berkonflik dengan pacar dan memilih berbohong. Kalau numpuk dan ketahuan, langsung dipegat! DYAR!
Beberapa hari sebelum pertandingan Manchester City vs Arsenal, rasan-rasan soal komposisi pemain yang akan diturunkan sudah ramai di Twitter. Apa pasal? Ketiadaan bek kanan dan tipisnya bek tengah menjadi bahan diskusi yang ketat.
Ketika hari pertandingan, diumumkan bahwa Ainsley Maitland-Niles tidak ikut skuat yang berangkat ke Manchester. Bek kanan muda tersebut harus absen karena cedera. Bukan hanya Ainsley, Arsenal juga tidak diperkuat Granit Xhaka yang cedera otot paha. Ringan saja, katanya. Situasi semakin rumit, Unai Emery bikin kejutan.
Melihat ke dalam skuat yang dibawa, ada nama Aaron Ramsey dan Mesut Ozil yang sudah fit. Gooners menyangka keduanya akan turun bermain mengingat beratnya laga di Etihad Stadium. Gooners berencana, Emery yang berkehendak. Pelatih baru itu memainkan Alex Iwobi, yang dalam beberapa laga terakhir turun level, dari pemain “OKE”, menjadi medioker saja.
Bersama Stephan Lichtsteiner, bek kanan yang bahkan tidak lagi dilirik Si Nyonya Tua itu, Iwobi mengisi sisi kanan dalam skema dasar 4-4-2 ketika bertahan. Di sisi kiri, duet bek kiri mengisi. Bek kiri ditempati Nacho Monreal, sedangkan bek sayap kiri diisi Sead Kolasinac. Lengkap sudah komposisi bencana. Nasib murung Arsenal bahkan sudah ditentukan sejak Unai Emery bikin komposisi ini.
Praktis, duet Iwobi dan Lichtsteiner di sisi kanan menjadi *SEMUA* sumber gol Manchester City. Jika di lapangan tengah Arsenal sudah lumayan bagus, sisi kanan seperti menyajikan pemain-pemain Liga Kampina berlaga. Saking horornya, duet Iwobi dan Lichtsteiner bisa mengalahkan wingitnya malam 1 suro. Kuntilanak pun akan minder ketemu keduanya karena kalah horor.
Jujur, komposisi ini cukup menarik. Bahkan sempat “agak bisa” mengimbangi City setelah kebobolan satu gol. Unai Emery nampaknya bisa membaca arah pertandingan. Tapi yah, ini hanya “nampaknya” saja. Toh pada akhirnya, kegoblogan Iwobi dan Lichtsteiner yang menentukan nasib Arsenal di laga tandang ini.
Oke. Itu jalannya nasib Arsenal sebelum perubahan dilakukan Unai Emery. Pelatih asal Spanyol itu, biasanya cepat melakukan adaptasi di sebuah pertandingan. Beliau bahkan tidak ragu mengganti pemain ketika jeda laga perdana. Namun, di laga ini, Unai Emery menunggu sampai hampir menit 70 untuk mengganti Iwobi dan Kolasinac.
Gooners tahu bahwa ini jenis laga di mana keberadaan dan kualitas pemain berkaliber besar dibutuhkan. Ketika Gooners mengharapkan bisa melihat Ozil, Unai Emery memberi kami Denis Suarez. Debut untuk pemain baru, yang konon didatangkan karena sesuai dengan kebutuhan taktik Arsenal. Alih-alih menggunakan tenaga Ozil di laga sepenting ini, Denis Suarez justru dapat debut.
Saya tidak bilang bahwa Denis Suarez pemain jelek. Namun, di laga-laga seperti ini, butuh pemain dengan visi yang segar dan bisa membuat peluang. Toh sepanjang babak kedua, Arsenal melepaskan 0 tembakan ke arah gawang. Satu babak itu 45 menit. Waktu yang cukup panjang untuk setidaknya bisa membuat 1 peluang saja. Namun Arsenal memang telenovela. Nggak paripurna tugas mereka kalau belum bisa mengaduk-aduk emosi Gooners.
Itu satu hal yang sudah biasa kamu rasakan. Tentunya kalau kamu Gooners dan melewati satu dekade terakhir bersama Arsene Wenger. Kenyang makan drama. Namun, keprihatinan saya justru terletak kepada Unai Emery. Beliau seperti berbohong kepada Gooners demi menghindari konflik secara langsung dengan Mesut Ozil atau Aaron Ramsey.
Konon, Ozil dan Ramsey tidak bermain karena kebutuhkan taktik. Arsenal butuh gelandang kreatif yang bisa bermain dari sisi lapangan. Alibi yang menjelaskan mengapa Iwobi-ngung mendapatkan menit bermain yang melimpah. Maaf, sesekali saya mau bermain-main dengan nama pemain saking jengkelnya.
Nah, kalau kamu Gooners dan menonton laga vs City, kamu pasti paham bahwa yang ditunjukkan Denis Suarez itu sama saja dengan peran yang biasanya dipegang Ozil.
Ozil memang gelandang serang yang posisi idealnya di belakang striker. Namun, ia juga bisa bermain melebar, menjadi wide-playmaker, seperti yang ia tunjukkan ketika memperkuat Real Madrid dan beberapa kali semasa dilatih Wenger. Kalau Ozil saja bisa bermain seperti Denis, mengapa Unai Emery menepikan Ozil?
Saya rasa Unai Emery sudah berbohong soal kebutuhan taktik. Ia hanya tidak suka dengan pemain kreatif yang “tampak” lambat. Beliau menggunakan alibi kebutuhan taktik hanya sebagai pemanis kebohongan saja.
Unai Emery itu seperti kebanyakan cowok. Mereka lebih suka tidak berkata terus terang kepada pasangannya supaya tidak marahan. Bahkan rela berbohong untuk menghindari konflik.
Cowok itu, paling malas bertengkar dengan pacarnya. Mengapa? Karena waktunya hanya akan habis untuk minta maaf dan waktu untuk main PUBG akan berkurang. Lha wong cowok selalu salah dan perannya adalah minta maaf. Bahkan kalau sebetulnya ia benar. HIYA HIYA HIYA.
Sementara itu, cewek lebih suka pacarnya berterus terang. Jujur. Bahkan kalau harus marahan, ya marahan saja. Di mata cewek, cowok yang minta maaf itu menunjukkan seberapa dalam cinta mereka. Seberapa jauh mereka disayangi. Tapi ya jangan keseringan minta maaf juga. Ingat, ini soal pacaran, bukan Lebaran.
Unai Emery ya begitu. Ia enggan berkonflik dengan Ozil dan Ramsey. Ia memilih berbohong kepada Gooners supaya semuanya terlihat “baik-baik saja”. Ia seperti cowok kebanyakan. Memendam kebenaran dan kelak akan meledak ketika kebohongan itu semakin bertumpuk dan ketahuan sama pacarnya. Dasar cowok. Tipikal. Ujung-ujungnya tetap minta maaf, tapi kali ini sambil diputusin. MODYAR.
Musim ini, secara penuh, saya tetap mendukung Unai Emery. Narasi perubahan pelatih dari Wenger ke Emery tetap menjadi alasan saya. Namun, meski mendukung, tidak ada salahnya untuk tetap mengkritik. Ini demi kebaikan Unai sendiri. Kita sama-sama cowok. Sama-sama tahu saja lah.
Sudahlah jujur saja. Kalau tidak suka, bilang tidak suka. Kalau suka, ya lekas diumumkan. Hubungan yang dirahasiakan lama-lama tidak selalu sehat. Karena yang sehat adalah olahraga dan menu 4 sehat 5 sempurna. Itu.