Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Cara Raul Sanllehi Membunuh Arsenal Secara Perlahan Ketika Membela Emery

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
24 November 2019
A A
Cara Raul Sanllehi Membunuh Arsenal Secara Perlahan Ketika Membela Emery MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Usaha Raul Sanllehi dan petinggi Arsenal membela Unai Emery adalah usaha untuk menyelamatkan harga diri sendiri. Dan membiarkan Arsenal mati perlahan?

Satu kebiasaan terulang lagi ketika Arsenal kalah dari Southampton, yaitu kalah jumlah tembakan ke arah gawang. Arsenal membuat 12 tembakan, Southampton 21. Dan ya, kalimat pertama paragraf ini saya tulis secara sadar. The Gunners memang kalah. Skor imbang 2-2 cuma bukti kalau dewa sepak bola masih welas asih.

Seperti biasanya, Unai Emery tidak punya nyali untuk menurunkan 4 pemain terbaik di lini depan. Dia memilih jalan aman. Atau setidaknya dia berpikir demikian, dengan 3 bek tengah di belakang, 2 bek sayap di sisi, dan 2 gelandang bertahan. Ada sebuah susunan 5 bek dan 2 gelandang bertahan melawan Southampton, tim yang duduk di posisi 19 dan baru saja kalah 0-9 dari Leicester City.

Ada sedikit intensitas yang terasa di awal-awal babak pertama. Tapi ya, seperti yang sudah hakekatnya terjadi, tim dengan logo meriam ini betah betul berkubang di lumpur medioker. Saya rasa Arsenal hanya unggul desain jersey saja dibandingkan Southampton. Selebihnya? Bahkan sudah saya katakan di atas. Tim ini selayaknya kalah.

Dan hasil buruk melawan Soton sudah bukan salah Emery belaka. Hasil minor ini sudah menjadi milik bersama. Kombinasi antara Emery, Raul Sanllehi, Edu, dan semua petinggi Arsenal yang pontang-panting mematut diri di depan moncong kamera wartawan. Para petinggi Arsenal, dengan bibir berbalur lipstik kemunafikan, membela Emery.

“Keadaan harus membaik supaya kami bisa mencapai target musim ini dan kami sangat percaya Unai (Emery) adalah orang yang tepat untuk pekerjaan ini. Kami bekerja sangat intensif di belakang layar untuk membalikkan situasi dan kami sangat percaya diri bisa melakukannya,” kata Sanllehi seperi dikutip Metro.

Pembelaan manis legit itu dilontarkan Sanllehi setelah Arsenal kalah dari Leicester City dengan skor 2-0. Sangat percaya diri Sanllehi bisa mengepalai tim untuk mengubah situasi dan Emery adalah sosok yang tepat. Apa yang terjadi ketika melawan Soton, tim peringkat 19? Arsenal bermain dengan 5 bek dan tidak punya kejelasan cara bermain di atas lapangan.

Saya memahami kalau pembelaan Sanllehi adalah bahasa public relation saja. Sebuah bahasa yang menjadi media untuk menyampaikan bahwa kondisi tim tetap baik-baik saja meskipun ungkapan Emery out sudah membahana sejak Agustus 2020 yang lalu. Pada kenyataannya, kalimat manis Sanllehi justru terasa perih di tenggorokan karena performa di atas lapangan lebih bisa menjelaskan kondisi Arsenal ketimbang lip service para petinggi.

Kenapa Sanllehi dan Edu rela menghabiskan waktu dan mengikis kesehatan jantungnya dengan terus mendukung Emery?

Minggu yang lalu, David Ornstein, lewat The Athletic, membuka daftar calon pengganti Arsene Wenger yang sudah didekati oleh manajemen. Mereka adalah Max Allegri, Mikel Arteta, Patrick Vieira, Thierry Henry, Julen Lopetegui, Ralf Rangnick, dan Jorge Sampaoli. Betul, tidak ada nama Emery di dalam “daftar rahasia” tersebut.

Namun, yang kemudian terpilih adalah Emery. Manajemen bersepakat. Satu suara. Oleh sebab itu, polah tingkah ide dan visi Emery sudah mendapatkan restu dari manajemen. Maka tidak heran apabila Raul Sanllehi membela Emery begitu keras. Ada nama baik dan reputasi yang juga sedang dipertaruhkan oleh manajemen.

Sikap itu sebetulnya bisa dipahami. Kamu, sebagai pemimpin, sudah menunjuk satu orang untuk mengerjakan sebuah proyek besar. Kamu tertarik dengan presentasi yang disajikan si pelamar. Kamu pun membawa presentasi itu ke jajaran direksi untuk mendapatkan restu. Ketika presentasi dan proposal si pelamar diterima, ada namamu yang juga dijaminkan.

Namun, sikap Sanllehi justru sebuah keputusan yang akan membunuh Arsenal secara perlahan. Pertama, semakin jarang menang, peluang Arsenal lolos ke Liga Champions semakin sulit. Apalagi, beberapa tim papan tengah tengah berada dalam performa terbaik. Misalnya Leicester yang mempecundangi Emery di segala area itu.

Kedua, pemain-pemain penting akan hengkang. Tidak perlu saya jelaskan kalau pemain seperti Aubameyang dan Lacazette, dua pemain yang rutin menyelamatkan Arsenal, adalah pemain ambisius. Tidak heran jika keduanya ingin hengkang musim depan ketika Arsenal lebih suka kejar-kejaran dengan Soton di zona degradasi ketimbang berusaha mendongkel duologi Liverpool dan Manchester City.

Iklan

Ketiga, pesan yang tersampaikan kepada calon pemain baru akan sangat salah. Terus mempertahankan Emery sudah seperti keputusan yang akan menutup keran potensi pemain. Kegagalan memaksimalkan pemain-pemain berkualitas dan sikap konfrontatif Emery kepada Mesut Ozil tentu menggangu perkembangan pemain.

Keraguan untuk memecat Emery yang semakin menumpuk itu akan membunuh Arsenal secara perlahan. Sebuah kondisi yang saya yakin fans Arsenal di luar sana sudah memahaminya.

Raul Sanllehi menjadi kesayangan fans di musim panas yang lalu. Dia sampai mendapatkan julukan Don Raul atas aksi pembelian pemain yang brilian. Namun, julukan Don Raul itu akan kehilangan makna, kehilangan unsur kasih sayang di dalamnya, ketika Arsenal dibiarkan kehilangan harapan.

Don Raul, perubahan selalu menyisakan sakit. Jangan gentar menempuh rasa sakit itu. Jika rasa sakit dibutuhkan demi perubahan terbaik di masa depan, saya yakin, Gooners akan merelakan dirinya bersama-sama menanggung sayatan rasa sakit itu. Namun, jika Anda membiarkan The Gunners mati perlahan, fans akan bersorak ketika rasa sakit itu merobek jantung Anda.

BACA JUGA Mikel Arteta Dalam Pusaran Penolakan Fans Arsenal Pada Jose Mourinho atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 24 November 2019 oleh

Tags: Arsenalaubameyangemerylacazetteliga inggrisozilsanllehi
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

22 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.