MOJOK.CO – Arsenal vs Manchester City ditunda sebagai langkah pengamanan virus corona. Ini langkah yang tepat karena nyawa manusia tidak ternilai. Sepak bola minggir dulu.
Sekitar 18 jam sebelum artikel ini tayang, Menteri Kesehatan Inggris, Nadine Dorris positif virus corona. Dorris mulai merasa sakit sejak Jumat (06/03) setelah menandatangani instrumen hukum yang menyebutkan bahwa virus corona menjadi penyakit yang tertanggung oleh asuransi. Instrumen hukum ini memungkinkan perusahaan-perusahaan asal Inggris mendapatkan perlindungan asuransi dari pemerintah.
Nadine Dorris kini berada dalam pemantauan ketat. Hari Minggu (08/03), Dorris diketahui mengunjungi kediaman Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, ketika International Women’s Day. Saat ini, sudah keluar sebuah usulan untuk menangguhkan parlemen Inggris. Sebuah langkah pengamanan sudah dilakukan sesuai dengan action plan Inggris Raya terkait virus corona.
Sikap yang sama diambil oleh manajemen Arsenal menjelang laga melawan Manchester City. Sebuah langkah pengamanan diambil berdasarkan action plan tersebut. Usulan kepada otoritas sepak bola Inggris pun sudah diterima. Menanggapi respons manajemen Arsenal terhadap potensi penularan virus corona, otoritas Liga Inggris menunda laga Arsenal vs Manchester City.
Sebab ditundanya Arsenal vs Manchester City
Saya terjemahkan pernyataan resmi Arsenal terkait penundaan laga melawan Manchester City. Kamu bisa membaca artikel aslinya di arsenal.com. Kira-kira begini intinya:
Evangelos Marinakis, pemilik Olympiacos, positif mengidap virus corona. Pada Jumat dini hari waktu Indonesia, Arsenal menjamu Olympiacos di ajang Liga Europa. Marinakis hadir di pertandingan tersebut. Beliau duduk di ruangan VIP dan bertemu dengan beberapa petinggi Arsenal, termasuk beberapa pemain, setelah pertandingan.
Manajemen Arsenal sudah berkonsultasi dengan pihak-pihak terkait. Manajemen Arsenal juga sudah melakukan pelacakan ke beberapa orang berpotensi tertular virus corona menyusul pertemuan dengan Marinakis. Langkah-langkah manajemen Arsenal ini disesuaikan dengan action plan yang sudah disetujui oleh pemerintah Inggris Raya.
Medical advice yang diterima oleh Arsenal menyebutkan kalau potensi penularan virus corona masih sangat rendah. Namun, menajemen tidak mau mengambil risiko. Sesuai action plan Inggris Raya, beberapa pemain yang bertemu dengan Marinakis diisolasi di rumah masing-masing selama 14 hari dari sejak mereka bertemu dengan pembawa virus tersebut.
Selain beberapa pemain yang identitasnya masih dirahasiakan, manajemen Arsenal juga “merumahkan” empat staf selama 14 hari ke depan. Oleh sebab itu, para pemain Arsenal tidak bisa bertanding melawan Manchester City. Otoritas Liga Inggris pun memutuskan untuk menunda laga penting ini.
Manajemen Arsenal juga mengungkapkan keprihatinannya terkait beberapa fans yang sudah terbang ke Manchester untuk menonton laga ini. Tiket yang sedianya untuk pertandingan Kamis dini hari waktu Indonesia masih bisa digunakan setelah otoritas Liga Inggris sudah menentukan jadwal terbaru.
Saya sendiri sangat yakin kalau penundaan laga Arsenal vs Manchester City adalah langkah yang tepat. Langkah paling tepat adalah mencegah. Jika sudah ada yang tertular atau merasa mengalami gejala-gejala virus corona, sebaiknya tidak panik dan berpikir logis.
Ikuti langkah-langkah yang ditempuh manajemen Arsenal. Pertama, hubungi rumah sakit ketika merasakan gejala virus corona. Selama proses karantina, jangan kabur dengan beralasan “mencari nafkah”. Kalau kamu kabur dengan alasan mencari nafkah lalu menulari keluarga, di masa depan, kamu mau menafkahi siapa kalau mereka “sudah tiada” karena virus corona?
Kedua, jika belum tertular, jaga kebersihan diri. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Konsumsi vitamin atau jamu-jamuan untuk menjaga imun tubuh. Sampaikan kabar ini ke persekutuanmu. Speak up! Jangan karena merasa bukan ahli kesehatan lalu diam saja. Sampaikan hal-hal sederhana ini ke persektuanmu. Jangan coba atur….ashh opoh!
Waktunya menunda semua kompetisi sepak bola?
Jonas Giavera, kontributor Guardian dan FourFourTwo baru saja menyampaikan “pendapat logis”. Jonas menyarankan otoritas semua liga untuk menunda kompetisi selama beberapa bulan sampai histeria virus corona mereda. Terutama setelah vaksin untuk COVID-19 ini ditemukan.
Menurut Jonas, pertandingan tanpa penonton itu “tidak membantu siapa-siapa”. Masih menurut Jonas, fans seperti “ditinggalkan”, lalu federasi seperti memaksa pertandingan untuk terus berjalan padahal risiko virus corona masih tinggi.
Kalau tertular, kompetisi seperti Euro, Olimpiade, dan Copa America tidak ada gunanya. Penundaan seperti laga Arsenal vs Manchester City penting untuk dipertimbangkan.
Terakhir, Jonas menekankan kalau pertandingan tanpa penonton itu tidak punya benefit untuk semua pihak. Pada dasarnya, saya setuju dengan penghentian semua liga selama beberapa bulan. Kita tidak akan “mati” ketika tidak menonton bola selama beberapa bulan. Kita akan “mati” kalau tertular virus corona dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, bukan?
Saya juga sadar kalau pertandingan dihentikan, banyak orang akan terdampak secara ekonomi. Kalau di Eropa, para pemain di lima liga besar mungkin tidak akan terdampak karena gaji yang “cukup” untuk bertahan hidup selama beberapa bulan. Otoritas liga perlu memikirkan “skema penyelamatan” untuk staf dan pekerja stadion yang digaji rendah. Kehidupan mereka harus disokong.
Pada akhirnya, sepak bola harus berlutut di depan nyawa manusia dan kesehatan masyarakat. Sepak bola sejatinya kebutuhan nomor sekian, sementara nyawa adalah yang utama. Bukan begitu, kawan?
BACA JUGA Yang Membunuh Kita Bukan Corona Virus, tapi Kelakuan Kita Sendiri atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.