Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Arsenal dan 2 Kartu Merah: Craig Pawson Serta Semua Wasit Liga Inggris Mengantre Paling Depan Masuk Neraka Jahanam

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
3 Februari 2021
A A
Arsenal dan 2 Kartu Merah: Craig Pawson Serta Semua Wasit Liga Inggris Mengantre Paling Depan Masuk Neraka Jahanam

Arsenal dan 2 Kartu Merah: Craig Pawson Serta Semua Wasit Liga Inggris Mengantre Paling Depan Masuk Neraka Jahanam

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Craig Pawson bakal digoreng di minyak panas, diangkat ketika golden brown, dan disajikan untuk dimaki berjamaah oleh fans Arsenal.

Pesepak bola akan diistirahatkan ketika performanya ambruk. Pelatih akan dipecat jika gagal menciptakan konsistensi dan berprestasi. Intinya, di semua pekerjaan, ada risiko disingkirkan ketika performa pekerja tidak maksimal. Namun, “hukum” itu tidak berlaku untuk wasit-wasit Liga Inggris, salah satunya Craig Pawson.

Sebetulnya saya sudah jengah menulis soal “penderitaan” Arsenal yang diakibatkan kebodohan wasit Liga Inggris. Mohon maaf jika saya menggunakan kata “bodoh” di sini. Kinerja wasit Liga Inggris sudah jauh dari kata normal. Mereka lebih banyak membuat kontroversi ketimbang keputusan yang waras dan konsisten.

Meskipun menggunakan Arsenal sebagai contoh, saya yakin banyak fans klub Liga Inggris yang sadar bahwa para wasit sudah terlalu busuk. Wasit memang manusia. Tidak mungkin lepas dari kesalahan. Namun, jika wasit konsisten untuk tidak konsisten, evaluasi sudah sewajarnya dilakukan. Bahkan bukan hanya evaluasi, tetapi sanksi.

Selayaknya bekerja dan bertanggung jawab untuk satu posisi, wasit, dalam hal ini Craig Pawson seharusnya hafal dengan isi aturan. Bahkan ketika sudah terjadi perubahan dalam peraturan tersebut.

Sebelumnya, di dalam laws of the game yang berlaku, seorang pemain yang menghalangi peluang gol murni dengan pelanggaran akan langsung mendapat kartu merah. Istilah ini dinamakan triple-punishment. Hukuman larangan tiga laga akan berlaku.

Namun, pada 2016, aturan ini sudah dianulir dan disahkan oleh IFAB (International Football Association Board). Pemain yang melakukan pelanggaran untuk mencegah peluang gol murni hanya akan mendapatkan, maksimal, kartu kuning kecuali dilakukan secara sengaja (deliberate fouls).

Apa saja yang termasuk deliberate fouls ini? Antara lain, menahan laju badan, menarik baju, mendorong pemain, pelanggaran berbahaya, menahan bola dengan tangan, dan secara sengaja melanggar pemain dengan intensi tidak tertuju kepada bola.

Kata kuncinya adalah deliberate atau disengaja atau direncanakan. Sekarang, silakan cermati lagi “pelanggaran” yang dilakukan David Luiz. Apakah bek Arsenal itu secara sengaja menjegal kaki striker Wolves demi mencegah peluang gol murni? Omong kosong.

Jika mencermati proses “pelanggaran” itu secara teliti, terlihat ayunan kaki kiri pemain Wolves yang membentur dengkul David Luiz. Ayunan itu terjadi sebagai akibat dari kuda-kuda yang dilakukan sebelum menendang bola. David Luiz berlari ke arah bola secara alami. Apakah ketika berlari, David Luiz tidak boleh menggerakkan dengkulnya?

Kalau memang mau sengaja, bek senior Arsenal itu bisa saja menjulurkan kaki untuk mencoba melakukan tekel. Namun, dia sadar tekel dari belakang akan berakibat kartu merah. Sebagai bek senior, dia hanya bisa mengejar dan menjaga jarak. Bersiap untuk bola rebound.

John Terry, mantan bek tengah Chelsea juga heran dengan keputusan Craig Pawson. Wasit yang ketika bertugas di laga Arsenal, Arsenal selalu kalah. Menurut Terry, kejadian itu memang penalti, tetapi sungguh konyol jika sampai berbuah kartu merah. Artinya, Craig Pawson tidak menyadari perubahan aturan atau dirinya memang bodoh dan tidak tahu ada aturan seperti itu.

Jika Craig Pawson waras dan posisi pertandingan masih 11 vs 11, Arsenal bisa saja menang. Terutama ketika melihat performa buruk Wolves sepanjang babak pertama dan betapa sulitnya mereka menambah gol ketika Arsenal bermain sembilan orang setelah Bernd Leno kena kartu merah juga.

Sebuah laga bisa rusak, bukan karena performa pemain. Sering terjadi, terutama di Liga Inggris, wasit yang merusak pertandingan. Terutama untuk Arsenal, di mana banyak sekali pelanggaran yang tidak pernah menguntungkan The Gunners. Seperti injakan secara sengaja yang dilakukan Bruno Fernandes ke arah tumit Granit Xhaka. Kartu kuning saja tidak. Bodoh sekali.

Iklan

Mungkin fans Arsena sudah semakin terbiasa menjadi korban kebodohan wasit Liga Inggris, salah satunya Craig Pawson. Saya salah satunya. Dan saya bukan ingin menggerutu, tetapi mengingatkan saja, kebodohan wasit Liga Inggris pasti akan merusak klub lain. Semuanya soal tunggu giliran saja.

Selama ini, sanksi yang diterima wasit tidak waras hanya sekadar diturunkan pangkat mengadili laga Divisi 2. Sudah saatnya para klub mengajukan nota protes resmi ke FA. Wasit yang tidak waras tidak boleh bertugas. Yah, meskipun kita tahu, asosiasi Liga Inggris itu juga sama tidak warasnya.

Kalau memang protes tidak bisa dilakukan, biar Gusti Allah saja yang menjatuhkan hukuman kepada para wasit Liga Inggris. Kelak, di akhir zaman, para wasit Liga Inggris akan mengantre paling depan masuk pintu neraka jahanam.

Craig Pawson bakal digoreng di minyak panas, dibalik biar tidak gosong, diangkat ketika sudah golden brown, ditiriskan, dan disajikan untuk dimaki berjamaah.

BACA JUGA Pusing sama Cara Wasit Liga Inggris Memanfaatkan VAR dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.

Terakhir diperbarui pada 3 Februari 2021 oleh

Tags: Arsenalcraig pawsonliga inggriswasit liga inggris
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Harry Maguire Bek Dungu Manchester United Anti Bullying MOJOK.CO
Esai

Harry Maguire, Bek Dungu Milik Manchester United yang Mengajari Kita Makna Ketahanan Mental dan Cara Melawan Bullying

20 Oktober 2025
Untung Mohamed Salah Nggak Jadi Buruh di Indonesia MOJOK.CO
Esai

Beda Nasib Mohamed Salah dan Pekerja di Indonesia saat Menyuarakan Hak: Menghasilkan Ketimpangan yang Dinormalisasi

6 Januari 2025
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Vidio vs Rp18 Triliun Live Streaming Ilegal Jelang Liga Inggris MOJOK.CO
Esai

Vidio Wajib Cemas. Menjelang Liga Inggris, Keuntungan Live Streaming Ilegal Mencapai Rp18 Triliun!

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.