Sebagai seorang cewek yang lulusan Jurusan Teknik Informatika saya ingin menyampaikan uneg-uneg untuk para pemberi kerja. Ini penting, daripada kami segera diminta nikah tanpa bisa mengamalkan ijazah kami.
Dunia teknologi di era modern ini memang cepat banget perkembangannya. Bahkan, yang baru belajar bentuk abcd aja sudah dikejutkan dengan bentuk abcd yang terbaru. Kok malah bahas soal huruf, sih?
Wait, kembali ke topik!
Maksud aku, teknologi ini setiap saat selalu berubah dan berkembang menyesuaikan tuntutan zaman. Bahkan, bisa jadi setiap detik kita bernapas pasti ada saja yang menemukan solusi perkembangan teknologi terbaru. Entah dari negara bagian mana pastinya, tetapi bakal tercium juga dan menyebar luas.
Nah, bicara soal teknologi, di dunia information technology alias IT sendiri, baik itu perkuliahan atau pekerjaan lebih condong ke kaum Adam. Bahkan, di dunia pekerjaan sendiri sering menemukan kalimat “Dicari Pria” atau “Diutamakan Pria”. Untuk opsi kedua sih masing mending, tapi untuk opsi pertama?
Aku melihat sendiri di bangku perkuliahan itu yang paling menguasai dan cepat menyerap ucapan dosen-dosen itu para cowok. Meskipun rata-rata kursi depat diduduki cewek, tetap aja aku dan kaum Hawa yang lain cuma be like: Hah? Ooohhh gitu?
Ya memang, cewek itu lebih banyak menggunakan perasaan
Ya, memang harus aku akui untuk melakukan programming kita harus fokus dan memaksimalkan logika untuk memahami bahasa mesin yang bahkan bisa bilang itu bahasa alien. Sedangkan semua orang di dunia ini, baik yang masih hidup atau yang sudah almarhum pasti tahu kalau perempuan itu melakukan sesuatu berdasarkan perasaan.
Hell! Sering gitu aku nangis sampai misuh-misuh Cuma gara-gara ketinggalan titik koma di source code. Dan di saat yang sama juga aku ngelihat temen-temen cowok pada nongki-nongki adem meskipun codingan mereka ada merahnya. Tapi ajaibnya semenit kemudian program mereka kembali jalan guys!
Semenit!
Apa daya diriku yang berhari-hari baru sadar ketinggalan satu huruf. Aishhh!
Eittss, tapi ya gini-gini aku jago desain lohh! Tapi sayangnya cintanya manisnya sejagat raya, aku nemuin berkali-kali kalau desain grafis, editor, SEO dan teman analisisnya itu selalu mengincar para cowok. Kan?
Urusan programming memang cowok, tapi tolong kami dong…
Aku loh udah terima apa adanya ikhlas lahir batin kalau front-end development, back-end development, dev ops, fullstack development dan segala sesuatu tentang programming itu memang selalu dan kebanyakan lowongannya mencari cowok. Tapi tolong dong untuk urusan desain atau analisis itu kasih ruang sedikit buat kami para cewek. Kan, kasihan lulusan Jurusan Informatika cewek pada nganggur dan ujung-ujungnya disuruh nikah padahal pengen memanfaatkan ijazah IT dan mempertanggungjawabkan gelarnya di dunia kerja. Please!
Padahal banyak tuh para profesor doktor dari Jurusan Informatika berjenis kelamin cewe. Ya, meskipun Cuma segelintir dari sekian banyak IT Human. Tapi ya setidaknya ada peluang buat kami para kaum Hawa buat masuk ke dunia kerja seputar IT.
Jadi, harapan aku pribadi sih di negeri Indonesia Raya tercinta ini kedepannya bisa membuka lebih banyak peluang dalam segala kondisi dan situasi, terutama masalah kesetaraan gender. Selama masih bisa kenapa tidak?
Khoirotun Nisaa, Tanah laut, Kalimantan Selatan [email protected]