Ada istilah bahwa orang yang sabar itu disayang Tuhan. Sabar merupakan sebuah kata yang agaknya sulit untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Sabar didefinisikan oleh beberapa tokoh terkemuka sebagai tindakan untuk menahan diri dari emosi. Aristoteles bilang kalo kesabaran itu pahit, tapi buahnya manis.
Sama seperti halnya kesabaran dengan puasa gelar Manchester United. Puasa gelar merupakan sebuah istilah yang disandangkan kepada klub sepak bola yang sudah lama tidak mengangkat piala. Karena meraih sebuah title juara merupakan tujuan paling utama dari sebuah klub sepak bola apalagi klub tersebut merupakan klub raksasa.
Kesialan klub
Memang kesialan dan kemalangan sedang menghampiri klub ini baik dikompetisi domestik maupun kompetisi internasional. Bagaimana tidak, setelah ditinggalkan oleh Sir Alex Ferguson yang memilih pensiun, klub seperti tidak mempunyai ciri khas permainan yang jelas.
Sudah beberapa kali Manchester United mengganti juru nahkoda mulai dari David Moyes, Louis van Gaal, Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer hingga pelatih interim seperti Ryan Giggs, Michael Carrik, dan Ralf Ragnick. Semua tidak bisa membawa Manchester United ke jalur juara Liga Inggris.
Saya sebagai fans yang menyukai klub Manchester United dari 2007 memang merasakan kekecewaan terhadap klub. Namun rasa cinta saya kepada klub yang bermarkas di Old Traffod tersebut tidak pernah luntur hingga saat ini di era kepemimpinan Erik Ten Hag.
Saya sangat rindu dan selalu menantikan Manchester United juara Liga Inggris yang terakhir kali dimenangkan pada tahun 2013 silam. Sepuluh tahun menanti momen dimana Manchester United juara itu bukanlah hal yang sebentar. Sepertinya fans Manchester United memang dipaksa untuk selalu bersabar bagaimanapun kondisinya. Oleh karena itu, sebagian besar fans Manchester United memiliki sifat penyabar.
Keterpurukan tim kebanggaan saya, membuat banyak kerabat yang mengejek dan menghina saya, seperti mengatakan “dasar fans munyuk tim lawak, badutnya liga Inggris sang pencipta lord-lord di dunia” atau “tim pelawak merah yang lebih gemar tsunami komedi ketimbang tsunami trofi” dan bahkan ujaran yang bagi saya tidak sepantasnya mereka ucapkan kepada tim kebanggaan saya.
Namun, lagi-lagi sabar adalah kunci dari proses nyata lahirnya sebuah momen yang indah. Bahkan kata-kata beberapa motivator menjadi prinsip sabar saya dalam tetap mengabdi sebagai fans Manchester United, seperti kata-kata Mario Teguh “semua keberhasilan terbaik datang setelah kekecewaan besar yang dihadapi dengan sabar” atau kata-kata Merry Riana “sabar ketika di bully itu rasanya pahit, tapi kadang yang pahit itu justru yang bisa menyembuhkan luka”.
Era Ten Hag
Rasa pahit mendukung tim kebanggaan agaknya sudah mulai pudar rasanya, sebab beberapa bahan hinaan kepada fans Manchester United dari mulai pemain yang mempunyai label lord sudah jarang dimainkan, seperti lord Maguire dan Jones yang tergantikan oleh kedatangan Raphael Varane dan Lisandro Martinez, maupun para lord yang sudah di lego ke klub lain, seperti lord Linggardinho, lord Smalling, dan lord Fellaini yang kini sudah Bahagia di timnya.
Konsistensi Manchester United di tangan Erik Ten Hag pun dinilai telah berhasil mengembalikan ruh permainan atraktif dan kreatif Manchester United era Opa Fergie. Terbukti di bawah arahan Erik Ten Hag, di tengah jadwal yang padat Manchester United masih bertahan di empat kompetisi yang diikuti Manchester United, terbaru erik Ten Hag berhasil mengantarkan Manchester United ke Final Carabou Cup untuk menghadapi klub sultan, yakni Newcastle United, dan menjadi kesempatan penantian fans Manchester United dari dahaga puasa gelar selama lebih dari lima tahun terakhir.
Oleh karena itu, sebagai fans Manchester United meyakini tim kebanggaan saya, cepat atau lambat akan membuka puasa gelar dan menjadi klub yang ditakuti dunia lagi. Teruntuk Pak Ganjar Pranowo jangan lagi stres akibat Manchester United, karena Manchester United sekarang sudah jarang kalah.
Saya yakin saya juga akan menjadi orang sukses karena mendukung Manchester United. Mental saya sudah kuat dan belajar untuk bersabar. Saya ingin melebihi Pak Ganjar bahkan Pak Mahmud MD yang juga menjadi penggemar Manchester United.
Hery Prasetyo Laoli
Cisarua, Kab. Bogor, Jawa Barat
[email protected]