Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Uneg-uneg

Jakarta, Kota Harapan Sekaligus Kota Penderitaan

Redaksi oleh Redaksi
12 Maret 2023
A A
jakarta macet mojok.co

Ilustrasi uneg-uneg (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

“Macet lagi macet lagi, kapan sampe rumah? Kalau begini terus tua di jalan.” Ucapku. Begitulah percakapan aku dan temanku, sebut saja Ika (tentunya bukan nama asli) saat kami menemui titik rawan kemacetan. Kemacetan bukanlah hal baru di Jakarta dan aku sudah memaklumi hal itu terjadi. Orang bilang kalau Jakarta nggak macet itu suatu keajiban. Tapi memang benar adanya. Berjam-jam aku habiskan di dalam transportasi umum yang juga penuh sesak dengan penumpang. Tidak ada keluhan ataupun sambat karena memang sudah menjadi santapan sehari-hari. Lagian, transportasi umum di Jakarta terkenal ramah di kantong sehingga aku pun ikhlas menerima saat macet terjadi.

Transportasi umum di Jakarta merupakan penyelamat dari tingginya tarif ojek online ataupun ojek konvensional. Warga Jakarta dapat memilih transportasi sesuai dengan budget yang ada. Mulai dari KRL sampai MRT yang menghubungkan titik penting di Jakarta. Saat ini Pemerintah Kota Jakarta sedang mengembangkan dan merevitalisasi sejumlah halte TransJakarta. Harapannya masyarakat beralih ke moda transportasi umum sehingga masalah kemacetan bisa terurai. Beberapa halte yang sedang direvitalisasi adalah Harmoni karena terdampak dari pembangunan MRT fase 2.

Harmoni merupakan halte transit terbesar TransJakarta yang terletak dekat sekali dengan Istana Kepresidenan dan Monas. Dengan peremajaan Halte Harmoni tentunya harus ada harga yang dibayar. Beberapa dampaknya adalah banyak orang menjadi tersasar karena rute transit yang baru dan sama aja menyebarkan titik kemacetan yang ada.

Saat kemacetan melanda, aku banyak melihat ke arah jendela, memperhatikan begitu banyaknya kalangan manusia yang aku yakini bukanlah orang asli Jakarta. Penduduk yang berasal dari luar daerah menaruh harapan besar pada Ibukota Indonesia, setidaknya ada perubahan di dalam hidup mereka saat memutuskan untuk merantau. Ironisnya, mereka yang datang harus sikut-sikutan, lapangan pekerjaan yang tidak sebanding, kondisi ruang yang tidak sepadan dengan banyaknya penduduk menyebabkan lingkungan yang tadinya luas menjadi sempit. Jalan yang harusnya lebar menjadi hanya buat satu atau dua motor karena pembangunan rumah yang semakin menjadi-jadi.

Ujian kesabaran

Aku pernah mengalami hari yang melelahkan yang mana durasi perjalananku naik berkali-kali lipat. Saat itu, ku putuskan untuk pulang sore karena hujan yang melanda sangat deras koyok disuntak. Aku pun menghitung-hitung waktu tibaku yang mungkin bakal sampai setelah maghrib. Tetapi aku salah, Jakarta setelah hujan merupakan ujian kesabaran bagi siapapun. Kemacetan bertambah panjang, jumlah armada tranportasi umum sedikit karena terjebak kemacetan. Genangan air di mana-dimana.

Aku pernah mendengar bualan “Jakarta banjir setiap 5 tahun sekali.” Sejujurnya, aku tidak membenarkan dan tidak menyalahkan istilah itu. Memang, banjir sudah identik dengan Jakarta. Bahkan, rumah-rumah yang ada di Jakarta dibuat lebih dari satu lantai agar bisa menyelamatkan barang-barang yang berharga sekaligus bisa mengungsi di lantai atas.

Beberapa kali aku mampir di Halte yang dekat dengan daerah resapan air seperti hutan kota dan taman. Aku akui perkembangan pemerintahan provinsi Jakarta patut untuk diacungi jempol. Walaupun, memang masih kurang untuk mencegah banjir tetapi itu sudah langkah besar. Aku sempat pergi ke taman kota yang sedang trending, tamannya cukup luas sehingga pengunjung dapat melepaskan kepenatan sejenak. Taman yang ku kunjungi taman yang ramah anak karena ada playground yang berfungsi sebagai tempat bermain,mengeksplorasi motorik anak, dan tempat bersosialisasi anak.

Jakarta menawarkan berbagai keindahan dan kemewahan tetapi Jakarta juga memberikan penderitaan bagi para warganya yang tidak dapat bersaing dengan yang lain. Sebagai warga yang lahir dan besar di Jakarta, masalah banjir, macet, kurangnya resapan air, dan kesemrawutan pembangunan, sudah menjadi sahabat sekaligus momok yang menakutkan bagiku. Banyak harapan dan doa terselip untuk kota Jakarta agar terus berbenah dan menghilangkan masalah menahun yang tidak kunjung terselesaikan.

Nensi Oktaviani
Kembangan, Jakarta Barat
[email protected]

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini

 

Terakhir diperbarui pada 12 Maret 2023 oleh

Tags: jakartauneg-uneg
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Alumnus ITB resign kerja di Jakarta dan buka usaha sendiri di Bandung. MOJOK.CO
Sosok

Alumnus ITB Rela Tinggalkan Gaji Puluhan Juta di Jakarta demi Buka Lapangan Kerja dan Gaungkan Isu Lingkungan

12 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
Sarjana nganggur digosipin saudara. MOJOK.CO

Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis

22 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.