Perihal menantu idaman, terdapat 2 kriteria menantu idaman di desa saya, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan pegawai Astra Honda Motor. Intinya kalau nggak pegawai negeri sipil, ya pegawai Astra Honda Motor.
Sudah barang tentu kedua profesi tersebut menjadi perbincangan hangat di kalangan bapak-bapak dan ibu-ibu. Apalagi bagi orang tua yang anak ataupun menantunya bekerja pada profesi tersebut, sudah pasti dipamerkan sana sini.
Mungkin itu sebabnya sih anak-anak di desa saya banyak yang melanjutkan ke SMK jurusan otomotif, dengan harapan ketika lulus nanti bisa menjadi pegawai Astra Honda Motor. Kalaupun yang kuliah banyak yang mengambil jurusan ekonomi, katanya akan dapat dengan mudah menjadi pegawai negeri sipil.
Saya tidak ada masalah dengan kedua profesi tersebut, yang menjadi masalah adalah acapkali saya sering dibanding-bandingkan dengan kedua profesi tersebut. Sebagai seorang yang biasa-biasa aja dan dikira pengangguran sudah pasti saya menjadi santapan empuk untuk dibanding-bandingkan oleh para tetangga, maupun para kerabat.
Orang yang acapkali membanding-bandingkan saya dengan kedua profesi tersebut adalah kakek dari pihak ayah saya. Apalagi ketika sepupu saya diterima menjadi pegawai negeri sipil di salah satu lembaga pemerintahan, perilaku membanding-bandingkannya semakin menjadi-jadi. Mungkin itu sebabnya sih hubungan saya dengan beliau tidak baik, karena setiap kali ketemu pasti saya selalu dibanding-bandingkan.
Begitu juga ketika saya bertemu dengan salah seorang kerabat, setiap kali bertemu pasti dia selalu menghimbau saya untuk menjadi pegawai negeri sipil. Sebagai seorang yang baik hati, dan tidak sombong saya pun hanya mantuk-mantuk saja.
Perihal kriteria menantu idaman di desa saya, saya sendiri sedikit agak khawatir apabila ndilalah jodoh saya masih satu desa dengan saya. Pasalnya saya ini dikenal sebagai orang biasa-biasa saja, dan dikira pengangguran. Apakah iya mereka akan menerima lamaran saya? Wkwkwk.
Malik Ibnu Zaman
Ciputat, Tangerang Selatan
[email protected]
Uneg-uneg, keluh kesah, dan tanggapan untuk Surat Orang Biasa bisa dikirim di sini