Indomie selalu hadir di kala senang maupun susah. Di kala banyak uang hingga hanya tersisa selembar lima ribu di dompet. Seandainya boleh mencantumkan Indomie dalam persembahan skripsi, jelas sudah ada jutaan orang sarjana yang suka rela melakukannya.
Indomie adalah penyelamat kala mahasiswa tak punya uang; kala pekerja lepas tak punya uang karena honor tertunda, atau perantau yang menanti kiriman yang tak kunjung datang.
Tapi tahukah kamu, kalau cara membuat Indomie itu bisa melambangkan sifat kekasih atau gebetanmu? Lagi-lagi, ini adalah hasil penelitian dari Mojok Institute. Berdasarkan penelitian itu, inilah beberapa tipe kekasih dan gebetan berdasarkan cara membuat dan menyantap Indomie.
Tipe Apa Adanya
Orang dengan tipe ini selalu membuat Indomie dengan apa adanya. Opo onoke. Begitu-begitu saja. Tak ada improvisasi. Entah karena malas, atau karena setia. Mereka selalu memperlakukan Indomie berdasar petunjuk di bagian belakang bungkus: tuang bumbu dalam piring, jerang Indomie selama 3 menit, tiriskan, lalu campur dengan bumbu.
Orang seperti ini biasanya kaku dalam kisah cinta. Text book. Sama seperti ia memperlakukan Indomie.
Orang seperti ini memang terkesan kaku dan tak menyenangkan. Tapi kesetiaannya bisa diandalkan. Apalagi kalau membuat Indomie-nya dengan cara yang sama selama bertahun-tahun. Yang terpenting, ia bakal menerima kamu apa adanya.
Tipe Ribet
Nah, tipe ini selalu ribet kalau bikin Indomie. Ia tak mau membuat Indomie as it is. Selalu ada tambahan. Entah itu tambahan saus sambal, potongan cabe rawit, bawang daun, sawi, hingga cara masaknya yang kadang keluar dari pakem.
Orang yang seperti ini rata-rata telaten. Bayangkan, ia tak segan memotong cabai rawit, menambahkan sawi, hingga jumpalitan di dapur. Tipe seperti ini akan merawat kamu dengan sabar kalau sedang sakit, atau betah mendengarkan ceritamu di kala kamu suntuk.
Tapi biasanya mereka juga suka ribet sendiri. Mau beli baju, keliling toko satu jam dulu. Mau cari makan, harus higienis dan lain-lain.
Tipe Hedon
Nah, ini bisa dibilang penikmat Indomie kelas kakap. Bagi mereka, Indomie bukan sekedar makanan penghilang lapar yang disantap kala akhir bulan. Melainkan comfort food yang juga harus ditambahi dengan berbagai lauk pauk. Jadinya tidak hemat. Malah seringkali lebih mahal ketimbang makan di restoran.
Bayangkan, agar lengkap, Indomie harus disajikan bersama telur. Ini saja tak cukup. Harus ditambah kornet. Keju. Sosis. Baso. Kurang mewah apa itu? Di pinggir jalan saja, seporsi Indomie telur keju kornet dibanderol Rp 15 ribu. Lebih mahal ketimbang pecel lele atau pecel ayam.
Nah orang seperti ini biasanya konsumtif. Uang bukan masalah. Cocok bagi orang yang mencari pacar yang royal. Ia tak segan memberimu hadiah mahal. Tapi ingat, harta benda itu duniawi. Uhuk!
Tipe Sehat
Nah, ini adalah golongan orang yang suka mie instan tapi takut dengan cerita-cerita dan mitos kesehatan tentang mie instan. Jadi setelah direbus, air dibuang dan diganti air baru untuk mie kuah. Kalau goreng, bumbunya akan dikurangi karena mengandung banyak penyedap buatan.
Tipe seperti ini biasanya juga menjalani kisah cinta yang sehat. Bisa berarti: ia terlalu higienis dan tak suka kalau kamu kemproh. Kalau cowok-cowok kemproh kayak bisa mendapat perempuan dengan tipe sehat ini, itu bagus. Kamu bisa rajin mandi karena sang pacar tak tahan dengan bau badanmu. Begitu juga sebaliknya, lelaki dengan tipe masak Indomie seperti ini, cocok untuk para perempuan kemproh yang ogah mandi.
Mereka yang memasak Indomie dengan sehat ini bisa juga berarti tak mau melakukan kontak fisik denganmu kecuali bertatap mata atau pegangan tangan. Atau kalaupun mau lebih dari itu, biasanya mereka sangat berhati-hati. Safe sex, save your future. Gitu kata mereka.
Tipe Tidak Setia
Mereka yang tak bersetia pada Indomie saja. Bagi mereka, merk bukanlah tujuan, juga bukan proses. Rasa itu nomer kesekian. Yang penting ada dan cukup untuk menyenangkan perut.
Nah ini yang bahaya. Mereka cenderung tak setia. Bagi mereka, cinta itu adalah hal sekunder, atau bahkan tersier. Yang penting ada kekasih. Sungguh tak cocok buat mereka yang mendamba hubungan serius. Tapi buat yang suka bertualang, sepertinya tipe ini cocok.
Tipe Nelangsa
Lagi tanggal tua, ndak punya uang buat beli masak nasi kucing atau ke burjo. Berjalanlah ia ke warung, beli Indomie biar lebih murah. Lalu memetik cabai rawit di pekarangan kontrakan. Kemudian minta sawi ke ibu kontrakan, walau dengan resiko dipelototin karena nunggak bayar.
Dengan semangat baja, memotong cabai rawit, juga sawi. Menuangkan bumbu dalam piring. Air sudah dimasukin ke panci. Tuas kompor diputar. Ctek! Ctek! Kok gak bisa ya?
Ternyata gasnya habis…