Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Sebelum Debat Online, Pahami 2 Pasal UU ITE Ini

Dimas Purna Adi Siswa oleh Dimas Purna Adi Siswa
17 April 2021
A A
UU ITE Harus Segera Dinobatkan Sebagai UU Paling Nggak Jelas Fungsinya MOJOK.CO

UU ITE Harus Segera Dinobatkan Sebagai UU Paling Nggak Jelas Fungsinya MOJOK.CO

Share on FacebookShare on Twitter

UU ITE memang tidak ada habisnya dijadikan tameng dalam tawuran online. Paling tidak bisalah dipakai buat ancam-ancam sedikit kalau sudah mulai tersinggung. “Saya polisikan pakai pencemaran nama baik ya!!” atau “tunggu surat panggilan dari pak polisi ya, karena sudah buat ujaran kebencian!”

Menurut saya, penggunaan pasal pencemaran nama baik dan ujaran kebencian di UU ITE adalah pasal favorit para masyarakat kita bahkan boleh dibilang sudah menjadi budaya. Tidak perlu munafik kawan. Memang banyak yang menentang undang-undang ini, tapi banyak pula yang pakai undang-undang ini untuk memenangkan perdebatan online yang menyinggung perasaan.

Kalau dilihat lebih dalam, pada dasarnya dunia netijen Indonesia sangat-sangat tidak sehat. Orang diam saja, tetap dikomentari. Saya akui memang gila bin kacau komentar orang Indon. Ada yang berupa cacian, hinaan, kritik, bahkan candaan merendahkan. Mendapati hal seperti itu memang sangat menyayat hati. Tapi, sejatinya kita mempunyai pilihan bukan? Apakah memilih untuk tersinggung atau tidak tersinggung. Meskipun, tidak sedikit atau bahkan banyak orang memilih untuk tersinggung. Ketika sudah tersinggung, ada kecenderungan melirik UU ITE sebagai penyelamat keadaan. Setidaknya dendam ini terbalaskan, Bung.

Bagi kamu yang hendak menggunakan UU ITE sebagai tameng atau kamu yang suka berkomentar di sosial media manapun. Sangat perlu memahami kedua pasal UU ITE tadi yakni mengenai pencemaran nama baik dan ujaran kebencian. Lah buat apa? Tolonglah, biar tidak asal pakai pasal saja dan berakhir konyol dengan permintaan maaf bermaterai 10 ribu. Penting untuk memahami kedua pasal ini. Mari kita bahas satu per satu.

Pasal pencemaran nama baik termuat di Pasal 27 ayat (3) jo Pasal 45 ayat (3) UU ITE. Tidak dimungkiri pasal ini menimbulkan multitafsir. Bukan hanya kalangan masyarakat awam saja, wong yang praktisi hukum saja suka beda-beda penafsirannya. Penerapan dalam setiap kasus yang terjadi selama ini pun bisa berbeda-beda. Ada dua hal penting dalam penggunaan pasal pencemaran nama baik ini.

Pertama, mengutip dari hukumonline.com secara esensi penghinaan, pencemaran nama baik merupakan perbuatan menyerang kehormatan atau nama baik seseorang sehingga nama baik orang tersebut tercemar atau rusak. Melihat ada atau tidaknya penghinaan atau pencemaran nama baik seharusnya dilihat per konten dan per konteksnya. Sayangnya hal ini hanya dapat dinilai oleh orang yang namanya tercemar atau rusak.

Poin ini adalah poin yang paling sering terpenuhi oleh banyak orang. Setelah merasa tercemar namanya langsung main lapor saja. Tapi, sejatinya harus melihat poin yang kedua, yakni Pasal 27 ayat (3) UU ITE tadi tidak bisa terlepas dari norma hukum Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP. Apa itu?

Hal utama dari kedua Pasal KUHP tersebut ada di Pasal 310 ayat (3) KUHP. Sejatinya kalau saja perbuatan yang katanya “mencemarkan nama baik” seseorang tadi dilakukan demi untuk kepentingan umum atau membela diri. Maka seharusnya Pasal 27 ayat (3) UU ITE tidak bisa dipakai. Makna kepentingan umum di sini sering dimainkan. Tidak ada definisi pasti mengenai kepentingan umum. Kalo secara ngawang-ngawang, kepentingan umum maksudnya kepentingan banyak orang atau memenuhi mayoritas orang akan terdampak. Kira-kira begitu lah ya.

Baca Juga:

Memotret Tanpa Izin Itu Norak!

Es Teh Indonesia, Begini Cara yang Lebih Elegan untuk Menghadapi Keluhan Konsumen

Contohnya, ada si A seorang dokter kecantikan review produk kecantikan yang sebenarnya terbuat dari bahan berbahaya. Kemudian si B selaku yang punya produk merasa tidak terima dan merasa telah dicemarkan nama baiknya oleh si A. Sejatinya perbuatan A kan bisa menyelamatkan banyak orang agar tidak mengalami penyakit kulit atau penyakit yang lain bukan? Nah kira-kira kaya begitu lah maksud demi kepentingan umum.

Pasal selanjutnya adalah Pasal 28 ayat (2) jo Pasal 45 ayat (2) UU ITE mengenai ujaran kebencian atau permusuhan berdasarkan SARA. Ini pasal bukan main karetnya. Kalau pasal pencemaran nama baik atau penghinaan masih bisalah harusnya ada poin-poin yang terpenuhi dahulu. Lah kalau ujaran kebencian? Belum lagi definisi antargolongan saja sampai saat ini belum ada kejelasan. Singkatnya, pemaknaan ujaran kebencian berdasarkan SARA atau yang paling sering dijadikan tameng adalah frasa antargolongan hingga saat ini masih tergantung case by case. Tergantung ahli yang didatangkan akan mengemukakan seperti apa dan pada akhirnya Pak Hakim akan berpendapat untuk memutus yang mana. Unpredictable. 

Untungnya ya saudara-saudara semua. Ketidakjelasan UU ITE sedikit demi sedikit mulai ditambal. Tambalan terbaru ada wacana revisi UU ITE dan waktu lalu sudah terbit SE Kapolri Nomor: SE/2/II/2021. Pada SE tersebut, intinya adalah penyelesaian secara kekeluargaan adalah hal yang harus diutamakan. Sepaket ya itu, kasarannya ada permintaan maaf dan saling memaafkan kedua belah pihak. Meskipun nanti ujung-ujungnya surat materai lagi, tidak apalah asal tidak main langsung disidang atau dipenjara.

Lagian orang-orang kok ya seneng banget main lapor-lapor biar diproses hukum. Padahal kalau dihitung-hitung biaya, waktu, dan tenaga buat sampai ke meja hijau saja bukan main besar sekali habisnya. Belum tentu juga kasusnya bisa selesai, Bos.

BACA JUGA UU ITE Hampir Sama Bahayanya dengan Naksir Teman Sendiri dan tulisan Dimas Purna Adi Siswa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 Mei 2022 oleh

Tags: pencemaran nama baikujaran kebencianUU ITE
Dimas Purna Adi Siswa

Dimas Purna Adi Siswa

Calon pengacara handal. Saat ini masih pengacara (re:penggangguran banyak acara) dulu.

ArtikelTerkait

Pegawai Alfamart vs Pengutil Cokelat- Orang Kecil vs Kleptomania (Unsplash.com)

Pegawai Alfamart vs Pengutil Cokelat: Orang Kecil vs Kleptomania

15 Agustus 2022
Sumber gambar Pixabay

Pelaku Pelecehan Seksual dan para Petinju Andal

9 September 2021
bung jebret coach justin UU ITE antikritik mojok

Gara-gara UU ITE, Saya Akhirnya Berteman dengan Pengacara

30 Oktober 2021
Polisi Virtual, Pisau Mata Ganda bagi Pemerintah terminal mojok.co

Polisi Virtual, Pisau Mata Ganda bagi Pemerintah

27 Februari 2021
asn

Aparatur Sipil Negara (ASN) Bukan Profesi yang Cocok Untuk Orang Nyinyir

15 Oktober 2019
Saya Curiga Pakde Jokowi Hidup di Universe yang Lain terminal mojok.co

Saya Curiga Pakde Jokowi Hidup di Universe yang Lain

19 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.