Saya tinggal di rumah dekat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) sementara. Selama menempati rumah ini, saya punya lebih banyak pengalaman tidak menyenangkan daripada pengalaman menyenangkan. Itu mengapa saya sering nggak betah tinggal di rumah.
Sebenarnya ada beberapa keuntungan tinggal di dekat Tempat Pembuangan Sampah. Pertama, kalau ingin membuang sampah, entah sampah sehari-hari atau perabotan rumah tidak terpakai, jaraknya nggak terlalu jauh. Hemat uang sampah dan energi. Kedua, kalau mau berjibaku dengan tumpukan sampah, kalian bisa memilah sampah-sampah yang ada. Sampah yang masih layak dijual bisa dikumpulkan ke pengepul. Lumayan, hitung-hitung bisa tambahan uang jajan.
Akan tetapi, keuntungan-keuntungan itu nggak sebanding dengan penderitaan tinggal di sekitar TPS sementara. Sini saya beri gambaran kenapa tinggal di dekat tempat pembuangan sampah itu menderita.
Bau menyengat bikin muntah
Salah satu penderitaan yang paling berat adalah bau tidak sedap. Bayangkan saja, kalian bisa sewaktu-waktu mencium bau menyengat sampah. Hingga saat ini saya masih belum terbiasa dengan bau tersebut.
Kondisinya semakin buruk kalau truk-truk pengangkut sampah dari TPS sementara ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) terlambat datang. Baunya benar-benar minta ampun deh! Apalagi kejadian semacam ini seringkali terjadi.
Kalau sudah seperti itu, saya merasa tinggal di TPA saja. Bau sampah tidak hanya tercium sesekali, tapi setiap saat! Baunya membuat ingin muntah, benar-benar mengganggu kenyamanan dan aktivitas.
Sampah berserakan
Seperti yang sudah saya singgung sebelumnya, truk pengangkut sampah sering datang terlambat. Kalau sudah begitu, tidak hanya bau yang mengganggu, sampah-sampah biasanya akan berserakan di mana-mana. Benar-benar mengesalkan ketika melihat sampah orang lain berceceran di depan rumah.
Bisa jadi sampah-sampah itu tercecer karena angin atau terbawa air hujan. Namun, sejauh pengamatan saya, warga memang membuang sampah secara sembarangan. Warga membuangnya dengan cara dilempar, lalu ditinggal begitu saja. Masuk bak sampah ya syukur, nggak masuk ya sudah.
Tempat Pembuangan Sampah sumber penyakit
Mereka yang tinggal di rumah dekat tempat pembuangan sampah lebih rentan terkena penyakit. Jelas saja karena lingkungannya yang tidak bersih. Hewan-hewan pembawa penyakit seperti lalat dan tikus menjadi pemandangan sehari-hari.
Apalagi kalau terjadi hujan sampah-sampah bisa hanyut terbawa air hingga masuk ke dalam rumah. Skenario terburuknya adalah hujan yang menyebabkan banjir. Jelas semua kuman dan bakteri dari TPS bisa menyebar dengan mudahnya.
Sebagai seseorang yang tinggal di dekat tempat pembuangan sampah, kehidupan seperti ini benar-benar tidak saya sarankan. Memang, harga aset dekat tempat pembuangan sampah lebih miring, tapi itu semua tidak sebanding dengan penderitaannya.
Penulis: Rusdi Ngarpan
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Punya Rumah Dekat SMP Negeri Banyak Masalah, Bikin Nggak Betah
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.