Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Taman Kali Tuntang Demak, Kali Bersejarah yang Jadi Taman Penuh Sampah

Muhammad Rohman oleh Muhammad Rohman
28 Juli 2024
A A
Taman Kali Tuntang Demak, Kali Bersejarah yang Jadi Taman Penuh Sampah

Taman Kali Tuntang Demak, Kali Bersejarah yang Jadi Taman Penuh Sampah

Share on FacebookShare on Twitter

Ada untungnya juga saya belajar sejarah. Saya jadi tahu tempat-tempat bersejarah di sekitar tempat tinggal saya cuman dengan membuka-buka arsip dan catatan sejarah. Tanpa itu mungkin saya nggak akan pernah tahu bahwa Taman Kali Tuntang Demak itu dulunya adalah tempat bersejarah. Tanpa pengetahuan sejarah, dulu saya mengira tempat ini adalah bekas tempat pembuangan sampah. Sebab, sampai saat ini orang masih membuang sampah sembarangan di sepanjang taman itu.

Orang Demak sendiri juga sepertinya banyak yang tidak tahu betapa “keramatnya” Kali Tuntang itu. Bisa dimaklumi, karena hingga sejauh ini pengetahuan dan kesadaran sejarah memang masih belum jadi milik semua orang. Ditambah lagi, kali itu memang sudah berubah menjadi taman biasa tanpa meninggalkan kesan kesejarahannya sedikit pun. Kalinya kecil, lebar dan kedalamannya sekitar 3-4 meter, hanya panjangnya saja yang mungkin masih sama dengan tipe kunonya.

Pada masa Kesultanan Demak, Kali Tuntang itu masih sangat lebar. Para sejarawan dan arkeolog memperkirakan lebar kali itu sekitar 50 meter. Juga diperkirakan dapat dilayari kapal hingga jauh ke daerah pedalaman. Bahkan Kali Tuntang itu juga menjadi salah satu alasan geografis (geopolitik) dipilihnya lokasi pusat kerajaan. Dengan asumsi kali itu dapat membantu memudahkan para penguasa untuk mengkoordinasikan masalah-masalah ekonomi, politik, dan budaya.

Saking vitalnya peran kali itu atau sebut saja saking keramatnya, beberapa arkeolog mengklaim bahwa salah satu penyebab runtuhnya Kesultanan Demak adalah karena pendangkalan dan penyempitan kali itu. Kali itu pula yang menjadi penyumbang terbesar terhadap pembentukan daratan (tombolo) di kawasan selat pegunungan Muria dan Pulau Jawa. Sehingga aktivitas pelayaran dagang dari Semarang menuju Rembang, yang tadinya sangat menguntungkan Demak, berhenti total. Demak tak lagi mendapat keuntungan dari aktivitas perdagangan itu.

Kali Tuntang Demak hanya jadi saluran air biasa

Gimana, sudah mulai terbayang sumbangan besar kali itu terhadap kebesaran sejarah Kesultanan Demak? Bahkan dosen saya pun, sejarawan Santi Muji Utami, dalam tulisannya bilang bahwa melalui pertimbangan lokasi yang strategis dalam memilih pusat kerajaan itu, Demak berhasil menjadi pusat perkembangan Islam melalui jalur perniagaan, yaitu pelayaran dan perdagangan.

Sekarang kali itu jadi sekadar saluran air biasa, sekaligus taman panjang di pusat kota. Pemerintah juga sepertinya nggak pernah serius mengelolanya. Bertahun-tahun taman itu jadi seperti tempat pusat pembuangan sampah. Setiap sudutnya banyak tumpukkan sampah. Setiap titiknya berserakan sampah plastik, daun, bekas makanan, dan ranting-ranting pohon. Kalau lagi sial, kadang ketemu juga tai kucing dan bau sampah yang menyengat.

Saya yang sesekali ke Taman Kali Tuntang Demak buat sekadar mengobrol dengan pacar, bersantai, menyantap jajanan, jadi sering tidak nyaman. Padahal bagi saya lokasinya sangat strategis karena di tengah kota. Suhu udara Demak yang semakin hari semakin panas, membuat taman yang ditumbuhi banyak pohon itu jadi pilihan utama untuk bersantai. Apalagi banyak sekali yang menjajakan makanan di sekitarnya. Tapi karena bau dan banyaknya sampah, siapa pun jadi nggak begitu betah.

Beda nasib

Selama saya berkunjung ke taman itu, saya belum pernah menjumpai tukang bersih-bersih sampah. Sangat berbeda dengan Hutan Kota Mahesa Jenar yang lokasinya nggak jauh dari taman itu, dan taman kota di sekitar Alun-alun Demak, yang setiap harinya ada petugas kebersihannya. Saya belum tahu alasannya mengapa mereka diperlakukan berbeda. Padahal menurut saya, jika dikelola lebih serius bisa jadi tempat perputaran ekonomi yang sehat.

Pesan saya sebagai warga biasa, yang kebetulan berkesempatan menekuni sejarah, jangan sekali-kali melupakan peran sejarah Kali Tuntang Demak. Membuangi sampah sembarangan di sekitar taman Kali Tuntang itu sama saja dengan menghina nilai kesejarahannya. Pemerintah daerah saat ini memang nggak pernah serius merawat taman itu. Namun sebagai warga apa nggak sebaiknya kita ambil peran yang berbeda? Yaaa meski kita nggak bisa ikut menikmati manisnya pajak rakyat, yang seringkali dikorupsi itu.

Penulis: Muhammad Rohman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kegemaran Membaca Warga Jawa Tengah Juara Dua Se-Indonesia, Warga Demak Jelas (Bukan) Salah Satunya

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 Juli 2024 oleh

Tags: demakkali tuntangSampahtaman kali tuntang
Muhammad Rohman

Muhammad Rohman

Seorang kakak yang paling bahagia karena diberkahi dua adik lucu. Segera lulus dari Universitas Negeri Semarang. Twitter: @rochman_7610.

ArtikelTerkait

Pemerintah Tangerang Raya Sibuk Bangun Dinasti hingga Nggak Peduli Soal Sampah dan Polusi

Pemerintah Tangerang Raya Sibuk Bangun Dinasti hingga Nggak Peduli Soal Sampah dan Polusi

1 Juni 2024
Derita Tinggal Dekat Tempat Pembuangan Sampah, Harus Siap dengan Bau Menyengat dan Lalat Mojok.co

Derita Rumah Dekat Tempat Pembuangan Sampah, Harus Siap dengan Bau Menyengat dan Lalat

16 Februari 2024
Seandainya Raju Upin Ipin Tinggal di Mranggen Demak, Begini Nasibnya

Seandainya Raju Upin Ipin Tinggal di Mranggen Demak, Begini Nasibnya

6 Februari 2024
Jalan Semarang-Demak, Jalan Paling Bikin Emosi di Jawa Tengah

Jalan Semarang-Demak, Jalan Paling Bikin Emosi di Jawa Tengah

15 September 2023
Jalan Raya Onggorawe, Jalan Paling Menyeramkan di Demak. Ngerinya seperti Masuk Rumah Hantu

Jalan Raya Onggorawe, Jalan Paling Menyeramkan di Demak. Ngerinya seperti Masuk Rumah Hantu

1 Mei 2024
Derita Menjadi Buruh di Sayung Demak

Derita Menjadi Buruh di Sayung Demak

1 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal Sederhana yang Bikin Orang Semarang Kesal, Jangan Lakukan di Depan Mereka

4 Hal Sederhana yang Bikin Orang Semarang Kesal, Jangan Lakukan di Depan Mereka!

14 Juli 2025
Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

Menebak Sampo yang Dipakai Karakter Serial Upin Ipin: Si Kembar Pakai Sampo Lidah Buaya, Ehsan Pakai Sampo Organik yang Mahal

9 Juli 2025
Tidak Semua Orang Doyan Makan Nasi Pecel GOR Satria Purwokerto yang Menyalahi Kodrat, Sebaiknya Pikir Ulang Sebelum Mencicipinya Mojok.co

Tidak Semua Orang Doyan Pecel di GOR Satria Purwokerto yang Menyalahi Kodrat, Sebaiknya Pikir Ulang Sebelum Mencicipinya

11 Juli 2025
Stop Kagum Berlebihan dengan Konten Romantisasi Abdi Dalem Kraton Jogja yang Melarat. Menjijikkan!

Stop Kagum Berlebihan dengan Konten Romantisasi Abdi Dalem Kraton Jogja yang Melarat. Menjijikkan!

15 Juli 2025
Unhas Makassar Si Jago Kandang: di Indonesia Timur, Ia Juara, di Luar Itu, Bukan Siapa-siapa

Unhas Makassar Si Jago Kandang: di Indonesia Timur, Ia Juara, di Luar Itu, Bukan Siapa-siapa

10 Juli 2025
Bandara YIA Megah, Kulon Progo Melarat, Aerotropolis Hanya Janji Manis Belaka

Bandara YIA Megah, Kulon Progo Melarat, Aerotropolis Hanya Janji Manis Belaka

11 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Apresiasi untuk Ayah yang Antar Anak ke Sekolah Hanyalah Perayaan Simbolis, Pemerintah Belum Selesaikan Masalah Utama
  • KKN Mending Dihapus Sekalian kalau Isinya Cuma Drama dan Programnya Gini-gini Aja
  • Pupuk Organik Buatan Sendiri Jadi Andalan di Tengah Krisis Bertani
  • 4 Dosa Warteg Mempermainkan Menu demi Untung Besar, tapi Bikin Kapok Pelanggan
  • Ironi Mahasiswa KKN: Merasa Berjasa Membangun Desa Orang tapi Tak Berguna di Desa Sendiri
  • Kisah Anak Penjual Soto yang Bisa Kuliah Gratis di UGM, Modal Berbakti pada Orang Tua dan Punya Segudang Prestasi

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.