• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Artikel

Pengalaman Wawancara Kerja dengan Kandidat Indigo

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
30 Juli 2020
0
A A
berteman dengan anak indigo kasatmata makhluk halus penampakan poltergeist mojok.co

berteman dengan anak indigo kasatmata makhluk halus penampakan poltergeist mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Selama bekerja menjadi seorang recruiter, ada banyak hal yang sudah saya lalui dan berhubungan langsung dengan para pelamar kerja. Mulai dari kejadian menyebalkan, menyenangkan, sampai kejadian menyeramkan pun pernah saya alami. Tepatnya, ketika saya melakukan proses wawancara dengan salah satu kandidat yang mengaku indigo.

Awal mula, proses seleksi karyawan berlangsung sebagaimana biasanya. Diawali dengan merapikan sekaligus screening CV, menyusunnya, hingga membagi berdasarkan posisi yang para kandidat lamar. Selama saya melakukan beberapa hal tersebut, para pelamar kerja dipersilakan duduk di kursi yang tersedia di lobi, sambil menunggu giliran mereka dipanggil oleh saya, yang akan mewawancarai mereka.

Akhirnya, tiba saatnya saya melakukan proses wawancara. Dan kandidat yang saya panggil kala itu, sebut saja Suketi (nama samaran). Ketika kali pertama melihat Suketi, rasanya biasa saja. Tidak ada yang aneh maupun janggal. Perkenalan awal pun biasa saja.

Lambat laun, selama proses wawancara berlangsung, hal janggal pun mulai terlihat dan saya alami. Perlahan, tatapan Suketi kosong. Khawatir kondisinya sedang kurang atau tidak sehat, saya langsung berinisiatif bertanya,


“Mba, apakah Mba sedang kurang sehat? Baik-baik aja, Mba?”

“Nggak apa-apa, Pak. Dilanjut saja interviewnya.” Jawabnya dengan tatapan kosong. Namun, pandangannya tidak tertuju kepada mata saya, melainkan ke bahu kanan saya.

Akhirnya, kami melanjutkan proses wawancara kerja. Sesekali, Suketi menundukan pandangannya, bahkan memejamkan matanya. Di sela-sela perbincangan, Suketi mengaku, ia memiliki kemampuan yang banyak orang sebut sebagai indigo. Bisa melihat hal-hal yang tak kasatmata.

“Maaf, Pak. Selama saya menunduk, memejamkan mata, atau tatapan saya terlihat tidak fokus, saya sedang melihat sosok wanita berambut panjang, mengenakan gaun merah sedang menundukan kepala di belakang Bapak.”

Saya sudah beberapa kali mendapatkan jawaban nyeleneh dari para kandidat saat proses wawancara kerja berlangsung. Sudah biasa rasanya mendapat pertanyaan seperti, “Pak, di sini kalau nggak punya kenalan orang dalem susah masuknya, ya?”. Tapi mendengar pengakuan bahwa kandidat melihat sosok ghaib saat interview dan tepat ada di belakang saya, itu menjadi hal lain sekaligus pengalaman pertama saya. Tidak setiap hari juga kita bertemu orang indigo, kan?

Rasanya antara nggak percaya, tapi saya sendiri merinding mengetahui pengakuan tersebut. Karena harus tetap profesional, saya tetap melanjutkan wawancara kerja seperti biasanya.

Setelah selesai, sambil mengantar kandidat tersebut keluar ruangan, saya sedikit berbincang soal kemampuan yang ia miliki dalam melihat makhluk tak kasatmata. Menurut pengakuannya, ia memiliki kemampuan tersebut sejak kecil. Bahkan, sudah memiliki ‘teman spesial’ yang hanya bisa dilihat oleh dirinya. Meski ia sudah terbiasa, menurutnya, sosok wanita berambut panjang dan mengenakan gaun merah terlihat menyeramkan dengan mata yang juga berwarna merah.

Proses tetap dilanjutkan ke tahapan berikutnya, yakni psikotes. Suketi ikut dalam proses ini. Mau bagaimana pun, ia memiliki kemampuan untuk suatu posisi yang dilamar, sesuai persyaratan dan kualifikasi. Psikotes dilakukan secara klasikal/massal. Sebanyak 13 kandidat mengikuti proses ini pada waktu yang bersamaan.

Saya berdiri di depan ruangan dan mulai mengarahkan kandidat untuk mengisi identitas, dilanjutkan dengan menjelaskan tata cara pengerjaan psikotes. Suketi kembali melihat ke depan dengan tatapan yang kosong. Sesekali ia menundukan kepala. Seperti saat proses wawancara berlangsung.

Setelah proses psikotes selesai, Suketi menghampiri saya dan menyampaikan permintaan maaf jika selama psikotes terlihat kurang fokus. Sebab, wanita bergaun merah terlihat lagi di ruang psikotes. Lagi-lagi, tepat di sebelah saya selama psikotes berlangsung. Suketi tidak tahu, apakah wanita tersebut memang penunggu di beberapa ruangan atau memang hanya mengikuti saya saja.

Mendengar pernyataan tersebut, tiba-tiba saya merinding karena takut rasanya bukan pilihan. Memang reaksi normal saja. Apalagi dua kali berturut-turut, wanita bergaun merah tersebut mengikuti saya selama proses wawancara dan psikotes.

Dari sekian banyak pelamar kerja yang sudah saya temui, pengalaman wawancara dengan anak indigo ini terbilang cukup berkesan dan mengerikan. Agak nganu gimana gitu, begitu diceritakan ada sosok ghaib yang mengikuti selama proses wawancara. Dan beruntung, kalaupun sosok ini sudah mengikuti saya sejak lama, tidak ada gangguan secara langsung kepada saya selama bekerja.

BACA JUGA Lamaran Kerja Bisa Ditolak karena Kesalahan-kesalahan saat Wawancara Ini dan tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.


Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 30 Juli 2020 oleh

Tags: HRDindigo
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

Artikel Lainnya

Proses Layoff Memang Nggak Pernah Mudah, Termasuk bagi para HRD dan Perusahaan Terminal Mojok.co

Proses Layoff Memang Nggak Pernah Mudah, Termasuk bagi para HRD dan Perusahaan

25 Mei 2022
Karyawan Di-Blacklist HRD se-Indonesia: Cuma Gimik atau Beneran? Terminal Mojok.co

Karyawan Di-Blacklist HRD se-Indonesia: Cuma Gimik atau Beneran?

16 Mei 2022
3 Hal yang Membuat HRD Ketar-ketir Selama Ramadan saat Seleksi Karyawan

3 Hal yang Membuat HRD Ketar-ketir Selama Ramadan saat Seleksi Karyawan

25 April 2022
Perselingkuhan Karyawan di Kantor Itu Terlalu Nekat dan Bikin Repot HRD Terminal Mojok.co

Perselingkuhan Karyawan di Kantor Itu Terlalu Nekat dan Bikin Repot HRD

26 Maret 2022
Polemik Slip Gaji: Bersifat Rahasia atau Bisa Diumbar Secara Cuma-cuma?

Polemik Slip Gaji: Bersifat Rahasia atau Bisa Diumbar secara Cuma-cuma?

18 Maret 2022
HRD: Bisa Paling Disayang dan Dibenci Karyawan di Waktu Bersamaan Terminal mojok.co

HRD: Paling Disayang dan Dibenci Karyawan di Waktu Bersamaan

14 Februari 2022
Pos Selanjutnya
skincare untuk cowok skincare lokal skincare routine mojok

Panduan Menyusun Skincare Routine untuk Usia 20-an

Terpopuler Sepekan

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

24 Juni 2022
4 Oleh-oleh Khas Solo yang Sebaiknya Jangan Dibeli

Kota Solo, Sebaik-baiknya Kota untuk Menetap

24 Juni 2022
berteman dengan anak indigo kasatmata makhluk halus penampakan poltergeist mojok.co

Pengalaman Wawancara Kerja dengan Kandidat Indigo

30 Juli 2020
Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati Terminal Mojok

Stasiun Cipeundeuy: Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?

21 Juni 2022
6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala Terminal Mojok

6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala

25 Juni 2022
5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang Terminal Mojok

5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang

29 Juni 2022
Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

28 Juni 2022

Dari MOJOK

  • Menanti Prambanan Jazz Festival 2022 yang Penuh Kolaborasi
    by Hammam Izzuddin on 30 Juni 2022
  • PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid
    by Yvesta Ayu on 30 Juni 2022
  • Teror Spirit di Puncak Bogor Hingga Makassar: Antara Keriaan dan Kemarahan yang Tak terjawab
    by Billy Soemawisastra on 30 Juni 2022
  • Sambangi Sultan, KPK Pastikan Kembangkan Kasus Haryadi Suyuti
    by Yvesta Ayu on 30 Juni 2022
  • Kritik Thomas Doll: Ini Lapangan atau Ladang Angon Sapi?
    by Ali Ma'ruf on 30 Juni 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GzeZNzywPSE&t=45s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In