Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Wawancara Kerja dan Win-win Solution bagi Kedua Pihak Perkara Fenomena Ghosting dalam Rekrutmen

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
26 Januari 2021
A A
Selip Lidah Saat Berbicara Itu Sebaiknya Nggak Terjadi di Wawancara Kerja terminal mojok.co

Selip Lidah Saat Berbicara Itu Sebaiknya Nggak Terjadi di Wawancara Kerja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Proses mencari pekerjaan itu penuh lika-liku. Kadang lancar, nggak jarang juga njlimet. Meski tidak sedikit pula yang prosesnya sangat lancar dari wawancara kerja sampai akhir, termasuk saat negosiasi gaji dan berakhir dengan tanda tangan kontrak. Tanda sepakat antara kedua belah pihak—pelamar kerja dan perusahaan.

Belum lagi soal ghosting yang sering kali diterima oleh para kandidat dari HRD perusahaan saat mengikuti proses seleksi karyawan. Hal ini seakan menjadi fenomena tersendiri di ruang lingkup pekerjaan, khususnya pada saat melamar kerja di berbagai perusahaan.

Makanya, nggak heran kalau ghosting yang dilakukan oleh para HRD setelah wawancara kerja di suatu perusahaan, sering kali bikin mangkel para pelamar kerja.

Sudah. Jujur saja, saat di-ghosting oleh HRD, kalian—para pelamar kerja—pasti pengin banget bilang begini, “Kalau saya nggak diterima atau nggak lolos seleksi, bilang aja kenapa, sih. Nggak usah digantungin begini.”

Sayangnya, kalimat semacam itu hanya mengendap di kepala para pelamar kerja, tanpa diimbangi keberanian untuk dikonversi secara lisan atau pun tertulis langsung kepada para HRD.

Sebetulnya, mau di-ghosting HRD atau gebetan, prinsipnya sama saja. Perjuangkan atau tidak sama sekali. Tentu saja dengan cara yang sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya. Buktikan memang betul bahwa, kita adalah individu yang layak untuk dipekerjakan di suatu perusahaan atau jadi pendamping dari seseorang yang kita cintai, MyLov.

Pasalnya, sebagai recruiter yang kerjaan utamanya adalah melakukan proses seleksi karyawan, saya pun tidak luput dari label ghosting yang ditujukan oleh para kandidat. Padahal, masa tunggu atau tenggat mengenai proses lanjutan selalu saya informasikan secara langsung dan jelas.

Bahkan, sebelum mengakhiri percakapan, saya selalu memastikan kembali bahwa informasi yang saya sampaikan sudah diterima dengan baik oleh para kandidat melalui pertanyaan, “Sudah cukup jelas, Mas/Mbak?”

Ada kandidat yang langsung paham. Nggak sedikit juga kandidat yang menanyakan kembali via WhatsApp dengan begitu antusias. “Pak, proses saya kemarin gimana, ya? Kalau memang nggak lolos, dikabarin aja, Pak. Nggak apa-apa. Daripada digantungin begini prosesnya.”

Ya, gimana, ya. Saya atau pun orang lain yang berprofesi sebagai HRD, berada di posisi yang serba salah. Dibilang menghilang gitu aja tanpa ada kabar, tapi sebelumnya sudah memberi batas waktu mengenai proses perekrutan kepada para kandidat. Kalau dituntut harus buru-buru menginformasikan hasil secara keseluruhan, nggak bisa gitu juga. Lantaran ada beberapa SOP perusahaan yang harus dijalankan. Termasuk review dari para user dan atasan.

Bukan tanpa alasan saya menuliskan persoalan ini. Sebab, selama saya memantau akun medsos yang isi kontennya tentang ruang lingkup pekerjaan termasuk tips dan trik lolos wawancara kerja, selalu saja ada yang berkomentar bahwa, HRD hobinya ghosting, apalagi di perusahaan lokal. Berbeda dengan HRD perusahaan di luar negeri atau perusahaan asing di Indonesia, yang selalu memberi kabar mengenai lolos atau tidaknya saat seseorang mengikuti proses interview.

Sebentar, sebentar, sebentar. Memangnya betul begitu? Apa nggak terlalu cepat mengambil suatu kesimpulan dan menggeneralisir suatu kondisi? Apalagi setiap perusahaan punya aturan main yang harus dilakukan oleh setiap stafnya.

Untuk menjawab informasi simpang siur mengenai ghosting saat proses wawancara kerja, agar tidak berkelanjutan dan ada win-win solution bagi para HRD dan pelamar kerja, saya bisa menawarkan beberapa solusi yang sangat mungkin dilakukan oleh kedua belah pihak meski nggak bijak-bijak amat.

Pertama, saran bagi para HRD. Biar nggak dibilang ghosting oleh kandidat, setiap sudah selesai melakukan proses, baiknya langsung diinfokan tenggatnya. Kalau bisa, tentukan tanggalnya juga. Biar jelas sampai tanggal berapa para kandidat harus menunggu. Infokan juga jika memang lewat dari tanggal yang sudah ditentukan nggak ada info sama sekali, artinya belum lolos. Jangan hanya meminta kandidat menunggu dua hingga empat minggu tanpa ada kejelasan atau informasi pasti.

Kita sama-sama tahu bahwa, hal tersebut punya celah untuk tetap ditanya oleh kandidat. Rencana B-nya adalah, menjadi representatif yang baik bagi perusahaan jika ada kandidat yang kembali bertanya. Jawab apa adanya mengenai proses lanjutan untuk dirinya.

Apakah lolos tapi tahap lanjutannya ditunda? Belum lolos? Atau masih dipertimbangkan? Jika iya, infokan perkiraan proses lanjutan yang bisa diikuti.

Jangan lupa juga untuk membuat database kandidat di microsoft excel yang isinya, minimal terdapat kolom tanggal proses, nama kandidat, nomor kontak dan alamat email, juga catatan dari HRD. Tujuannya agar mudah dalam melakukan tracking.

Kedua, saran bagi para pelamar kerja biar nggak kena ghosting. Setelah selesai mengikuti satu atau serangkaian proses, jangan pasrah begitu saja menunggu hasil. Baiknya tanyakan secara langsung kepada HRD, sampai tanggal berapa harus menunggu, biar jelas. Nggak perlu malu atau sungkan. Itu hak kalian sebagai pelamar kerja.

Jika sudah jelas, buat catatan kecil agar bisa mengingat kembali, kalian sudah pernah melakukan proses di perusahaan mana saja dan kapan tenggatnya. Kalau perlu, catat juga prosesnya sudah sampai tahap apa.

Tentu saja saran yang saya sebutkan agar ada win-win solution bagi para HRD dan kandidat. Biar keduanya nggak hanya spal-spil di Twitter dan mengeluhkan hal yang sama berulang kali, tapi juga ada solusi yang bisa diaplikasikan.

Selain itu, kuncinya adalah jangan sampai ada pemikiran siapa yang paling membutuhkan. Sebab, baik perusahaan maupun pelamar kerja, saling membutuhkan satu sama lain. Apalagi jika keduanya merasa sama-sama cocok. Ya, mirip-mirip bertemu dengan jodoh gitu, lah.

BACA JUGA Fenomena HRD Ghosting dan Cara Menghindarinya dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Januari 2021 oleh

Tags: GhostingHRDpelamar kerjawawancara kerja
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

tips hrd jobstreet hrd muncul di halaman beranda tips kerja wawancara mojok.co

Lengkapi Profilmu di Jobstreet agar Dinotice oleh HRD saat Apply Lowongan Pekerjaan

22 Mei 2020
Derita Wajah Nggak Good Looking: Nganggur, Susah Cari Kerja (Unsplash)

Derita Punya Wajah Kurang Good Looking: Dari Kehilangan Percaya Diri hingga Berakhir Pengangguran Selama 8 Bulan

21 Juni 2025
Pelamar Kerja Jangan Bluffing CV kalau Nggak Mau Pusing Saat Interview terminal mojok

Pelamar Kerja Jangan Bluffing CV kalau Nggak Mau Pusing Saat Interview

13 Oktober 2021
Efek Laten dari JHT yang Hanya Bisa Cair di Usia 56 Tahun terminal mojok.co

Efek Laten dari JHT yang Hanya Bisa Cair di Usia 56 Tahun

13 Februari 2022
lowongan kerja pencari kerja wawancara kerja sdm keluhan rekruiter pengusaha wirausaha mojok

Saat Wawancara Kerja, Jangan Pernah Menjelek-jelekkan Perusahaan Lama

30 Mei 2021
hobi resign dari tempat kerja alasan ragu cara memutuskan menyesal mojok.co

Saran bagi Pekerja yang Hobi Resign padahal Baru Kerja Sebentar

20 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Rekomendasi Penginapan Murah Dekat UGM, Bisa Jadi Pilihan bagi Keluarga Mahasiswa yang Datang ke Jogja

3 Rekomendasi Penginapan Murah Dekat UGM, Bisa Jadi Pilihan bagi Keluarga Mahasiswa yang Datang ke Jogja

9 Juli 2025
Mustahil Hidup Tentram di Lingkungan Pecinta Sound Horeg Banyuwangi (Pexels)

Fatwa Haram Sound Horeg Jatim Adalah Sebaik-baiknya Berita Hari Ini

3 Juli 2025
Diterima Akuntansi UGM, tapi Akhirnya Menolak dan Pilih Kuliah di STAN karena UKT 8 Juta Tak Terjangkau Dompet Bapak

Diterima Akuntansi UGM, tapi Menolak dan Pilih Kuliah di STAN karena UKT 8 Juta Tak Terjangkau Dompet Bapak

3 Juli 2025
Rest Area Heritage Banjaratma, Bekas Pabrik Gula yang Kini Jadi Kasta Tertinggi Rest Area di Tol Trans Jawa Mojok.co

Rest Area Heritage Banjaratma, Bekas Pabrik Gula yang Kini Jadi Kasta Tertinggi Rest Area di Tol Trans Jawa

5 Juli 2025
Mulai dari Nama Besar Hingga Banyaknya Pendengar di Platform Digital, Inilah Alasan Mengapa Band Bisa Punya Rate Harga yang Mahal  

Mulai dari Nama Besar Hingga Banyaknya Pendengar di Platform Digital, Inilah Alasan Mengapa Band Bisa Punya Rate Harga yang Mahal  

6 Juli 2025
Buruh Tani Situbondo: Pekerjaan yang Sering Disepelekan, tapi Penghasilannya Bisa Bikin Iri Pegawai Kantoran Mojok.co

Buruh Tani Situbondo: Pekerjaan yang Sering Disepelekan, tapi Upahnya Bisa Bikin Iri Pegawai Kantoran

3 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=XDExnIZaM7s

DARI MOJOK

  • Sekolah Kedinasan Dimanjakan dengan Anggaran Rp104 Triliun, Sekolah Formal Cuma Dapat Nasi Bungkus Bukti Negara Ini Memang Udah Gila
  • Kemiskinan Membunuhmu, Pemerintah Mengabaikanmu
  • Repotnya KKN Bareng Mahasiswa Kaya: Sibuk Rebahan dan Main HP, Enggan Bergaul Malah “Rendahkan” Kehidupan Warga Desa
  • Tak Sanggup Kerja Kantoran di Jakarta, Putuskan Resign dan Tinggal di Cepu dengan Upah Empat Kali Lipat UMK Blora
  • FIFGROUP Dorong Pemberdayaan UMKM Lewat FIFestival Kuliner 2025
  • Coba-coba Naik Bus Eksekutif Agra Mas: Semula Takut Naik Bus Malah Jadi Ketagihan, Merasa Katrok karena Fasilitas Melebihi Kereta Api

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.