ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Pasar Ekologis Argowijil, Tempat Favorit Warga Gunungkidul Berburu Takjil

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
12 April 2022
A A
Pasar Ekologis Argowijil, Tempat Favorit Warga Gunungkidul Berburu Takjil Terminal Mojok

Pasar Ekologis Argowijil, Tempat Favorit Warga Gunungkidul Berburu Takjil (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saat bulan Ramadan tiba, hampir di berbagai daerah mudah ditemui para penjual menu takjil dadakan di pinggir jalan, tak terkecuali di tanah kelahiran saya, Gunungkidul. Berbagai jajanan khas Ramadan mulai dari kolak pisang, cendol dawet, es degan, hingga jus buah, tumpah ruah di sepanjang Jalan Wonosari-Jogja.

Selain banyak ditemui di pinggir jalan, ada beberapa tempat khusus di Gunungkidul yang menyajikan berbagai jajanan tradisional yang sering dikunjungi para takjil hunter, salah satunya di Pasar Ekologis Argowijil Wonosari. Pasar ekologis yang resmi dibuka pada tahun 2017 lalu ini terletak di Desa Gari, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul.

Hampir setiap sore atau jelang waktu berbuka, Pasar Argowijil selalu tampak ramai pengunjung. Puluhan lapak berjajar menyajikan aneka menu kuliner tradisional yang siap menyambut para pemburu takjil. Selain itu, banyaknya pepohonan di sekitar pasar, membuat kawasan ini tampak begitu sejuk dan cocok untuk tempat ngabuburit.

Salah seorang pemuda di Desa Gari sekaligus pengelola Pasar Argowijil, Septian Nurmansyah, menuturkan bahwa jauh sebelum menjadi pasar ekologis, dulunya tempat ini merupakan area bekas tambang. Sekitar tahun 1976, masyarakat setempat menambang batu di gunung ini untuk mendirikan sebuah musala. Kebiasaan menambang ini terus berlanjut hingga menjadi sumber mata pencaharian sebagian warga di Desa Gari.

Ilustrasi area tambang batu (Shutterstock.com)

Pria yang akrab disapa Septian itu menambahkan, dulunya Gunung Wijil merupakan sebuah gunung yang tinggi menjulang. Akibat adanya penambangan, semakin hari gunung ini menjadi landai dan membentuk cekungan yang cukup dalam. Mengingat bahwa material batuan merupakan sumber daya alam tak terbarukan, akhirnya pada 2010 aktivitas pertambangan pun dihentikan oleh Pemerintah Desa.

Sejak aktivitas penambangan dihentikan, kawasan tersebut menjadi terbengkalai dan tidak terurus. Kemudian pemerintah desa setempat yang didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan berupaya untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai pasar yang ramah lingkungan.

“Pasar ini diresmikan pada tanggal 18 April 2017 oleh Menteri LHK dan disaksikan oleh Gubernur DIY serta Bupati Gunungkidul. Pasar Argowijil sendiri mengusung konsep ramah lingkungan, seperti menerapkan pengolahan sampah, ada area resapan air, serta sarana solar cell,” jelas Septian.

Kini, kawasan bekas tambang yang konon dikenal angker itu, telah menjadi pasar ekologis yang mampu dimanfaatkan dengan baik oleh warga sekitar. Septian mengatakan, tidak sedikit warga setempat yang dulunya tidak memiliki pekerjaan tetap, saat ini bisa berjualan jajanan tradisional di Pasar Ekologis Argowijil.

Mengingat bahwa dulunya di kawasan pasar merupakan pegunungan, membuat suasana di Pasar Ekologis Argowijil tampak sejuk dan asri. Banyaknya pepohonan rindang di sekitar pasar menjadikan kawasan ini cukup nyaman untuk nongkrong dan berkumpul bersama orang-orang terdekat. Tak heran, saat Ramadan tiba, sebagian warga dan kawula muda Gunungkidul menjadikan pasar ini sebagai tempat favorit menunggu waktu berbuka puasa.

Nasi tiwul (Shutterstock.com)

Tidak hanya memiliki panorama alam yang indah, di tempat ini pengunjung juga bisa menemukan berbagai kuliner tradisional yang cukup sulit ditemukan di tempat lain. Beberapa jajanan pasar, mulai dari nasi tiwul, legondo, sambal tawon, singkong goreng, tempe bacem, dawet ireng, kolak pisang, hingga gatot, dapat Anda temukan di pasar bekas penambangan ini.

Kemarin sore, saya berkesempatan untuk mengunjungi pasar ini. Tidak bisa dimungkiri bahwa rata-rata yang datang ke tempat ini adalah para kawula muda. Sambil menunggu waktu berbuka, pengunjung juga akan disuguhi pertunjukan musik.

“Ramadan tahun ini, kami juga akan menyajikan live musik akustik di sini. Jadi, sambil menunggu waktu berbuka, pengunjung bisa menikmati alunan lagu-lagu yang dibawakan oleh kawan-kawan musisi Gunungkidul. Diharapkan event seperti ini akan menarik wisatwan dari luar daerah,” tutur Septian.

Memasuki waktu berbuka, saya membeli sejumlah cemilan khas Gunungkidul, yaitu singkong goreng, gatot, dan nasi tiwul. Sementara, untuk minumannya saya memesan seporsi dawet ireng.

Saat menyantap jajanan tradisional di tempat ini, suasana tempo dulu di Gunungkidul begitu terasa. Banyaknya ibu-ibu paruh baya yang menjajakan dagangannya di area Pasar Argowijil, mengingatkan masa kecil saya yang sangat akrab dengan gatot dan tiwul. Dulunya, sebelum berangkat ke sekolah, Ibu kerap membuat sarapan yang sama persis apa yang saya makan di tempat ini.

Ragam jajanan tradisional (Shutterstock.com)

Seiring berjalannya waktu, tidak bisa dimungkiri bahwa makanan tradisional semakin hari semakin susah ditemukan. Tentunya, ini tidak lepas dari selera makan warga masyarakat turut berubah. Banyaknya makanan instan yang dijual di pasaran, membuat jajanan tradisional kian terpinggirkan.

Kehadiran Pasar Argowijil menjadi salah satu upaya menjaga warisan kuliner yang memang layak dilestarikan. Hal ini juga yang sebenarnya diperjuangakan oleh Septian dan warga Desa Gari lainnya. Blio berharap, adanya pasar ini, warga Gunungkidul khususnya para kawula muda, lebih mengenal kuliner tradisional warisan nenek moyang mereka.

Selain itu, Pasar Ekologi Argowijil sejatinya telah menghidupkan kembali geliat para pelaku UMKM warga setempat. Kawasan yang semula bekas pertambangan yang terbengkalai, kini telah menjadi sumber mata pencaharian utama masyarakat. Tidak hanya mengandung nilai ekonomis bagi warga, tempat juga berhasil mengangkat kembali jajanan tradisional warisan nenek moyang yang sarat akan nilai-nilai tradisi dan budaya lokal yang memang patut dilestarikan.

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Rekomendasi Tempat Berburu Takjil sambil Ngabuburit di Kota Yogyakarta.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 11 April 2022 oleh

Tags: GunungkidulPasar EkologisTakjilan Terminal
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

Pantai di Gunungkidul Tak Seindah Dulu: Kebanyakan Promosi, Banyak yang Perlu Dibenahi

Pantai di Gunungkidul Tak Seindah Dulu: Kebanyakan Promosi Padahal Banyak yang Perlu Dibenahi

10 Juli 2023
4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Gunungkidul dari Kacamata Saya Warga Lokal Mojok.co

4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Gunungkidul dari Kacamata Saya Warga Lokal

17 Mei 2025
Sambatan Warga Gunungkidul: Lamanya Durasi Perbaikan Jalan di Bukit Bintang Bikin Warga Harus Ngelus Dada Tiap "Turun Gunung"

Sambatan Warga Gunungkidul: Lamanya Durasi Perbaikan Jalan di Bukit Bintang Bikin Warga Harus Ngelus Dada Tiap “Turun Gunung”

4 November 2023
kolak adalah makanan andalan buka puasa terminal mojok

Mengapa Berbuka dengan Kolak Sering Jadi Menu Andalan? #TakjilanTerminal44

8 Mei 2021
Sirup Tjampolay_ Sirup Legendaris Indonesia Pilihan Bunda Kala Buka Puasa #TakjilanTerminal36

Sirup Tjampolay Adalah Sirup Legendaris Indonesia Pilihan Bunda Kala Buka Puasa. #TakjilanTerminal36

30 April 2021
Betapa Bahagianya Jadi Warga Gunungkidul, Jadi Turis di Kampungnya Sendiri

Betapa Bahagianya Jadi Warga Gunungkidul, Jadi Turis di Kampungnya Sendiri

11 November 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Selain Punya 14 Karakter Utama, Ini Alasan Our Blues Wajib Banget Ditonton Terminal Mojok.co

Selain Punya 14 Karakter Utama, Ini Alasan Our Blues Wajib Banget Ditonton

5 Rujak Soto Khas Banyuwangi yang Endes dan Mantab Terminal Mojok.co

5 Rujak Soto Khas Banyuwangi yang Endes dan Mantab

5 Film yang Membuktikan Crazy Rich Bisa Juga Nggak Bahagia Terminal Mojok

5 Film yang Membuktikan Crazy Rich Nggak Melulu Bahagia

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Gunungkidul dari Kacamata Saya Warga Lokal Mojok.co

4 Orang yang Nggak Cocok Tinggal di Gunungkidul dari Kacamata Saya Warga Lokal

17 Mei 2025
4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

4 Derita yang Saya Rasakan Saat Tinggal di Dekat Jalan Raya Jogja-Solo

19 Mei 2025
Semarang Tak Selalu Menyimpan Sisi Gelap, Ada Sisi Terang Juga yang Tidak Diketahui Banyak Orang

5 Tipe Orang yang Kurang Cocok Berwisata ke Semarang, Bukannya Healing, Malah Jadi Sinting!

17 Mei 2025
109 Tahun Kabupaten Sleman: Merayakan Tulang Punggung Jogja yang Penuh Potensi (dan Kadang Ironi)

109 Tahun Kabupaten Sleman: Merayakan Tulang Punggung Jogja yang Penuh Potensi (dan Kadang Ironi)

15 Mei 2025
Jurusan Agroteknologi Terbentuk dari Sederet Kesalahapahaman yang Perlu Diluruskan Mojok.co

Jurusan Agroteknologi Terbentuk dari Sederet Kesalahapahaman yang Perlu Diluruskan

21 Mei 2025
Drakor Resident Playbook Tamat tapi Menyisakan Kekecewaan

Drakor Resident Playbook Tamat tapi Menyisakan Kekecewaan

19 Mei 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=Zbmdu5T4vVo

DARI MOJOK

  • Kecamatan Gedebage Salah Urus: Kawasan Mentereng di Bandung yang Awut-awutan karena Ulah Pemerintahnya, Bikin Warga Menderita
  • Pengalaman Nekat dan Penuh Siasat Naik Kereta Api, Bayar Rp3 Ribu Bisa ke Berbagai Kota Tanpa Diusir
  • 3 Gen Z Salurkan Ribuan Orang ke Pekerjaan Impian Lewat Startup Pendidikan, Masuk Forbes 30 Under 30
  • Nekat Merantau dari Jakarta ke Solo untuk Bangun Usaha Sendiri, Kini Hidup Jauh Lebih Tenang dengan Gaji Berkecukupan
  • Pertama Kali Nginep di Hotel: Berlagak Kaya Berujung Malu karena Kegoblokan, Bingung Cara Buka Pintu Kamar
  • Derita Jadi Mahasiswa UIN Jogja: Dianggap Tahu Segalanya oleh Warga Desa, Disuruh Ruqyah sampai Melacak Uang Hilang, padahal di Kampus Belajar Matematika

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.