Mahasiswa Malang yang pernah belanja di Pasar Buku Wilis mana suaranyaaa…?
Dunia perkuliahan tak bisa jauh dari hal-hal berbau tulisan. Mulai dari jurnal, artikel ilmiah, hingga buku wajib dibaca para mahasiswa. Lha, gimana nggak, saat kuliah kita dituntut berpikir kritis, mempertimbangkan mana rujukan yang valid, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Apalagi ketika menghadapi dosen yang mengkhususkan mata kuliahnya harus punya buku pedoman. Kalau bukunya mudah ditemukan ya untung, lha, kalau nggak?
Bagi mahasiswa low budget kayak saya, disuruh beli buku tentu pertimbangannya bakal panjang sekali. Apalagi kalau buku yang diwajibkan terbatas atau hanya ada di toko buku besar yang suka pasang lagu Kenny G itu, waduh, bisa nggak makan seminggu di kosan.
“Kan bisa pinjam di perpus kampus!” begitu ucapan manusia positive thinking. Ya kalau perpus menyediakan buku sejumlah mahasiswanya sih nggak apa-apa. Masalahnya, jatah buku di perpus kayak 1:30 alias langka!
Untungnya kalau kalian jadi mahasiswa di Malang kayak saya, kalian nggak perlu khawatir dengan mahalnya harga buku untuk referensi kuliah. Di Malang hadir pasar buku yang kehadirannya ibarat sumber air di tengah gurun pasir, apalagi kalau bukan Pasar Buku Wilis. Pasar buku satu ini bak surga pengetahuan bagi mahasiswa yang duitnya cekak kayak tiap akhir bulan.
#1 Lokasinya strategis
Pasar Buku Wilis hadir di tengah hiruk-pikuk universitas di Malang. Lokasinya strategis dan mudah dijangkau. Dekat dengan Universitas Negeri Malang, Universitas Katolik Widya Karya, UB, dan UIN Malang.
Seperti namanya, Pasar Buku Wilis berada di Jalan Simpang Wilis Indah, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Rutenya dari terusan Jalan Surabaya Universitas Negeri Malang, kalian hanya perlu belok ke selatan melalui Jalan Gede, lurus sampai menemukan plang Pasar Buku Wilis atau tepat berada di seberang jalan Universitas Widya Karya. Jika masih bingung, tak perlu risau, ketik saja “Pasar Buku Wilis” di Google Maps.
#2 Bukunya lengkap
Mungkin ketika kalian mencari buku untuk mata kuliah tertentu di toko buku besar, kalian bakal menemui adegan “stok kosong”. Di Pasar Buku Wilis, tak akan ada kejadian seperti itu.
Seperti halnya pasar, ketika penjual A kehabisan stok buku, kalian akan diarahkan ke bestie si penjual alias penjual B. Jika si penjual B juga nggak punya buku yang kalian cari, dia akan mencarikan penjual lainnya yang stoknya masih ready. Pokoknya nggak usah khawatir. Sebab, selain menjual buku baru, di sana juga ada buku bekas yang masih terawat. Dijamin dapat buku, deh.
#3 Harga khas mahasiswa
Seperti permasalahan mahasiswa rantau lainnya, keuangan yang pas-pasan jadi momok menakutkan terlebih saat dosen tiba-tiba menyuruh beli buku pegangan. Jangan khawatir, Pasar Buku Wilis mengerti kondisi dompet mahasiswa. Harga buku di sana cenderung murah dan lebih diskon daripada toko buku besar lainnya. Harga buku dalam kondisi baru saja bedanya bisa 10-15 ribu rupiah. Sementara harga buku bekas bisa separuh dari harga buku asli. Murah meriah bermanfaat, kan?
#4 Bisa nego wajar
Keunggulan lain dari belanja di Pasar Buku Wilis adalah harganya yang bisa ditawar. Mungkin penjual-penjual buku di sana paham seperti apa kondisi mahasiwa, apalagi yang masih mengandalkan kiriman uang dari orang tua. Di Pasar Buku Wilis, siapa pun boleh menawar asal dengan wajar. Apalagi jika ingin beli buku bekas, kalian bisa menawarnya sesuai dengan kondisi yang ada.
#5 Penjualnya paham referensi
Meskipun serupa pasar tradisional dan jauh dari komputer yang berisi data-data buku, kalian nggak usah panik. Para penjual di Pasar Buku Wilis paham referensi terkait buku yang kalian cari. Faktor Malang sebagai kota pendidikan menjadikan para penjual di sini mau tak mau paham terkait identitas buku. Jika kalian ke sana dan bilang, “Cari buku Linguistik.” Blio-blio di sana pasti langsung menjawab, “Linguistik, penulis siapa?”
Mahasiswa Malang kini tahu kan bisa beli buku murah untuk bahan kuliah di mana? Atau jangan-jangan, kalian sudah langganan beli buku di sana, ya, kayak saya?
Penulis: M. Isnaini Wijaya
Editor: Intan Ekapratiwi