• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
ADVERTISEMENT
Home Gaya Hidup Fesyen

Naik Gunung, Jangan Pernah Melucu Dengan Melupakan Standar Keselamatan Pendakian

Taufik oleh Taufik
12 Juli 2019
A A
naik gunung

naik gunung

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu heboh soal hilangnya seorang survivor saat mendaki Gunung Piramid. Seorang bernama Thoriq menjadi korban hilang di Gunung Piramid lalu ditemukan seminggu setelahnya dalam kondisi sudah tidak bernyawa. Kejadian ini semakin menambah daftar panjang kecelakan saat naik gunung dan berakhir kematian di Indonesia.

Menurut Basarnas (Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan) yang menghimpun data kecelakaan saat pendakian menyatakan, selama empat tahun terakhir terjadi peningkatan kecelakaan pendakian. Total kecelakaan pendakian pada kurun waktu 2015-2018 saja tercatat sebanyak 65 kejadian kecelakaan dengan total korban meninggal 20 pendaki. Sedangkan memasuki pertengahan 2019 ini sudah terjadi beberapa kali kecelakaan pendakian. Salah satunya, yang menimpa Thoriq. Miris sekali dunia pendakian kita saat ini!

Entah dalam kondisi yang bagaimana seorang almarhum Thoriq yang masih SMP itu menemui ajalnya di Gunung Piramid, kita sering sekali mendengar berita dengan hal yang sama terjadi. Pendaki hilang. Dan mau tidak mau, Tim SAR (dibantu dengan para pemerhati alam) menjadi sibuk. Untuk pencarian dan misi penyelamatan tentu saja.

Pendakian kita selalu saja direpotkan dengan kejadian pendaki hilang ini. Bahwa sebuah kondisi “hilang” di gunung adalah sebuah kejadian yang “sering” terjadi. Maka pendaki dengan status pemula (mungkin juga saya didalamnya) seharunya tidak pernah main-main menyiapkan segala sesuatu saat mulai “nanjak”. Karena kejadian yang sama mengintai kita semua sebagai pendaki, tidak peduli pemula atau yang sudah mahir.

Kejadian yang juga sering sekali dialami para pendaki entah pemula atau yang sudah mahir adalah berhadapan dengan kondisi ekstrim di gunung. Kejadian yang masih hangat (walau sudah 2018), adalah meninggalnya tiga orang (seumuran SMP) di jalur pendakian Gunung Tampomas. Mereka diduga mengalami hipotermia. Penurunan suhu tubuh secara ekstrim akibat cuaca atau kondisi ketinggian. Lagi-lagi, adalah mereka para pendaki pemula (menurut berita).

Bahwa masih banyak pendaki, entah pemula atau pro sekalipun begitu entengnya melihat kondisi cuaca di gunung. Dikiranya cuaca akan berubah sesuai dengan prediksi dan keinginan mereka. Mendaki berarti berhadapan dengan alam secara face to face. Dan kita para pendaki tidak pernah benar-benar bisa memprediksi alam akan seperti apa besok.

Rerata kecelakaan di gunung terjadi sebagai akibat kecerobohan. Adapun kecelakaan macam hipotermia, walau mungkin 30% penyebabnya adalah alam, tetap saja kembali juga kepada sang pendaki apakah telah bersiap untuk segala kemungkinan?

Ada yang mentang-mentang, bahkan terkesan meremehkan alam, itu mungkin kembali kepada watak masing-masing. Tapi satu hal bahwa ketika watak ego kita biarkan menggumpal, apalagi saat mendaki gunung adalah kecerobohan yang paling puncak. Di kota, mungkin saja ego yang dipendam sendiri hanya akan melukai dirinya sendiri. Di gunung? Tidak pernah ada kata egomu untukmu saja. Tidak pernah! Egomu akan membahayakan dirimu, nyawamu terutama, kelompokmu (jika naik gunung berkelompok) bahkan membahayakan Tim Penyelamat jika nanti terjadi sesuatu denganmu.

Bahwasanya kejadian di gunung dewasa ini terjadi akibat beberapa hal. Mungkin sebagian sudah dijelaskan diatas, namun secara umum kita bisa menarik satu benang merah. Pendakian menjadi sangat berbahaya pada titik ini ketika kita sendiri sebagai orang yang menjalaninya melupakan standar keselamatan kita sendiri.

Bahwasanya begitu banyak pelajaran secara tidak tertulis dan tidak diajarkan di bangku sekolah maupun kuliah yang lewat begitu saja saat kita mengetahuinya. Atau bahkan justru tidak pernah kita hiraukan pelajaran itu. Padahal bisa jadi akan sangat berguna saat kita mengalami kejadian yang berujung terenggutnya nyawa. Kita saat pendakian (kebanyakan) tidak pernah benar-benar memeriksa seberapa tingkat safety kita saat akan mulai nanjak. Kita terlalu masa bodoh bahwa “tujuan saya naik gunung hanya untuk senang-senang” dan melupakan hal yang bisa saja bakal sangat berguna saat kondisi urgent itu datang.

Kita lebih sering melupakan standar keamanan kita untuk menuju puncak. Kita lebih sering mengandalkan “yang lain juga tidak bawa tapi tidak apa-apa”. Kita lebih mengedepankan insting “selamat” yang sudah kita bawa dari rumah. Lalu disana, diatas sana kita tidak pernah benar-benar mengerti seberapa “aroma rumah kita” sebuah gunung.

Bahkan kita sering sekali melupakan sebuah jargon yang terkenal, “Lebih baik tidak pernah muncak daripada tidak pernah turun”. Satu jargon yang sangat dalam maknanya untuk keselamatan kita, terutama pada pendaki pemula.  Semoga kedepan tidak ada lagi Thoriq lainnya yang harus meregang nyawa di gunung, entah karena kecerobohan atau karena ganasnya alam.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: kisah horor naik gunungnaik gunungpendakian hilangpendakian horor

Taufik

Taufik

Ide adalah ledakan!

ArtikelTerkait

Mau Pilih Dzawin Nur Atau Fiersa Besari, Rekan Perjalanan Naik Gunung Terbaik Adalah Wira Nagara

Terserah Mau Pilih Dzawin Nur Atau Fiersa Besari, Rekan Naik Gunung Terbaik Adalah Wira Nagara

14 Desember 2022
Konten Naik Gunung Dzawin Nur Memang Lebih Menarik daripada Fiersa Besari, kok Terminal Mojok

Konten Naik Gunung Dzawin Nur Memang Lebih Menarik daripada Fiersa Besari, kok

12 Desember 2022
gunung di bandung mojok.co

Rekomendasi 3 Gunung di Bandung yang Bisa Didaki Pemula

23 Maret 2022
Gunung di Korea Selatan, Dulu Jadi Lahan Istana dan Rumah Ibadah, Sekarang Jadi Tempat Melepas Lelah terminal mojok

Gunung di Korea Selatan, Dulu Jadi Lahan Istana dan Rumah Ibadah, Sekarang Jadi Tempat Melepas Lelah

17 Juli 2021
Gantungan Kunci dan Stiker Adalah Oleh-oleh Paling Mbois dari Pendakian Gunung pada Masanya Terminal Mojok

Gantungan Kunci dan Stiker Adalah Oleh-oleh Paling Mbois dari Pendakian Gunung pada Masanya

21 Januari 2021
3 Channel Hiking yang Bikin Orang Tertarik Naik Gunung Terminal Mojok

3 Channel Hiking di YouTube yang Bikin Orang Pengin Naik Gunung

21 Desember 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Alangkah Kesalnya Kalau Ada Orang Minta Diajarin Nulis Tapi Dia Pemalas terminal mojok.co

Saya Bukan Anak Raja, Maka Saya Menulis

ngajak makan

Tentang Basa Basi Ngajak Makan yang Perlu Kita Tahu

es teh

Mengapa Air Putih Kalah Pamor Dibanding Es Teh Manis?



Terpopuler Sepekan

Problematika Kulkas Bersama Kos Mahasiswa: Nggak Mencerminkan “Mahasiswa”

Problematika Kulkas Bersama Kos Mahasiswa: Nggak Mencerminkan “Mahasiswa”

oleh Aulia Syahfitri
3 Juni 2023

4 Website Lowongan Kerja Berbasis Universitas yang Cocok buat Fresh Graduate

4 Website Lowongan Kerja Berbasis Universitas yang Cocok buat Fresh Graduate

oleh Arief Nur Hidayat
4 Juni 2023

Rahasia Mie Gacoan Tetap Eksis di Tengah Gempuran Makanan Viral yang Gulung Tikar

Rahasia Mie Gacoan Tetap Eksis di Tengah Gempuran Makanan Viral yang Gulung Tikar

oleh Reni Soengkunie
7 Juni 2023

7 Ide Buah Tangan untuk Membesuk Orang Sakit yang Kebal dari Nyinyiran Netizen

7 Ide Buah Tangan untuk Membesuk Orang Sakit yang Kebal dari Nyinyiran Netizen

oleh Erma Kumala Dewi
7 Juni 2023

Dear INews, Masih Niat Jadi The New Home of Badminton Nggak, sih?

Dear iNews, Masih Niat Jadi The New Home of Badminton Nggak, sih?

oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
3 Juni 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=lzHUMXKyXus

DARI MOJOK

    • Tentang
    • Ketentuan Artikel Terminal
    • F.A.Q.
    • Kirim Tulisan
    DMCA.com Protection Status

    © 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

    Tidak Ada Hasil
    Lihat Semua Hasil
    • Login
    • Nusantara
    • Kuliner
    • Gaya Hidup
      • Sapa Mantan
      • Fesyen
      • Gadget
      • Game
      • Hewani
      • Kecantikan
      • Nabati
      • Olahraga
      • Otomotif
      • Personality
    • Pojok Tubir
    • Kampus
      • Ekonomi
      • Loker
      • Pendidikan
    • Hiburan
      • Acara TV
      • Anime
      • Film
      • Musik
      • Serial
      • Sinetron
    • Tiktok
    • Politik
    • Kesehatan
    • Mau Kirim Tulisan?
    • Kunjungi MOJOK.CO

    © 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

    Halo, Gaes!

    atau

    Masuk ke akunmu di bawah ini

    Lupa Password?

    Lupa Password

    Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

    Masuk!