ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Politik

Membubarkan Banser dan Pembubaran FPI: Serius?

Muhammad Najib Murobbi oleh Muhammad Najib Murobbi
26 Agustus 2019
A A
pembubaran fpi

pembubaran fpi

Share on FacebookShare on Twitter

Wacana pembubaran FPI bukanlah hal yang baru. Bahkan sempat menguat saat surat keterangan terdaftar dan rekomendasi ormas yang dipimpin HRS ini tak kunjung keluar. Salah satu faktronya, belum lengkapnya administrasi yang harus dipenuhi.

Sebelum berbicara lebih luas, saya akan bercerita sedikit pertama kalinya saya tahu FPI. Tahun 2009 saya mengenal FPI dan belum tahu apa Banser—pada tahun itu. hehe. Karena lokasi rumah saya yang menjadi salah satu tempat nongkrong anak-anak Majlis Rasulullah (MR) dan laskar-laskar FPI yang senang dengan sholawatan—daerahnya tidak jauh dari ibu kota.

Pada waktu itu pertama kalinya saya ikut pengajian bersama HRS. Saya masih sangat ingat betul, waktu itu isi ceramah HRS mengomentari salah satu buku orang wahhabi yang mengatakan asya’riyah bukan ASWAJA, dan marah betul HRS. Awalnya suara HRS serak. Mungkin setelah banyaknya mengisi pengajian sana-sini. Tapi lama-lama suara HRS malah normal jaya, layaknya kita berbicara. Dan, makin lantang dengan teriakannya—takbiiir!

Walau saat kuliah saya mondok di daerah Krapyak yang berbasis NU. Saya justru lebih tahu Muhammadiyah dan sedikit teman-teman Jama’ah Tabligh bahkan eks HTI—karena sudah dilarang saya tambahi eks yhaaa~

Kok bisa? Ya karena tempat saya mondok semasa sekolah itu semua golongan masuk, tapi secara amaliyah NU lah. Tahlilan, sholawatan, manqiban, maulidan, dan lain-lain saya sudah tahu sejak kecil. Jadi teman-teman saya yang bukan NU mereka telah menjadi NU secara amaliyah.

Kembali ke judul. Jami’yah Twitter belum lama ini ramai dengan #BubarkanFPI  dan #Bubarkanbangser—bangser loh bukan banser hehe. Saya sebenarnya bingung dengan hashtag yang tidak balance ini. Hashtag pertama berbicara tentang ormas FPI dan kedua berbicara anak buahnya ormas NU. Mungkin jika hashtag bubarkan NU akan balance, tapi tidak akan ada yang berani, bakal kualat nanti wkwk.

#BubarkanFPI atau #BubarkanBangser adalah sebuah ketidakpuasan serta ketidaksatu pahaman antar kedua belah pihak. Loh, berarti kamu ini PKI dong? Yaelah, entar dulu. Saya pribadi adalah orang yang kurang setuju jika memang terealisasi FPI akan dibubarkan. Terlepas saya sangat tidak sepakat FPI sendiri menyinggung tentang NKRI Bersyariah, khilafah dan lain-lainnya. Loh, berarti kamu FPI dong? Yaelahhh.

Sebagian faktor adanya #BubarkanFPI adalah AD/ART milik ormas berlambang segitiga ini menyinggung khilafah, yang hal ini ditentang oleh pemerintah. Dalam salah satu media online juga dinyatakan, pemerintah meminta FPI untuk mengganti kata khilafah yang tertulis di AD/ART FPI. Hal ini disampikan langsung Pak Moeldoko, Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Lantas bagaimana dengan #BubarkanBangser? Bermula saat terjadinya tragedi bendera merah putih yang terkesan dilecehkan dan kebetulan bertempat di asrama mahasiswa Papua. Mereka didemo, dihina dan diintimidasi. Berlanjutlah masalah ini ke Papua.

Nah, orang-orang yang (mungkin) tidak suka dengan Banser bertanya dengan lantang. Kemana ini Banser? Katanya penjaga NKRI #BubarkanBanser. Tulis salah satu netizen yang like dan retweet yang cukup banyak. Banser akan bubar jika diajak sholawatan dan akan bubar sendirinya #BanserUntukNegri. Balas salah satu netizen dengan like dan retweet yang lebih banyak.

Aneh sebenarnya jika permasalahan Papua hanya dikait-kaitkan dengan Banser, sampai membuat tagar #BubarkanBangser. Justru Banser yang juga pernah dinahkodai oleh Gus Dur menjadi pelindung dan pemersatu masyarakat Papua, salah satunya mengubah nama Irian Jaya menjadi Papua. Tapi perlu diingat hal ini jika kita sampaikan kepada orang-orang yang sangat fanatik, akan sedikit buang-buang waktu saja.

Satu yang—mungkin—FPI lupa. Kita hidup di Indonesia yang beraneka ragam. Bagaimana mungkin kita menegakkan satu bangsa mengatasnamakan satu golongan, sedangkan dalam mencapai kemerdekaan bersatu dengan beraneka golongan. Kesannya kita seperti melupakan golongan lain jika menegakkan suatau negara dengan satu kepercayaan.

Memang (bisa jadi) FPI mempunyai tujuan yang mulia. Dakwah, dakwah dan dakwah. Tetapi terkadang caranya yang kurang baik. Saya selalu inget pesan kiai-kiai NU tentang dakwah. Dakwahlah, ajaklah orang-orang dengan bijak, arif dan rahmah. Itu yang selalu kita—santri-santri NU—pegang teguh.

Saya pernah mendengar HRS mengatakan bahwa FPI itu sama-sama Aswaja NU cuma agak nakal dikit. Dan mungkin dari saya akan menyarankan yang diperlukan FPI, terlebih Banser, bukan pembubaran, melainkan hanya perbaikan. Saya percaya, dua ormas ini memiliki peran penting di masing-masing sektornya bagi khazanah keislaman Nusantara. (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 24 Januari 2022 oleh

Tags: banserbubarkanfpiisu agamaNahdliyinnupembubaran fpiPolitik Indonesia
Muhammad Najib Murobbi

Muhammad Najib Murobbi

ArtikelTerkait

hewan atau diam

Mau Mengkritik, Tetapi Takut Dianggap Anakan Hewan

28 Mei 2019
jan ethes

Jan Ethes Pakai Sepatu Gucci dan Kaitannya dengan Kemerdekaan

20 Agustus 2019
indonesia timur

Curhatan Seorang Timur yang Menyesal Iri pada Jawa

28 Mei 2019
Memahami Beda Disinformasi, Malinformasi, dan Misinformasi Biar Nggak Keder terminal mojok.co

Negeri Ini Darurat Hoaks

9 Oktober 2019
pilkades

Pilkades Rasa Pilpres

4 Agustus 2019
oligarki

Saat Oligarki Media Mainstream Dihadang oleh Kekuatan Media Sosial Bersama Hashtagnya

2 Oktober 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
maling

Romansa Maling Tak Tertangkap

4 Opsi Pekerjaan biar Dapat Pemasukan sambil Kuliah terminal mojok.co

Menyoal Kuliah: Mau Ambisius Apa Chill Aja Ya?

fabulous

Tampil Fabulous di Hari Kemerdekaan ala Mahasiswa Miss Queen

Terpopuler Sepekan

3 Titik di Kampus yang Paling Rawan untuk Berbuat Mesum (Unsplash)

3 Titik di Kampus yang Paling Rawan untuk Berbuat Mesum

14 Juni 2025
Nasib Anak Seni di Sekolah Favorit Bagai Acar di Nasi Goreng: Ada, tapi Dilupakan dan Akan Selalu Diabaikan

Nasib Anak Seni di Sekolah Favorit Bagai Acar di Nasi Goreng: Ada, tapi Dilupakan dan Akan Selalu Diabaikan

13 Juni 2025
Sarapan Sate di Semarang Memang Aneh, tapi Saya Ketagihan (Unsplash)

Sarapan di Semarang Memang Rada Aneh, tapi Sekarang Saya Bisa Menikmati Bahkan Ketagihan

16 Juni 2025
Sekolah Tumbuh: Meluruskan Miskonsepsi Sekolah Inklusi, Menumbuhkan Harapan

Sekolah Tumbuh: Meluruskan Miskonsepsi Sekolah Inklusi, Menumbuhkan Harapan

12 Juni 2025
5 Barang yang Haram Ada di Dalam Rumah Subsidi 14 Meter

5 Barang yang Haram Ada di Dalam Rumah Subsidi 14 Meter

16 Juni 2025
Universitas Atma Jaya Yogyakarta- Mahal, Cuma Adu Gengsi (Wikimedia Commons)

Bersyukur Tidak Menuruti Nafsu Iri dan Gengsi untuk Kuliah di “Kampus Mahal” Bernama Universitas Atma Jaya Yogyakarta

12 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jxGwBYZnCJg

DARI MOJOK

  • Rasanya Jadi Perantau Mengurus KTP Hilang di Dukcapil Sleman: “Sat-Set”, Lima Menit Selesai, Tidak Ribet Seperti di Tangerang
  • Pertama Kali Punya Mobil Pribadi buat Pamer ke Tetangga, Malah Berujung Repot Sendiri hingga Dijual Lagi
  • 8 Tahun Mengendarai Yamaha Mio Bekas Motor Kakak, Sudah Nggak Cocok buat Pergi Wisata dan Sering Bawa Sial tapi Tetap Berharga
  • Naik Bus Mira karena Pengin Nikmati Perjalanan dengan Harga Murah, Malah Menderita karena “Keanehan” Penumpangnya
  • Pengalaman Pertama Naik Pesawat: Sok Berani padahal Takut Ketinggian, Berujung Malu dan Jadi Aib Tongkrongan
  • Menyangkal Pemerkosaan Massal 1998 adalah Bentuk Pelecehan Dua Kali: Fadli Zon Seharusnya Minta Maaf, meskipun Maaf Saja Tak Cukup

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.